Norma (sosiologi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 10376472 oleh Mouche
Maula19 (bicara | kontrib)
Definisi Norma
Baris 1: Baris 1:
{{original research}}
{{original research}}
Norma adalah ketentuan-ketentuan yang mengandung nilai tertentu dan menjadi pedoman atau panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran yang bersifat mengikat untuk dipatuhi dalam berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik, tentram, teratur, dan aman. 
'''Norma''' dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya.


Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti [[budaya]] dan [[adat]]. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.
Disamping sebagai pedoman atau panduan bertingkah laku, norma juga dipakai sebagai tolak ukur di dalam mengevaluasi perbuatan seseorang. Norma selalu berpasangan dengan sanksi, yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada pelanggar norma. Si pelanggar norma harus menjalani sanksi sebagai akibat atau tanggung jawabnya atas perbuatan itu. Adapun wujud, bentuk, atau jenis sanksi itu harus sesuai atau selaras dengan wujud, bentuk, dan, jenis normanya.Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti [[budaya]] dan [[adat]]. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.


== Proses terbentuknya norma ==
== Proses terbentuknya norma ==

Revisi per 24 September 2017 13.32

Norma adalah ketentuan-ketentuan yang mengandung nilai tertentu dan menjadi pedoman atau panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran yang bersifat mengikat untuk dipatuhi dalam berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik, tentram, teratur, dan aman. 

Disamping sebagai pedoman atau panduan bertingkah laku, norma juga dipakai sebagai tolak ukur di dalam mengevaluasi perbuatan seseorang. Norma selalu berpasangan dengan sanksi, yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada pelanggar norma. Si pelanggar norma harus menjalani sanksi sebagai akibat atau tanggung jawabnya atas perbuatan itu. Adapun wujud, bentuk, atau jenis sanksi itu harus sesuai atau selaras dengan wujud, bentuk, dan, jenis normanya.Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.

Proses terbentuknya norma

Dalam kehidupannya, manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dengan manusia lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil.

Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok menyebabkan benturan kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan dalam bermasyarakat.

Tingkatan penegakan dalam norma

Tingkatan penegakan dalam norma

  • Pelanggaran norma yang dikenakan Sanksi hukum, biasanya termasuk penegakan hukum.
  • Pelanggar norma yang diterapkan dianggap eksentrik atau tak normal (perilaku di luar kebiasaan).
  • Perilaku lainnya di luar norma tidak diakui. Norma-norma telah di asumsikan lebih dahulu, dan seringkali pada tingkat ekstrem dimana pada setiap penentangan norma bisa memprovokasi stigma atau sangsi.
    Contoh:
    Kata orang tua seringkali diasumsikan bahwa seseorang itu telah menikah.
    Pada pasangan yang telah menikah (suami-istri) selalu dianggap bahwa pasangan tersebut akan memiliki atau menginginkan anak.

Macam macam norma

Berdasarkan kekuatan mengikatnya

  • Cara (usage)
  • Kebiasaan (Folkways)
  • Tata kelakuan (mores)
  • Adat istiadat (custom)

Norma dalam Masyarakat

Lihat pula

Rujukan