Sistem pemerintahan lokal Aceh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pulorawa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Pulorawa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 13: Baris 13:


=== Nanggroë ===
=== Nanggroë ===
[[Lembaga Wali Nanggroe|Nanggroë]] merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat [[Propinsi]] pada masa sekarang. Dalam bahasa [[Melayu]], nanggroë disebut dengan nama [[Negara Bagian|Negeri]]. Sebuah nanggroë dipimpin oleh [[Lembaga Wali Nanggroe|Raja Nanggroë]] atau [[Lembaga Wali Nanggroe|Wali Nanggroë]] yang bergelar "''Paduka njang Mulia''". Namun hal ini sekarang tidaklah sejalan dengan sistem hukum Indonesia yang dipimpin oleh [[Gubernur]], sehingga [[lembaga wali nanggroe|Wali Nanggroë]] merupakan salah satu simbol [[Budaya Aceh|kebudayaan Aceh]].
[[Lembaga Wali Nanggroe|Nanggroë]] merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat [[Propinsi]] pada masa sekarang. Dalam [[bahasa Melayu]], nanggroë disebut dengan nama [[Negara Bagian|Negeri]]. Sebuah nanggroë dipimpin oleh [[Lembaga Wali Nanggroe|Raja Nanggroë]] atau [[Lembaga Wali Nanggroe|Wali Nanggroë]] yang bergelar "''Paduka njang Mulia''". Namun hal ini sekarang tidaklah sejalan dengan sistem hukum Indonesia yang dipimpin oleh [[Gubernur]], sehingga [[lembaga wali nanggroe|Wali Nanggroë]] merupakan salah satu simbol [[Budaya Aceh|kebudayaan Aceh]].


=== Kaway ===
=== Kaway ===

Revisi per 26 Agustus 2017 19.35

Sistem pemerintahan lokal Aceh adalah suatu sistem pemerintahan yang dipergunakan pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dan sampai sekarang masih dipakai seiring pemberlakuan status istimewa bagi Aceh (kecuali keurajeun, sagoë dan nanggroë). Sistem pemerintahan lokal Aceh mengacu pada sistem pemerintahan yang khusus dipergunakan oleh Aceh.

Struktur daerah lokal Aceh

Gampông

Gampông atau disebut kampung/keluarahan dalam bahasa Melayu, merupakan sebuah sistem pemerintahan setingkat desa sekarang yang bediri secara otonom. Sebuah gampông dipimpin oleh kepala desa yang disebut Keuchik atau Geuchik dan dibantu oleh suatu dewan musyawarah yang disebut Tuha Peuët.

Mukim

Mukim merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat kecamatan yang dahulu diberlakukan pada saat Kesultanan Aceh. Sebuah mukim terdiri dari beberapa buah desa yang disebut gampông. Di tiap-tiap mukim didirikan sebuah masjid yang dipergunakan untuk salat Jumat. Yang memimpin mesjid disebut Teungku Imum Raja (Mesjid). Mukim dipimpin oleh Imum Mukim dan dibantu oleh suatu dewan musyawarah yang disebut Tuha Lapan.

Sagoë

Sagoë merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat Kabupaten pada masa sekarang. Sebuah sagoë terdiri dari mukim-mukim layaknya sekarang sebuah kabupaten terdiri dari kecamatan-kecamatan. Sebuah sagoë dipimpin oleh Ulèëbalang/hulubalang yang bergelar Teuku atau disebut Ampon.

Nanggroë

Nanggroë merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat Propinsi pada masa sekarang. Dalam bahasa Melayu, nanggroë disebut dengan nama Negeri. Sebuah nanggroë dipimpin oleh Raja Nanggroë atau Wali Nanggroë yang bergelar "Paduka njang Mulia". Namun hal ini sekarang tidaklah sejalan dengan sistem hukum Indonesia yang dipimpin oleh Gubernur, sehingga Wali Nanggroë merupakan salah satu simbol kebudayaan Aceh.

Kaway

Sistem ketatanegaraan Aceh

Pemerintahan

Sistem pemerintahan provinsi dipimpin gubernur serta kota/kabupaten dipimpin wali kota/bupati.

Parlemen

Sistem parlemen provinsi dipimpin Dewan Perwakilan Rakyat Aceh serta kota/kabupaten dipimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota/kabupaten.

Kehakiman

Sistem kehakiman Aceh dipimpin Mahkamah Syar'iyah Aceh,