Protestanisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rantemario (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 174: Baris 174:


{{Agama di Indonesia}}
{{Agama di Indonesia}}
{{Keyakinan-keyakinan yang dikecam oleh Gereja Katolik}}


[[Kategori:Protestanisme| ]]
[[Kategori:Protestanisme| ]]

Revisi per 9 Juli 2017 08.50

Protestanisme adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya.

Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik. Kata ini didefinisikan sebagai gerakan agamawi yang berlandaskan iman dan praktik Kekristenan yang berawal dari dorongan Reformasi Protestan dalam segi doktrin, politik dan eklesiologi, melawan apa yang dianggap sebagai penyelewengan Gereja Katolik Roma.[1] Merupakan satu dari tiga pemisahan utama dari "Kekristenan Nicaea (Nicene), yaitu di samping Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks.[2] Istilah "Protestan" merujuk kepada "surat protes" yang disampaikan oleh para pembesar yang mendukung protes dari Martin Luther melawan keputusan Diet Speyer pada tahun 1529, yang menguatkan keputusan (edik) Diet Worms yang mengecam ajaran Martin Luther sebagai ajaran sesat (heretik).[3]

Pada kenyataannya, gerakan Reformasi Protestan yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.

Pada 2005, sekitar 5,9%–14.276.459 jiwa dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama Protestan[4] dan sensus tahun 2010 sekitar 6,96%- 16.528.513 jiwa. Karena pengaruh para misionaris dari Belanda dan Jerman, kebanyakan gereja Protestan di Indonesia sangat diwarnai oleh ajaran Calvin, dan sebagian lagi mempunyai corak Lutheran.

Penganut menurut provinsi

Jumlah penganut Kristen Protestan Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 menurut provinsi:

  1. Aceh : 1,12%
  2. Sumatera Utara : 27,03%
  3. Sumatera Barat : 1,43 %
  4. Riau : 8,76 %
  5. Jambi : 2,66 %
  6. Sumatera Selatan : 0,97 %
  7. Bengkulu : 1,65 %
  8. Lampung : 1,51 %
  9. Kep. Babel : 1,80 %
  10. Kep. Riau : 11,17 %
  11. DKI Jakarta : 7,54 %
  12. Jawa Barat : 1,81 %
  13. Jawa Tengah : 1,77 %
  14. DI Yogyakarta : 2.53 %
  15. Jawa Timur : 1,70 %
  16. Banten : 2,53 %
  17. Bali : 1,66 %
  18. NTB : 0,31 %
  19. NTT : 34,74 %
  20. Kalimantan Barat : 11,38 %
  21. Kalimantan Tengah : 15,97 %
  22. kalimantan Selatan : 1,32 %
  23. Kalimantan Timur : 9,50 %
  24. Sulawesi Utara : 63,60 %
  25. Sulawesi Tengah : 16,98 %
  26. Sulawesi Selatan : 7,63 %
  27. Sulawesi Tenggara : 1,84 %
  28. Sulawesi Barat : 14,21 %
  29. Gorontalo : 1,59 %
  30. Maluku : 41,40 %
  31. Maluku Utara : 24,90 %
  32. Papua Barat : 53,77 %
  33. Papua : 65,48 %

Doktrin-doktrin

Meskipun doktrin dari denominasi-denominasi Protestan jauh dari seragam, ada beberapa keyakinan yang tersebar pada Protestantisme yaitu doktrin sola gratia, sola fide, dan sola scriptura.

  • Sola gratia berpegang bahwa keselamatan merupakan anugerah dari tuhan. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
  • Sola fide berpegang bahwa keselamatan yang datang hanya melalui iman di dalam Yesus sebagai Kristus, bukan melalui perbuatan baik.
  • Sola scriptura mempertahankan bahwa Alkitab (bukan tradisi gereja atau interpretasi gerejawi dari Alkitab) adalah sumber otoritas final untuk semua orang Kristen.

Gereja-gereja Protestan umumnya menolak doktrin Katolik dan Ortodoks mengenai pewarisan apostolik dan pelayanan sakramental dari klerus. Kecuali yang ditemukan pada banyak negara, seperti di bagian selatan Eropa, yang berada di bawah pengaruh non-Katolik jauh sebelum Reformasi.

Pendeta Protestan dan pemimpin gereja memiliki peran dan otoritas yang sedikit berbeda di dalam komunitas mereka dibandingkan dengan pastor dan uskup pada Katolik, Anglikan dan Ortodoks.

Denominasi Gereja Protestan

Lukisan abad ke-17 menggambarkan perbedaan antara Lutheranisme dan Kalvinisme.
Passional Christi und Antichristi, lukisan Lucas Cranach the Elder, dari karya Luther (1521) Passionary of the Christ and Antichrist. Paus digambarkan sebagai Antikristus, menandatangani dan menjual surat pertobatan (indulgensi).

Pengikut gerakan Protestan menyebut pengelompokan gereja-gereja menurut doktrin-doktrin landasan mereka sebagai "denominasi". Mereka merupakan nama bagian-bagian berbeda dalam suatu "Gereja" yang utuh. Kaum Protestan menolak doktrin Gereja Katolik Roma sebagai satu-satunya gereja yang benar. Sejumlah denominasi Kristen lebih ketat dibanding yang lain dan ada dasar-dasar ortodoksi yang dipertentangkan di antara denominasi-denominasi tersebut. Denominasi individual juga bermunculan menurut perbedaan teologi yang kadang sangat tidak kentara. Banyak juga denominasi yang sekadar merupakan ekspresi kedaerahan atau etnis terhadap kepercayaan yang sama, yang mengakui lima sola sebagai prinsip dasar utama iman Kristen. Kelompok Non-denominasional juga dimasukkan ke dalam golongan Protestan. Karena semua faktor ini, penghitungan yang pasti tidak dimungkinkan, tetapi diperkirakan ada sekitar 33.000 denominasi Protestan.[5]

Keluarga denominasi utama

(Menurut abjad)

Diagram sejarah

(Denominasi-denominasi nonnikean, nontrinitarian, dan restorasionis tidak ditampilkan)
Diagram sejarah cabang-cabang gereja Protestan

Indonesia

Gereja-gereja di Indonesia yang berada dalam tradisi Protestantisme antara lain:

Lutheran


Calvinis/Reformed/Presbiterian


Anabaptis/Mennonite


Metodis


Anglikan

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Oxford dictionary
  2. ^ "Divisions of Christianity". North Virginia College. Diakses tanggal 2007-12-31. 
  3. ^ Great Controversy Examined The Diet of Speyer, 1529 by Dieter Heimke (translated from German to English by J. Krahne)
  4. ^ International Religious Freedom Report 2004 (US State Department) [1], Adherents.com [2], CIA Factbook [3] dan census.gov [4]
  5. ^ The World Christian Encyclopedia by David B. Barrt, George T. Kurian, and Todd M. Johnson (2001 edition)

Bacaan lanjutan

  • Cook, Martin L. (1991). The Open Circle: Confessional Method in Theology. Minneapolis, Minn.: Fortress Press. xiv, 130 p. N.B.: Discusses the place of Confessions of Faith in Protestant theology, especially in Lutheranism. ISBN 0-8006-2482-3
  • McGrath, Alister E. (2007). Christianity's Dangerous Idea. New York: HarperOne. 
  • Noll, Mark A. (2011). Protestantism: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press. 

Pranala luar