Tjokorda Gde Raka Soekawati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
|name = Tjokorda Gde Raka Soekawati
|name = Tjokorda Gde Raka Soekawati
|image = Soekawati.jpg
|image = Soekawati.jpg
|office = [[Negara Indonesia Timur#Presiden|Walinegara Indonesia Timur]]
|office = [[Negara Indonesia Timur#Presiden|Walinegara Negara Indonesia Timur]]
|vicepresident=
|vicepresident=
|primeminister= Nadjamoeddin Dg. Malewa<br />Warouw<br />[[Ide Anak Agung Gde Agung]]<br />[[J.E. Tatengkeng]]<br />D.P. Diapari<br />J. Poetoehena
|primeminister= Nadjamoeddin Dg. Malewa<br />Warouw<br />[[Ide Anak Agung Gde Agung]]<br />[[J.E. Tatengkeng]]<br />D.P. Diapari<br />J. Poetoehena

Revisi per 6 Juli 2017 04.46

Tjokorda Gde Raka Soekawati
Berkas:Soekawati.jpg
Walinegara Negara Indonesia Timur
Masa jabatan
24 Desember 1946 – 17 Agustus 1950
Perdana MenteriNadjamoeddin Dg. Malewa
Warouw
Ide Anak Agung Gde Agung
J.E. Tatengkeng
D.P. Diapari
J. Poetoehena
Sebelum
Pendahulu
Tidak Ada
Pengganti
Jabatan dihapuskan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1899-01-15)15 Januari 1899
Belanda Ubud, Gianyar, Bali, Hindia Belanda
Meninggal1967
Indonesia Indonesia
Suami/istriGusti Agung Niang Putu
Gilbert Vincent
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Presiden dalam perjanan ke Minahasa

Tjokorda Gde Raka Soekawati (ejaan baru: Cokorda Gde Raka Sukawati), (lahir di Ubud, Gianyar, Bali, 15 Januari 1899 dan meninggal tahun 1967) adalah satu-satunya Presiden Negara Indonesia Timur.[1] Ia menjabat dari tahun 1946 hingga pembubaran Negara Indonesia Timur pada 1950. Gelarnya, Tjokorda Gde, menandai bahwa Soekawati masuk kedalam kasta ksatria. Ia memiliki dua orang istri, yang pertama adalah orang Bali yaitu, Gusti Agung Niang Putu yang memberikan seorang putra yang bernama Tjokorda Ngurah Wim Sukawati. Pada tahun 1933, ia menikahi seorang perempuan Prancis bernama Gilbert Vincent[2], yang memberikannya dua orang anak.[butuh rujukan][3]


Referensi

  1. ^ Gde Rake Soekawati, Tjokorde (1926). Legende over den oorsprong van de rijst en Godsdienstige gebruiken bij den rijstbouw onder de Baliërs. Albrecht & Co. 
  2. ^ Kraemer, Hendrik (1933). De strijd over Bali en de zending. Amsterdam: H.J. Paris. 
  3. ^ Hoe de Baliër zich kleedt (1926),p. 12