Admetos: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
salah pengetikan dalam kata tetapi dan gembala
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2: Baris 2:


== Dalam mitologi ==
== Dalam mitologi ==
[[Berkas:Farewell of Admetus & Alcestis.jpg|thumb|right|250px|Lukisan vas yang menggambarkan perpisahan Admetos dan Alkestis.]]
[[Berkas:Farewell of Admetus & Alcestis.jpg|jmpl|ka|250px|Lukisan vas yang menggambarkan perpisahan Admetos dan Alkestis.]]
Admetos terkenal atas kebaikan dan keadilannya. Ketika [[Apollo]] dihukum selama setahun harus mengabdi sebagai manusia karena telah membunuh [[Delfin]], Apollo tinggal di rumah Admetos dan menjadi gembalanya. Sebagai balasannya, Apollo membuat semua sapi milik Admetos melahirkan anak kembar selama digembalakan oleh Apollo.<ref>Callimachus, ''Ode to Apollo''.</ref><ref>''Bibliotheke'',3.10.4.</ref>
Admetos terkenal atas kebaikan dan keadilannya. Ketika [[Apollo]] dihukum selama setahun harus mengabdi sebagai manusia karena telah membunuh [[Delfin]], Apollo tinggal di rumah Admetos dan menjadi gembalanya. Sebagai balasannya, Apollo membuat semua sapi milik Admetos melahirkan anak kembar selama digembalakan oleh Apollo.<ref>Callimachus, ''Ode to Apollo''.</ref><ref>''Bibliotheke'',3.10.4.</ref>



Revisi per 23 November 2017 11.20

Dalam mitologi Yunani, Admetos (Yunani: Άδμητος, Admetos, "liar", "tak dapat dijinakkan"[1][2]) adalah raja Ferai di Thessaly. Dia menggantikan ayahnya, Feres. Admetos adalah salah seorang Argonaut, dia juga ikut serta dalam perburuan Babi Kalidon.

Dalam mitologi

Lukisan vas yang menggambarkan perpisahan Admetos dan Alkestis.

Admetos terkenal atas kebaikan dan keadilannya. Ketika Apollo dihukum selama setahun harus mengabdi sebagai manusia karena telah membunuh Delfin, Apollo tinggal di rumah Admetos dan menjadi gembalanya. Sebagai balasannya, Apollo membuat semua sapi milik Admetos melahirkan anak kembar selama digembalakan oleh Apollo.[3][4]

Apollo juga menolong Ademtos menikahi Alkestis, putri Pelias, raja Iolkus. Alkestis diminati oleh banyak pria sehingga Pelias membuat sebuah tugas yang mustahil bagi para peminang Alkestis, mereka harus mengendarai kereta yang ditarik oleh babi hutan dan singa. Dengan bantuan Apollo, Admetos berhasil melakukannya dan menikahi Alkestis.[5][6]

Pada hari perniahannya, Admetos menolak memberikan persembahan untuk Artemis sehingga sang dewi mengisi kamar pengantin mereka dengan ular. Apollo sekali lagi menolong Admetos. Apollo juga menasehati Admetos untuk memberikan persembahan untuk Artemis agar sang dewi melenyapkan ular-ularnya.

Pertolongan terbesar Apollo pada Admetos adalah ketika Apollo membujuk para Dewi takdir untuk menunda kematian Admetos. Apollo membuat para Dewi takdir mabuk sampai mereka setuju untuk menangguhkan kematian Admetos asal ada orang yang bersedia mati menggantikannya. Pada awalnya orang tua Admetos mau mati menggantikan anaknya tetapi ketika hari yang ditentukan tiba, mereka tidak mau mati. Adalah Alkestis, istri Admetos, yang kemudian bersedia mati untuk suaminya.[7]

Setelah Alkestis mati, Admetos baru sadar bahwa hidupnya tak berarti tanpa istrinya dan berharap Alkestis hidup kembali. Saat itu Herakles, yang sedang dalam tugas menangkap Kuda betina Diomedes, beristirahat di kediaman Admetos dan dijamu dengan baik oleh Admetos. Untuk membalas kebaikan tersebut, Herakles memasuki makam Alkestis dan bertarung dengan Thanatos (dewa kematian). Herakles mampu mengalahkan Thanatos sampai sang dewa bersedia mengembalikan roh Alkestis ke dunia manusia. Anak Admetos yang paing terkenal adalah Eumelos, yang memimpin pasukan Firae dalam Perang Troya. Admetos juga memiliki seorang putri bernama Perimele.

Catatan kaki

  1. ^ Robert Graves, The Greek Myths edisi revisi 1960 (index).
  2. ^ Karl Kerenyi, The Gods of the Greeks, 1951:138.
  3. ^ Callimachus, Ode to Apollo.
  4. ^ Bibliotheke,3.10.4.
  5. ^ Bibliotheke 1.9.15
  6. ^ Higinus, Fabulae, 50
  7. ^ Aiskhilos, Eumenides, 728.

Referensi

Pranala luar