Kaidah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Human outline.svg|thumb|150px|right|Manusia menjadikan kaidah sebagai pedoman dalam bertindak]]
[[Berkas:Human outline.svg|jmpl|150px|ka|Manusia menjadikan kaidah sebagai pedoman dalam bertindak]]
'''''Kaidah''''''' merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi [[manusia]] dalam bertindak''.<ref name="Abdulkarim">Aim Abdulkarim.Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit:Grafindo.4-5</ref> Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur prilaku [[manusia]] dan prilaku kehidupan bermasyarakat.<ref name="Saputra">Lukman Surya Saputra.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:PT Surya Purna Inves.5</ref> Secara umum kaidah dibedakan atau dua hal yaitu kaidah [[etika]] atau kaidah [[hukum]].<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah [[etika]] merupakan kaidah yang meliputi [[norma]] susila, [[norma]] [[agama]] dan [[norma]] kesopanan.<ref name="Abdulkarim"/> Pada dasarnya kaidah [[etika]] datang dari diri dalam [[manusia]] itu sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat baik pada orang tua, saling menghargai, atau malu jika berbuat salah.<ref name="Abdulkarim"/> Namun tidak jarang kaidah [[etika]] merupakan kaidah yang datang dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya tidak boleh berprilaku jahat pada orang lain.<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah hukum merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas. Kaidah [[hukum]] ialah kaidah yang mengatur hubungan atau intraksi antar pribadi, baik secara langsung atau tidak langsung oleh karena itu kaidah [[hukum]] ditujukan untuk kedamaian, ketentraman, dan ketertiban hidup bersama.<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah [[hukum]] biasanya ada paksaan yang berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.<ref name="Abdulkarim"/>
'''''Kaidah''''''' merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi [[manusia]] dalam bertindak''.<ref name="Abdulkarim">Aim Abdulkarim.Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit:Grafindo.4-5</ref> Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur prilaku [[manusia]] dan prilaku kehidupan bermasyarakat.<ref name="Saputra">Lukman Surya Saputra.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:PT Surya Purna Inves.5</ref> Secara umum kaidah dibedakan atau dua hal yaitu kaidah [[etika]] atau kaidah [[hukum]].<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah [[etika]] merupakan kaidah yang meliputi [[norma]] susila, [[norma]] [[agama]] dan [[norma]] kesopanan.<ref name="Abdulkarim"/> Pada dasarnya kaidah [[etika]] datang dari diri dalam [[manusia]] itu sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat baik pada orang tua, saling menghargai, atau malu jika berbuat salah.<ref name="Abdulkarim"/> Namun tidak jarang kaidah [[etika]] merupakan kaidah yang datang dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya tidak boleh berprilaku jahat pada orang lain.<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah hukum merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas. Kaidah [[hukum]] ialah kaidah yang mengatur hubungan atau intraksi antar pribadi, baik secara langsung atau tidak langsung oleh karena itu kaidah [[hukum]] ditujukan untuk kedamaian, ketentraman, dan ketertiban hidup bersama.<ref name="Abdulkarim"/> Kaidah [[hukum]] biasanya ada paksaan yang berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.<ref name="Abdulkarim"/>
== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 27 November 2017 18.53

Manusia menjadikan kaidah sebagai pedoman dalam bertindak

Kaidah'' merupakan patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak.[1] Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur prilaku manusia dan prilaku kehidupan bermasyarakat.[2] Secara umum kaidah dibedakan atau dua hal yaitu kaidah etika atau kaidah hukum.[1] Kaidah etika merupakan kaidah yang meliputi norma susila, norma agama dan norma kesopanan.[1] Pada dasarnya kaidah etika datang dari diri dalam manusia itu sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat baik pada orang tua, saling menghargai, atau malu jika berbuat salah.[1] Namun tidak jarang kaidah etika merupakan kaidah yang datang dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya tidak boleh berprilaku jahat pada orang lain.[1] Kaidah hukum merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas. Kaidah hukum ialah kaidah yang mengatur hubungan atau intraksi antar pribadi, baik secara langsung atau tidak langsung oleh karena itu kaidah hukum ditujukan untuk kedamaian, ketentraman, dan ketertiban hidup bersama.[1] Kaidah hukum biasanya ada paksaan yang berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Aim Abdulkarim.Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit:Grafindo.4-5
  2. ^ Lukman Surya Saputra.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:PT Surya Purna Inves.5