Heliosentrisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Heliocentric.jpg|thumb|250px|right|Alam semesta heliosentris]]
[[Berkas:Heliocentric.jpg|jmpl|250px|ka|Alam semesta heliosentris]]
[[Berkas:geoz wb en.svg|thumb|250px|Heliosentrisme (panel bawah), bandingkan dengan model geosentris (panel atas)]]
[[Berkas:geoz wb en.svg|jmpl|250px|Heliosentrisme (panel bawah), bandingkan dengan model geosentris (panel atas)]]


Dalam [[astronomi]], '''heliosentrisme''' adalah model astronomi yang mana [[bumi]] mengelilingi [[matahari]] yang berada pada pusat [[Tata Surya|tata surya]]. Kata berasal dari [[bahasa Yunani]] ({{lang|el|ήλιος}} ''[[Helios]]'' = Matahari, dan {{lang|el|κέντρον}} ''kentron'' = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan [[geosentrisme]], yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta.
Dalam [[astronomi]], '''heliosentrisme''' adalah model astronomi yang mana [[bumi]] mengelilingi [[matahari]] yang berada pada pusat [[Tata Surya|tata surya]]. Kata berasal dari [[bahasa Yunani]] ({{lang|el|ήλιος}} ''[[Helios]]'' = Matahari, dan {{lang|el|κέντρον}} ''kentron'' = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan [[geosentrisme]], yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta.

Revisi per 26 November 2017 17.47

Alam semesta heliosentris
Heliosentrisme (panel bawah), bandingkan dengan model geosentris (panel atas)

Dalam astronomi, heliosentrisme adalah model astronomi yang mana bumi mengelilingi matahari yang berada pada pusat tata surya. Kata berasal dari bahasa Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta.

Diskusi mengenai kemungkinan heliosentrisme terjadi sejak zaman klasik. Barulah ketika abad ke-16 dapat ditemukan suatu model matematis dapat meramalkan secara lengkap sistem heliosentris, yaitu Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronom. Pada abad berikutnya, model tersebut dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler dan pengamatan pendukung dengan menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei. Tetapi pada masa Reinensans, banyak yang tidak percaya tentang teori ini.

Dengan observasi Wiliam Herschel, Friedrich Bessel, beserta lainnya, para astronom menyadari bahwa matahari bukan pusat dari alam semesta seperti heliosentrisme pada waktu di mana Copernicus telah menyangka sebelumnya. Pemikiran modern menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki lokasi pusat yang spesifik, seperti prinsip relativitasnya Albert Einstein.