Konsili Konstantinopel II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 11: Baris 11:
|documents="Constitutum" dari [[Paus Vigilius]]}}
|documents="Constitutum" dari [[Paus Vigilius]]}}


'''Konsili Ekumenis Kelima''' (Konsili Konstantinopel Kedua) adalah sebuah [[Konsili Ekumenis]] [[Kristen]] yang diselenggarakan di [[Konstantinopel]] (5 Mei - 2 Juni 553), yang dihimpunkan oleh [[Kaisar Yustinianus]]. Konsili ini dihadiri oleh sebagian besar uskup Timur; hanya enam uskup Barat (Kartaginia) yang hadir. Konsili ini dipimpin oleh [[Eutikius]], [[Patriarkh dari Konstantinopel]]. Persidangan ini pada kenyataannya hanyalah tahap terakhir dari konflik yang panjang dan penuh kekerasan yang dimulai oleh edik dari Yusninianus pada [[543]] melawan [[Origen|Origenisme]] (P.G., LXXXVI, 945-90). Kaisar diyakinkan bahwa [[Nestorianisme]] terus memperoleh kekuatannya dari tulisan-tulisan dari [[Teodorus dari Mopsuestia]] (meninggal 428), [[Teodoret dari Cyrus]] (meninggal 457), dan [[Ibas (uskup Asyur)|Ibas dari Edesa]] (meninggal 457), juga dari penghargaan pribadi yang dimiliki kedua orang penulis gerejawi yang disebutkan pertama, yang diberikan oleh banyak orang. Kejadian-kejadian yang menyebabkan konsili ini diselenggarakan akan diuraikan lebih mendalam dalam artikel-artikel mengenai [[Paus Vigilius]] dan dalam [[Pertikaian Tiga Pasal]]; di sini hanya akan disinggung secara singkat.
'''Konsili Ekumenis Kelima''' (Konsili Konstantinopel Kedua) adalah sebuah [[Konsili Ekumenis]] [[Kristen]] yang diselenggarakan di [[Konstantinopel]] (5 Mei - 2 Juni 553), yang dihimpunkan oleh [[Kaisar Yustinianus]]. Konsili ini dihadiri oleh sebagian besar uskup Timur; hanya enam uskup Barat (Kartaginia) yang hadir. Konsili ini dipimpin oleh [[Eutikius]], [[Patriarkh dari Konstantinopel]]. Persidangan ini pada kenyataannya hanyalah tahap terakhir dari konflik yang panjang dan penuh kekerasan yang dimulai oleh edik dari Yusninianus pada [[543]] melawan [[Origen]]isme (P.G., LXXXVI, 945-90). Kaisar diyakinkan bahwa [[Nestorianisme]] terus memperoleh kekuatannya dari tulisan-tulisan dari [[Teodorus dari Mopsuestia]] (meninggal 428), [[Teodoret dari Cyrus]] (meninggal 457), dan [[Ibas (uskup Asyur)|Ibas dari Edesa]] (meninggal 457), juga dari penghargaan pribadi yang dimiliki kedua orang penulis gerejawi yang disebutkan pertama, yang diberikan oleh banyak orang. Kejadian-kejadian yang menyebabkan konsili ini diselenggarakan akan diuraikan lebih mendalam dalam artikel-artikel mengenai [[Paus Vigilius]] dan dalam [[Pertikaian Tiga Pasal]]; di sini hanya akan disinggung secara singkat.


<!--Dari 25 Januari 547, Paus Vigilius ditahan dengan paksa di Konstantinopel. Sebelumnya ia telah menolak ikut serta dalam mengutuk Keiga Pasal itu (yakni, pernyataan [[anatema]] singkat terhadap Teodorus dari Mopsuestia dan tulisan-tulisannya, terhadap Teodoret dari Cyrus dan tulisan-tulisannya, terhadap St. [[Kiril dari Alexandria]] dan [[Konsili Efesus]], dan terhadap surat yang ditulis oleh Ibas dari Edesa kepada Maris, Uskup dari Hardaschir di Persia). Belakangan (melalui ''Judicatum''nya, 11 April [[548]]) Vigilius mengutuk Ketiga Pasal itu (doktrin yang dipersoalkan memang layak dikecam), namun ia dengan tegas menyatakan otoritas [[Konsili Khalsedon]] (451) di mana Teodoret dan Ibas - namun baru setelah Nestorius dikutuk - telah dipulihkan ke dalam jabatan mereka; di Barat muncul ketidakpuasan oleh langkah ini yang tampaknya melemah di hadapan seemed a weakening before the civil power in purely ecclesiastical matters and an injustice to men long dead and judged by God; it was all the more objectionable as the Western ([[Latin]]) mind had no accurate knowledge of the theological situation among the Greeks of that day. In consequence of this Vigilius had persuaded Justinian to return the aforesaid papal document and to proclaim a truce on all sides until a general council could be called to decide these controversies. Both the emperor and the Greek bishops violated this promise of neutrality; the former, in particular, publishing ([[551]]) his famous edict, "Homologia tes pisteos", condemning anew the Three Chapters, and refusing to withdraw the same.
<!--Dari 25 Januari 547, Paus Vigilius ditahan dengan paksa di Konstantinopel. Sebelumnya ia telah menolak ikut serta dalam mengutuk Keiga Pasal itu (yakni, pernyataan [[anatema]] singkat terhadap Teodorus dari Mopsuestia dan tulisan-tulisannya, terhadap Teodoret dari Cyrus dan tulisan-tulisannya, terhadap St. [[Kiril dari Alexandria]] dan [[Konsili Efesus]], dan terhadap surat yang ditulis oleh Ibas dari Edesa kepada Maris, Uskup dari Hardaschir di Persia). Belakangan (melalui ''Judicatum''nya, 11 April [[548]]) Vigilius mengutuk Ketiga Pasal itu (doktrin yang dipersoalkan memang layak dikecam), namun ia dengan tegas menyatakan otoritas [[Konsili Khalsedon]] (451) di mana Teodoret dan Ibas - namun baru setelah Nestorius dikutuk - telah dipulihkan ke dalam jabatan mereka; di Barat muncul ketidakpuasan oleh langkah ini yang tampaknya melemah di hadapan seemed a weakening before the civil power in purely ecclesiastical matters and an injustice to men long dead and judged by God; it was all the more objectionable as the Western ([[Latin]]) mind had no accurate knowledge of the theological situation among the Greeks of that day. In consequence of this Vigilius had persuaded Justinian to return the aforesaid papal document and to proclaim a truce on all sides until a general council could be called to decide these controversies. Both the emperor and the Greek bishops violated this promise of neutrality; the former, in particular, publishing ([[551]]) his famous edict, "Homologia tes pisteos", condemning anew the Three Chapters, and refusing to withdraw the same.

Revisi per 13 Februari 2008 09.51

 Artikel ini memuat teks dari suatu penerbitan yang sekarang berada dalam ranah publikHerbermann, Charles, ed. (1913). "nama artikel dibutuhkan". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton. 

Konsili Konstantinopel II
Waktu553
Diakui olehGereja Katolik Roma, Ortodoks Timur
Konsili sebelumnya
Konsili Khalsedon
Konsili berikutnya
Konsili Konstantinopel III
PenyelenggaraKaisar Yustinianus I
PemimpinEutikius dari Konstantinopel, Paus Vigilius tidak hadir
Jumlah peserta150 (sekitar 18 dari Italia dan 6 dari Afrika)
Pokok bahasanMonofisitisme
Dokumen dan keputusan
"Constitutum" dari Paus Vigilius
Daftar kronologis Konsili Ekumene

Konsili Ekumenis Kelima (Konsili Konstantinopel Kedua) adalah sebuah Konsili Ekumenis Kristen yang diselenggarakan di Konstantinopel (5 Mei - 2 Juni 553), yang dihimpunkan oleh Kaisar Yustinianus. Konsili ini dihadiri oleh sebagian besar uskup Timur; hanya enam uskup Barat (Kartaginia) yang hadir. Konsili ini dipimpin oleh Eutikius, Patriarkh dari Konstantinopel. Persidangan ini pada kenyataannya hanyalah tahap terakhir dari konflik yang panjang dan penuh kekerasan yang dimulai oleh edik dari Yusninianus pada 543 melawan Origenisme (P.G., LXXXVI, 945-90). Kaisar diyakinkan bahwa Nestorianisme terus memperoleh kekuatannya dari tulisan-tulisan dari Teodorus dari Mopsuestia (meninggal 428), Teodoret dari Cyrus (meninggal 457), dan Ibas dari Edesa (meninggal 457), juga dari penghargaan pribadi yang dimiliki kedua orang penulis gerejawi yang disebutkan pertama, yang diberikan oleh banyak orang. Kejadian-kejadian yang menyebabkan konsili ini diselenggarakan akan diuraikan lebih mendalam dalam artikel-artikel mengenai Paus Vigilius dan dalam Pertikaian Tiga Pasal; di sini hanya akan disinggung secara singkat.


Keputusan-keputusan konsili dilaksanakan dengan kekerasan sesuai dengan perilakunya, meskipun rekonsiliasi yang sangat diharapkan oleh kaum Monofisit tidak terjadi. Vigilius, bersama-sama dengan orang-orang lain yang melawan keinginan Kaisar, seperti yang didaftarkan oleh para pejabat gereja yang diangkat istana yang taat, tampaknya telah disingkirkan (Hefele, II, 905), bersama-sama dengan para uskup yang setia dan pejabat-pejabat gereja yang sejalan dengannya, entah ke Mesir Hulu atau ke sebuah pulau di Propontis.

Pada sesi ke-7 Konsili, Yustinianus memerintahkan agar nama Vigilius disingkirkan dari Diptych. Namun tanpa prasangka dikatakan bahwa mereka akan mengadakan komuni dengan Gereja Roma. Tak lama kemudian para rohaniwan dan rakyat Roma, yang kini dibebaskan oleh Narses dari belenggu bangsa Goth, memohon Kaisar untuk mengizinkan Paus kembali, yang disetujui oleh Yustinianus dengan syarat bahwa Vigilius mengakui Konsili yang terakhir. Akhirnya Vigilius menyetuji hal ini, dan dalam dua dokumen (sepucuk surat kepada Eutikius dari Konstantinopel, 8 Desember 553, dan "Constitutum" kedua pada 23 Februari 554, yang agaknya ditujukan kepada keuskupan Barat), akhirnya mengutuk Ketiga pasal (Mansi, IX, 424-20, 457-88; bdk. Hefele, II, 905-11), namun secara independen, dan tanpa menyebutkan Konsili itu.

Perlawanannya tidak pernah didasarkan pada alasan-alasan doktriner, melainkan pada kesopanan dan ketepatan waktu dari langkah-langkah yang diusulkan, tindak kekerasan kekaisaran yang keliru, dan rasa khawatir bahwa wibawa Konsili Khalsedon akan dirugikan, khususnya di Barat, di mana, meskipun Paus Pelagius I (555-560), mengakuinya, Konsili Umum Kelima ini baru secara perlahan-lahan mendapatkan pengakuan masyarakat akan sifatnya yang ekumenis. Di Italia Utara, provinsi gerejawi di Milano dan Aquileia memisahkan diri dari komuni dengan Gereja Roma. Provinsi Milano baru menyerah menjelang akhir abad ke-6, sementara perlawanan Aquileia-Grado berkepanjangan hingga sekitar 700 (Hefele, op. cit., II, 911-27). (Untuk penghargaan yang sebanding terhadap perilaku Vigilius, lihat, selain artikel tentang Vigilius, penghakiman Bois, dalam Dict. de théol. cath., II, 1238-39.) Menurut keyakinan Katolik Roma tentang Infalibilitas Paus, Paus selalu benar dalam hal doktrin yang terkait, dan menyerah, demi perdamaian, hanya apabila ia diyakinkan bahwa wibawa Khalsedon tidak perlu dikhawatirkan. Paus pertama-tama, bersama dengan seluruh Gereja di Barat, menganggapnya terancam oleh pekerjaan kaum Monofisit.

Akta konsili dalam bahasa Yunani aslinya telah hilang[1], tetapi masih ada tertinggal sebuah teks dalam bahasa Latin yang sangat tua, barangkali berasal dari masa yang sama dan dibuat untuk digunakan oleh Vigilius, dan yang pasti dikutip oleh penggantinya Pelagius I. Edisi Baluzenya dicetak dalam Mansi, "Coll. Conc.", IX, 163 sqq. Dalam Konsili Umum Konstantinopel (680) berikutnya, ditemukan bahwa Akta yang asli dari Konsili Kelima ini telah diubah (Hefele, op. cit., II, 855-58) untuk mendukung Monothelitisme (=Doktrin yang menyatakan bahwa Yesus hanya mempunyai satu kehendak). Juga tidak dapat dipastikan bahwa dalam bentuknya yang sekarang Akta yang kita miliki ini memang lengkap seperti aslinya (ibid., pp. 859-60). Hal ini membawa akibat terhadap persoalan yang banyak dipertentangkan mengenai kutukan terhadap Origenisme pada konsili itu. Hefele, yang tergerak oleh kekunoan dan kenyataan bahwa laporan tentang pengutukan Origenes itu terus-menerus muncul, menyatakan (hlm. 861) bersama Kardinal Noris, bahwa di dalam Konsili ini Origenes memang dikutuk, namun hanya secara sepintas, dan bahwa namanya di dalam anatema ke-11 bukanlah sebuah interpolasi.

Pranala luar