Burhanuddin Muhtadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Tokoh dari Rembang menggunakan HotCat
Baris 82: Baris 82:
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh dari Rembang]]

Revisi per 15 Februari 2017 17.06

Burhanuddin Muhtadi
Berkas:Burhanuddin Muhtadi.jpg
Lahir15 Desember 1977 (umur 46)
Indonesia Rembang, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia

Burhanuddin Muhtadi, MA (lahir 15 Desember 1977) adalah seorang penulis, dosen, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia sejak 2013. Ia menjadi dosen di Prodi Ilmu Politik, FISIP UIN Syarif Hidayatullah dan Pascasarjana Universitas Paramadina, Jakarta. Dia mengajar mata kuliah “Partai Politik” dan “Pemilu dan Perilaku Politik”. Selain sebagai akademisi, dia juga dikenal sebagai peneliti sekaligus Direktur Komunikasi Publik Lembaga Survei Indonesia (LSI). Tahun 2008, ia meraih gelar MA dari Faculty of Asian Studies, Australian National University (ANU) dengan spesialisasi politik di Indonesia. Gelar sarjana strata satu diraih dari Fakultas Ushuluddin, IAIN (sekarang UIN), Jakarta.

Selain sebagai pengajar dan peneliti, ia juga dikenal publik sebagai pengamat politik yang kerap muncul di berbagai media. Dia sering dimintai sebagai narasumber berbagai media cetak dan televisi untuk berbicara masalah-masalah sosial-politik. Dia pernah meraih “Anugerah Media dan Komunikator Terbaik Pilpres 2009” kategori pengamat dari Strategy Public Relations. Pada tahun 2010, dia juga meraih “Charta Awards” kategori pengamat dari Charta Politika. Ratusan tulisannya muncul di berbagai koran dan majalah seperti Kompas, Majalah Tempo, Media Indonesia, The Jakarta Post, Suara Pembaruan, Republika, Koran Seputar Indonesia, dan lain-lain.

Beberapa artikel seriusnya dimuat di berbagai jurnal internasional seperti “The Quest for Hizbut Tahrir in Indonesia” di Asian Journal of Social Science 37 (2009), “The Conspiracy of Jews: The Quest for Anti-Semitism in Media Dakwah”, di Graduate Journal of Asia-Pacific Studies 5:2 (2007), “Yudhoyono and Kalla: Two Distinctive Styles of Policy-Making in the Case of Fuel Subsidy Reduction in Indonesia”, di The Asian Journal of Social Policy 3:2 (2007).

Dia juga menulis dan/atau mengedit buku-buku Civil Society dan Demokrasi: Survei tentang Partisipasi Sosial-Politik (Jakarta: INCIS, 2003), Mencari Akar Kultural Civil Society di Indonesia (Jakarta: INCIS, 2004), Quo Vadis Pemilu 2004? (Jakarta: Logos, 2004) dan Defisit Pelayanan Publik: Survei Opini Publik (Jakarta: INCIS, 2005). Beberapa tulisannya dimuat juga dalam buku co-authorship seperti “The 1998 Student Uprising in Indonesia: A Social Movement Theory Approach”, dalam buku Enlightenment from Within (Canberra: Minaret, 2007) dan “Ke Cak Nur, Saya Mengaji”, dalam buku Cak Nur di Mata Kaum Muda (Jakarta: Paramadina, 2008).

Biografi

Burhanuddin Muhtadi sudah akrab dengan dunia tulis-menulis sejak masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan studinya di MTs Muallimin/at NU Rembang. Kemampuan menulisnya yang terus-menerus dia asah, mampu mengantarkannya mendapat berbagai penghargaan dari berbagai Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dia ikuti. Ia berhasil menjadi juara di berbagai perlombaan, baik di tingkat kotamadya Solo maupun tingkat provinsi Jawa Tengah.

Setelah menamatkan pendidikannya di bangku SMA, Burhanuddin Muhtadi memutuskan untuk berangkat ke Jakarta pada tahun 1996 untuk melanjutkan studinya. Ia memilih IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang kini berubah nama menjadi UIN. Saat menekuni dunia perkuliahan, ia tertarik untuk membuat sebuah artikel pada salah satu media massa. Judul pertama yang ia tulis adalah "Keterbukaan Pasca Insiden 27 Juli". Pembuatan artikel pertamanya tak sia-sia. Artikel tersebut dimuat di media massa Harian Terbit. Hal itu membuat Burhanuddin bangga sekaligus bahagia. Ia bertekad untuk terus mengasah kemampuan menulisnya dan membuat artikel untuk dikirimkan di berbagai media massa.

Pada tahun 1996-2004, ratusan artikel yang dibuat oleh Burhanuddin Muhtadi termuat dalam berbagai media massa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Artikel yang dibuatnya tersebut terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Beragam artikel yang ia tulis di antaranya berjudul Pasifisme Demokrasi, Mengukur Viabilitas Politik Aliran, Menyoal Hegemoni Bahasa Agama, Pembebasan Kaum Tertindas, Dilema Kampanye Dialogis, Reward dan Punishment dalam Pemilu, Dunia yang Terbelah, Formasi Inteligensia Muslim Indonesia, dan Lahirnya Partai Miniatur Indonesia.

Burhanuddin Muhtadi pernah mengambil gelar Master Kedua di ANU (Australian National University), Canberra, Australia, dengan mengambil konsentrasi di bidang Political Science (Research) setelah sebelumnya ia berhasil mengambil gelar Master Pertamanya di universitas yang sama. Untuk gelar Master yang pertama, ia mengambil di Fakultas Asian Studies atau lebih dikenal dengan MAPS.

Setelah kembali ke Tanah Air, Burhanuddin mencoba peruntungan sebagai konsultan politik dan bergabung dengan sebuah lembaga yang didirikan Bima Arya bernama Charta Politika. Dia juga mengajar di Pascasarjana Universitas Paramadina. Namun, setelah tiga bulan, Burhanuddin mengundurkan diri dari Charta Politika karena merasa tidak cocok menjadi konsultan politik. Burhanuddin kemudian diajak Saiful Mujani bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai Lihat Daftar Direktur Direktur Bidang Public Affair.

Selain menulis berbagai artikel, Burhanuddin Muhtadi juga menulis buku yang berjudul "Dilema PKS Suara dan Syariah". Buku tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah Andi Akmal Pasluddin yang menjabat sebagai Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Andi Akmal mengeluarkan apresiasinya dalam acara bedah buku "Dilema PKS Suara dan Syariah" yang diadakan di CRC (Celebes Research Centre), Makassar pada tanggal 17 April 2012.

Pendidikan

  • SDN Kutoarjo I, Rembang (1990)
  • MTs Muallimin/at NU Rembang
  • MAN-PK (Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus), Surakarta (1996)
  • Bachelor of Islamic Theology and Philosophy, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2002)
  • Master pertama di ANU (Australian National University) Faculty of Asian Studies (MAPS)
  • Master kedua di ANU, konsentrasi bidang Ilmu Politik (research)

Karier

Organisasi & Pekerjaan:

  • Aliansi Lembaga-lembaga Formal Kemahasiswaan Se-Indonesia (2000-2002)
  • Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2000-2001)
  • Ketua Departemen Penelitian dan Pembangunan Intelektual BEM UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1999-2000)
  • FORMACI (Forum Mahasiswa Ciputat) pada tahun 1998-1999
  • Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (1996-2002)
  • Majelis Pengembangan Tilawatil Qur'an, Surakarta (1994-1995)
  • Peneliti Senior LSI (Lembaga Survei Indonesia).
  • Peneliti di CENSIS (Center fot the Study of Islam and Society).
  • Dosen di UIN Syarif Hidayatullah.
  • Editor-in-Chief for Bulletin of “Islam and Good Governance,” Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta (2003 - 2004).
  • Anggota National Consortium of People’s Voter Education Network (JPPR) pada tahun 2004-2005.
  • Editor di Jaringan Islam Liberal, Jakarta (sejak tahun 2001).
  • Program Manager for Voter Education and Public Service Announcement UNDP and JIL(2004).
  • Program Manager for Voter Education at The Asia Foundation and JIL (2004).
  • Koordinator Penelitian, Moslem Perception on US Foreign Political Affair conducted by US Embassy, PPIM, JIL, LSI and Freedom Institute (2004).
  • Program Manager for Voters Education in General Election 2004 conducted by Japan International Cooperation Agency (JICA and JIL (2004).
  • Koordinator daerah and Peneliti di Indonesian Survey Institute (Lembaga Survei Indonesia/LSI) Jakarta (2003- 2006).
  • Peneliti di Indonesian Institute of Civil Society or INCIS Jakarta (2003 -2006).

Penghargaan

  • Anugerah Media dan Komunikator Terbaik Pilpres 2009, kategori pengamat dari Strategy Public Relations.

Sumber