Made Wianta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Markut 11 (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
'''Made Wianta''' adalah seorang seniman yang lahir di [[Kabupaten Tabanan|Tabanan]], [[Bali]], pada tanggal 20 Desember 1949. Ia dikenal sebagai seniman dalam khasanah [[seni rupa]] modern, khususnya maestro seni lukis Bali. Made merupakan lulusan dari [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Insitut Seni Indonesia]] (ISI) Yogyakarta. Selain itu, ia juga pernah nekat belajar seni di Eropa. Tepatnya pada tahun 1976, ia pergi ke [[Brussel (kota)|Brussels]], [[Belgia]] untuk mengunjungi galeri-galeri dan museum kesenian.
'''Made Wianta''' adalah seorang seniman yang lahir di [[Kabupaten Tabanan|Tabanan]], [[Bali]], pada tanggal 20 Desember 1949. Ia dikenal sebagai seniman dalam khasanah [[seni rupa]] modern, khususnya maestro seni lukis Bali. Made merupakan lulusan dari [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Insitut Seni Indonesia]] (ISI) Yogyakarta. Selain itu, ia juga pernah nekat belajar seni di Eropa. Tepatnya pada tahun 1976, ia pergi ke [[Brussel (kota)|Brussels]], [[Belgia]] untuk mengunjungi galeri-galeri dan museum kesenian.


Sampai hari ini, Made terhitung telah mengikuti berbagai pameran internasional seperti di New York, Paris dan Tokyo. Namun yang paling terkenal adalah keikutsertaannya dalam Bienalle di [[Venesia]] tahun 2004 silam. Memang, Made adalah seniman yang dikenal getol membaca, khususnya ia paling gemar dalam bidang filsafat yang menuntunnya pada falsafah Budhisme dan Nihilis ala [[Friedrich Nietzsche|Nietzsche]]. Selain karena bidang bacaannya, seniman dalam diri Mad juga tercermin dari tradisi agraris di tanah kelahirannya, Bali. Karyanya tidak hanya mencerminkan dirinya yang memiliki ''fighting spirit'', tetapi ia juga tumbuh menjadi seniman yang mempunyai kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=Dahlan|first=M.|publisher=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=978-979-143-629-8|location=Jakarta|pages=586}}</ref>
Sampai hari ini, Made terhitung telah mengikuti berbagai pameran internasional seperti di New York, Paris dan Tokyo. Namun yang paling terkenal adalah keikutsertaannya dalam Bienalle di [[Venesia]] tahun 2004 silam. Memang, Made adalah seniman yang dikenal getol membaca, khususnya ia paling gemar dalam bidang filsafat yang menuntunnya pada falsafah Budhisme dan Nihilis ala [[Friedrich Nietzsche|Nietzsche]]. Selain karena bidang bacaannya, seniman dalam diri Mad juga tercermin dari tradisi agraris di tanah kelahirannya, Bali. Karyanya tidak hanya mencerminkan dirinya yang memiliki ''fighting spirit'', tetapi ia juga tumbuh menjadi seniman yang mempunyai kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.<ref>{{Cite book|title=Almanak Seni Rupa Indonesia|last=Dahlan|first=M.|publisher=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|year=2012|isbn=978-979-143-629-8|location=Jakarta|pages=586}}</ref>

Revisi per 14 Mei 2017 05.05

Made Wianta adalah seorang seniman yang lahir di Tabanan, Bali, pada tanggal 20 Desember 1949. Ia dikenal sebagai seniman dalam khasanah seni rupa modern, khususnya maestro seni lukis Bali. Made merupakan lulusan dari Insitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Selain itu, ia juga pernah nekat belajar seni di Eropa. Tepatnya pada tahun 1976, ia pergi ke Brussels, Belgia untuk mengunjungi galeri-galeri dan museum kesenian.

Sampai hari ini, Made terhitung telah mengikuti berbagai pameran internasional seperti di New York, Paris dan Tokyo. Namun yang paling terkenal adalah keikutsertaannya dalam Bienalle di Venesia tahun 2004 silam. Memang, Made adalah seniman yang dikenal getol membaca, khususnya ia paling gemar dalam bidang filsafat yang menuntunnya pada falsafah Budhisme dan Nihilis ala Nietzsche. Selain karena bidang bacaannya, seniman dalam diri Mad juga tercermin dari tradisi agraris di tanah kelahirannya, Bali. Karyanya tidak hanya mencerminkan dirinya yang memiliki fighting spirit, tetapi ia juga tumbuh menjadi seniman yang mempunyai kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial yang tinggi.[1]

Karyanya telah banyak didokumentasikan dalam beberapa buku, diantaranya adalah Made Wianta (1990), Made Wianta : Universal Balinese Artist (1999), Made Wianta : Art and Peace (2000), and Wild Dogs in Bali : The Art of Made Wianta (2005). Made Wianta juga menampilkan beberapa koleksi karyanya di The Neka Museum di Ubud, Bali.[2]

Referensi

  1. ^ Dahlan, M. (2012). Almanak Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 586. ISBN 978-979-143-629-8. 
  2. ^ "I Made Wianta Biography - Artist - Tonyraka Art Gallery Ubud Bali, Ubud Contemporary Modern Arts Gallery, Bali Modern Contemporary Painting". www.tonyrakaartgallery.com. Diakses tanggal 2017-05-14.