Madonna (seni rupa): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:


Karya-karya tertua dari gambaran-gambaran ini berasal dari zaman Gereja Kristiani Awal dan ditemukan di dalam [[katakomba]] kota [[Roma]].<ref>''Mary in Western art'' by Timothy Verdon, Filippo Rossi 2005 ISBN 0-9712981-9-X page 11 [http://books.google.com/books?id=qd7EZAFouDgC&pg=PA191&dq=art+veneration+virgin+mary&hl=en&ei=RVeZTJ3aN8rCswb2r6iNDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CEgQ6AEwBQ#v=onepage&q=catacomb&f=false]</ref> Penggambaran Maria menjadi lebih umum setelah diadakannya [[Konsili Efesus]] pada tahun 431.<ref>''Mariology: A Guide for Priests, Deacons, Seminarians, and Consecrated Persons'' by Raymond Burke 2008 ISBN 1-57918-355-7 page [http://books.google.com/books?id=ez0VRbQi1i4C&pg=PA624&dq=art+veneration+virgin+mary&hl=en&ei=gleZTNvZNITFswbk6syQDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CFEQ6AEwCDgK#v=onepage&q=art%20veneration%20virgin%20mary&f=false]</ref> Selama lebih dari seribu tahun, melewati periode-periode [[Byzantine]], [[Abad Pertengahan]] dan awal [[Abad Renaisans]], ''Madonna'' merupakan karya seni lukis yang paling sering dibuat. Banyak gambaran-gambaran khusus Madonna, baik yang merupakan hasil lukis maupuan hasil pahat, menjadi terkenal, baik sebagai benda untuk ornamen upacara keagamaan maupun karena nilai kualitas seninya yang tinggi. Banyak pelukis dan pematung terkenal di dunia seni pernah membuat karya-karya yang menggambarkan Madonna. Diantaranya adalah [[Duccio]], [[Leonardo da Vinci]], [[Michelangelo]], [[Giovanni Bellini]], [[Caravaggio]], [[Peter Paul Rubens]], [[Salvador Dali]] dan [[Henry Moore]].
Karya-karya tertua dari gambaran-gambaran ini berasal dari zaman Gereja Kristiani Awal dan ditemukan di dalam [[katakomba]] kota [[Roma]].<ref>''Mary in Western art'' by Timothy Verdon, Filippo Rossi 2005 ISBN 0-9712981-9-X page 11 [http://books.google.com/books?id=qd7EZAFouDgC&pg=PA191&dq=art+veneration+virgin+mary&hl=en&ei=RVeZTJ3aN8rCswb2r6iNDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CEgQ6AEwBQ#v=onepage&q=catacomb&f=false]</ref> Penggambaran Maria menjadi lebih umum setelah diadakannya [[Konsili Efesus]] pada tahun 431.<ref>''Mariology: A Guide for Priests, Deacons, Seminarians, and Consecrated Persons'' by Raymond Burke 2008 ISBN 1-57918-355-7 page [http://books.google.com/books?id=ez0VRbQi1i4C&pg=PA624&dq=art+veneration+virgin+mary&hl=en&ei=gleZTNvZNITFswbk6syQDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CFEQ6AEwCDgK#v=onepage&q=art%20veneration%20virgin%20mary&f=false]</ref> Selama lebih dari seribu tahun, melewati periode-periode [[Byzantine]], [[Abad Pertengahan]] dan awal [[Abad Renaisans]], ''Madonna'' merupakan karya seni lukis yang paling sering dibuat. Banyak gambaran-gambaran khusus Madonna, baik yang merupakan hasil lukis maupuan hasil pahat, menjadi terkenal, baik sebagai benda untuk ornamen upacara keagamaan maupun karena nilai kualitas seninya yang tinggi. Banyak pelukis dan pematung terkenal di dunia seni pernah membuat karya-karya yang menggambarkan Madonna. Diantaranya adalah [[Duccio]], [[Leonardo da Vinci]], [[Michelangelo]], [[Giovanni Bellini]], [[Caravaggio]], [[Peter Paul Rubens]], [[Salvador Dali]] dan [[Henry Moore]].

== Terminologi ==
{{further information|Theotokos#Etimologi dan penggunaan}}
{{further information|Gelar-gelar Maria|Ratu Surga}}

Ibadat yang menyanjung-nyanjung Maria sebagai seorang perantara yang berkuasa (misalnya ''[[Akathist]]'') berasal dari tradisi liturgi Yunani dan dimasukkan ke dalam tradisi liturgi Latin pada abad ke-8. Gelar Yunani, Δεσποινα (''Despoina'') diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi ''Domina'' yang berarti "Tuan Putri". Istilah Italia dari Abad Pertengahan, ''Ma Donna'' {{IPA-it|maˈdɔnna|pron}} ("Tuan Putriku") adalah terjemahan dari frasa Latin ''Mea Domina'', sementara frasa Latin ''Nostra Domina'' (δεσποινίς ἡμῶν) digunakan di Perancis, dan diterjemahkan menjadi ''Nostre Dame'' yang berarti "Tuan Putri Kami".<ref>Johannes Schneider, ''Virgo Ecclesia Facta'', 2004, [https://books.google.ch/books?id=RfvSAQAAQBAJ&pg=PA74&lpg=PA74 p. 74]. Michael O'Carroll, ''Theotokos: A Theological Encyclopedia of the Blessed Virgin Mary'', 2000, [https://books.google.ch/books?id=xYlKAwAAQBAJ&pg=PA127 hlm. 127].</ref> Istilah yang lazim digunakan sebagai padanan ''Madonna'' di Indonesia adalah "Bunda Maria", terjemahan dari frasa Latin ''Mater Maria''.

Sebutan-sebutan ini menandakan semakin berkembangnya devosi kepada Sang Perawan maupun seni rupa yang digunakan dalam devosi itu pada penghujung Abad Pertengahan. Teristimewa pada abad ke-13, seiring dengan bertambah besarnya pengaruh dari budaya bersikap kesatria dan keningrat-ningratan terhadap syair, lagu, dan seni rupa, Madonna pun ditampilkan sebagai Ratu Surga, seringkali dalam posisi duduk di atas singgasana. Madonna lebih dimaksudkan untuk mengingatkan orang akan konsep teologi yang sangat mengagung-agungkan kemurnian atau keperawanan. Hal ini juga tampak pada warna pakaiannya. Warna biru melambangkan kemurnian, keperawanan, dan kebangsawanan.

Istilah ''Madonna'' digunakan dalam seni rupa sebagai sebutan khusus bagi karya-karya seni rupa yang menggambarkan Maria buatan [[Renaisans Italia|Italia pada Abad Pembaharuan]]. Dalam lingkup makna ini, istilah "Madonna", atau "Madonna dan Anak" digunakan sebagai sebutan bagi karya-karya karya seni tertentu, yang sebagian besar dalam sejarah adalah buatan Italia. Sebuah "Madonna" dapat pula disebut "Perawan" atau "Bunda Maria", tetapi istilah "Madonna" tidak lazim digunakan bagi karya-karya serupa yang dihasilkan oleh Gereja Timur; sebagai contoh, ''[[Teotokos dari Vladimir]]'' yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Bunda Maria dari Vladimir", kadang-kadang pula disebut "Madonna dari Vladimir", meskipun tidak lazim.<ref>"Madonna of Vladimir" misalnya dalam
Hans Belting, Edmund Jephcott; Edmund Jephcott (terj.) ''Likeness and Presence: A History of the Image Before the Era of Art'', University of Chicago Press, 1996, hlm. 289.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 30 Agustus 2017 06.29

Madonna dengan Sang Putra dari abad ke-13 dalam gaya Italo-Byzantine.
Madonna dan Sang Putra karya Filippo Lippi

Gambaran-gambaran Madonna dan Madonna dan Sang Putra atau Sang Perawan dan Sang Putra adalah karya lukis atau karya pahat yang menggambarkan Bunda Maria, ibu Yesus, baik sendirian, atau, biasanya, dengan Bayi Yesus. Gambaran-gambaran ini merupakan ikon penting dalam ajaran Kristen Katolik Roma dan Ortodoks Timur dimana Maria masihlah menjadi topik kesenian yang penting.[1] Tidak ada gambaran lain (baik di dalam Gereja Barat maupun Gereja Timur) yang lebih meresap ke dalam keseninan Kristiani sebagaimana gambaran Madonna dan Sang Putra.[2]

Walau Maria, Sang Bunda Yesus, bisa dirujuk sebagai "Sang Madonna" di dalam konteks lainnya, dalam dunia seni terminologi ini khusus digunakan untuk merujuk pada hasil karya seni dimana Maria, dengan atau tanpa Bayi Yesus, adalah fokusnya dan merupakan figur penting di dalam gambaran tersebut. Maria dan Bayi Yesus terkadang bisa digambarkan dengan dikelilingi oleh para malaikat yang bersujud atau para orang suci yang menyembah-Nya, namun gambaran-gambaran ini, yang memiliki cerita sendiri (termasuk diantaranya adalah lukisan-lukisan yang menceritakan Kehidupan Sang Perawan, tidak benar bila dirujuk sebagai "Madonna", tetapi diberikan nama sendiri yang merefleksikan gambaran tersebut seperti Kenaikan Maria ke Surga.

Karya-karya tertua dari gambaran-gambaran ini berasal dari zaman Gereja Kristiani Awal dan ditemukan di dalam katakomba kota Roma.[3] Penggambaran Maria menjadi lebih umum setelah diadakannya Konsili Efesus pada tahun 431.[4] Selama lebih dari seribu tahun, melewati periode-periode Byzantine, Abad Pertengahan dan awal Abad Renaisans, Madonna merupakan karya seni lukis yang paling sering dibuat. Banyak gambaran-gambaran khusus Madonna, baik yang merupakan hasil lukis maupuan hasil pahat, menjadi terkenal, baik sebagai benda untuk ornamen upacara keagamaan maupun karena nilai kualitas seninya yang tinggi. Banyak pelukis dan pematung terkenal di dunia seni pernah membuat karya-karya yang menggambarkan Madonna. Diantaranya adalah Duccio, Leonardo da Vinci, Michelangelo, Giovanni Bellini, Caravaggio, Peter Paul Rubens, Salvador Dali dan Henry Moore.

Terminologi

Ibadat yang menyanjung-nyanjung Maria sebagai seorang perantara yang berkuasa (misalnya Akathist) berasal dari tradisi liturgi Yunani dan dimasukkan ke dalam tradisi liturgi Latin pada abad ke-8. Gelar Yunani, Δεσποινα (Despoina) diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Domina yang berarti "Tuan Putri". Istilah Italia dari Abad Pertengahan, Ma Donna diucapkan [maˈdɔnna] ("Tuan Putriku") adalah terjemahan dari frasa Latin Mea Domina, sementara frasa Latin Nostra Domina (δεσποινίς ἡμῶν) digunakan di Perancis, dan diterjemahkan menjadi Nostre Dame yang berarti "Tuan Putri Kami".[5] Istilah yang lazim digunakan sebagai padanan Madonna di Indonesia adalah "Bunda Maria", terjemahan dari frasa Latin Mater Maria.

Sebutan-sebutan ini menandakan semakin berkembangnya devosi kepada Sang Perawan maupun seni rupa yang digunakan dalam devosi itu pada penghujung Abad Pertengahan. Teristimewa pada abad ke-13, seiring dengan bertambah besarnya pengaruh dari budaya bersikap kesatria dan keningrat-ningratan terhadap syair, lagu, dan seni rupa, Madonna pun ditampilkan sebagai Ratu Surga, seringkali dalam posisi duduk di atas singgasana. Madonna lebih dimaksudkan untuk mengingatkan orang akan konsep teologi yang sangat mengagung-agungkan kemurnian atau keperawanan. Hal ini juga tampak pada warna pakaiannya. Warna biru melambangkan kemurnian, keperawanan, dan kebangsawanan.

Istilah Madonna digunakan dalam seni rupa sebagai sebutan khusus bagi karya-karya seni rupa yang menggambarkan Maria buatan Italia pada Abad Pembaharuan. Dalam lingkup makna ini, istilah "Madonna", atau "Madonna dan Anak" digunakan sebagai sebutan bagi karya-karya karya seni tertentu, yang sebagian besar dalam sejarah adalah buatan Italia. Sebuah "Madonna" dapat pula disebut "Perawan" atau "Bunda Maria", tetapi istilah "Madonna" tidak lazim digunakan bagi karya-karya serupa yang dihasilkan oleh Gereja Timur; sebagai contoh, Teotokos dari Vladimir yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Bunda Maria dari Vladimir", kadang-kadang pula disebut "Madonna dari Vladimir", meskipun tidak lazim.[6]

Referensi

  1. ^ Merriam-Webster's encyclopedia of world religions by Wendy Doniger, 1999 ISBN 0-87779-044-2 page 696 [1]
  2. ^ The Celebration of Faith: The Virgin Mary by Alexander Schmemann 2001 ISBN 0-88141-141-8 page 11
  3. ^ Mary in Western art by Timothy Verdon, Filippo Rossi 2005 ISBN 0-9712981-9-X page 11 [2]
  4. ^ Mariology: A Guide for Priests, Deacons, Seminarians, and Consecrated Persons by Raymond Burke 2008 ISBN 1-57918-355-7 page [3]
  5. ^ Johannes Schneider, Virgo Ecclesia Facta, 2004, p. 74. Michael O'Carroll, Theotokos: A Theological Encyclopedia of the Blessed Virgin Mary, 2000, hlm. 127.
  6. ^ "Madonna of Vladimir" misalnya dalam Hans Belting, Edmund Jephcott; Edmund Jephcott (terj.) Likeness and Presence: A History of the Image Before the Era of Art, University of Chicago Press, 1996, hlm. 289.

Pranala luar