Opistotonus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP80Regenovia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:

[[Berkas:Opitotonus.PNG|thumb|right|250px|Opitotonus pada Bayi]]
[[Berkas:Opitotonus.PNG|thumb|right|250px|Opitotonus pada Bayi]]
'''Opitotonus''' adalah suatu sikap pada [[tubuh]] abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan [[kepala]] terlempar ke belakang.<ref name="internet">{{cite web|title= Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan|accessdate= 18 juni 2014|url=http://www.medicalera.com/3/26508/sikap-tubuh-abnormal-yang-menandai-kegawatan}}</ref> Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.<ref name="buku">{{cite book|author= Berhram Klirgman Arvin|publisher= EGC|location= Surabaya|isbn=9794484644|page=1005|title= Ilmu Kesehatan Anak}}</ref><ref name="internete">{{cite web|title= Opitotonus|url=http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2368_05_PB/files/res/downloads/download_0288.pdf|accessdate= 18 Juni 2014}}</ref> Keadaan ini terjadi pada penderita [[tetanus]]atau orang [[keracunan]] [[obat]] [[strikhnina]], Untuk mengurangi gejala ini biasanya diberikan obat penenang dan pelemas [[otot]].<ref name="internete"/> Namun, untuk menghilangkannya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya.<ref name="internete"/> Dalam kasus ini Jika penderita atau pasien dengan opistotonus terlentang, maka hanya bagian belakang kepala dan tumit yang menyentuh permukaan pendukung.<ref name="internet"/> Terjadinya Opistotonus lebih sering ditemui pada [[bayi]] dan anak-anak dibandingkan pada orang [[dewasa]].<ref name="internet"/> karena pada anak maupun bayi masih memiliki sistem [[saraf]] yang belum matang.<ref name="internet"/> Obat-obatan seperti [[fenotiazin]] dan obat [[antipsikotik]] lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.<ref name="internet"/> Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.<ref name="internet"/> Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum [[alkohol]] tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena ''withdrawal'' alkohol.<ref name="internet"/>
'''Opitotonus''' adalah suatu sikap pada [[tubuh]] abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan [[kepala]] terlempar ke belakang.<ref name="internet">{{cite web|title= Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan|accessdate= 18 juni 2014|url=http://www.medicalera.com/3/26508/sikap-tubuh-abnormal-yang-menandai-kegawatan}}</ref> Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.<ref name="buku">{{cite book|author= Berhram Klirgman Arvin|publisher= EGC|location= Surabaya|isbn=9794484644|page=1005|title= Ilmu Kesehatan Anak}}</ref><ref name="internete">{{cite web|title= Opitotonus|url=http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2368_05_PB/files/res/downloads/download_0288.pdf|accessdate= 18 Juni 2014}}</ref> Keadaan ini terjadi pada penderita [[tetanus]]atau orang [[keracunan]] [[obat]] [[strikhnina]], Untuk mengurangi gejala ini biasanya diberikan obat penenang dan pelemas [[otot]].<ref name="internete"/> Namun, untuk menghilangkannya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya.<ref name="internete"/> Dalam kasus ini Jika penderita atau pasien dengan opistotonus terlentang, maka hanya bagian belakang kepala dan tumit yang menyentuh permukaan pendukung.<ref name="internet"/> Terjadinya Opistotonus lebih sering ditemui pada [[bayi]] dan anak-anak dibandingkan pada orang [[dewasa]].<ref name="internet"/> karena pada anak maupun bayi masih memiliki sistem [[saraf]] yang belum matang.<ref name="internet"/> Obat-obatan seperti [[fenotiazin]] dan obat [[antipsikotik]] lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.<ref name="internet"/> Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.<ref name="internet"/> Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum [[alkohol]] tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena ''withdrawal'' alkohol.<ref name="internet"/>
Baris 8: Baris 7:
{{kedokteran-stub}}
{{kedokteran-stub}}


[[kategori: kesehatan]]
[[Kategori:Kesehatan]]
[[kategori: kedokteran]]
[[Kategori:Kedokteran]]
[[kategori: otot]]
[[Kategori:Otot]]
[[kategori: manusia]]
[[Kategori:Manusia]]

Revisi per 26 Januari 2017 11.12

Berkas:Opitotonus.PNG
Opitotonus pada Bayi

Opitotonus adalah suatu sikap pada tubuh abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan kepala terlempar ke belakang.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.[2][3] Keadaan ini terjadi pada penderita tetanusatau orang keracunan obat strikhnina, Untuk mengurangi gejala ini biasanya diberikan obat penenang dan pelemas otot.[3] Namun, untuk menghilangkannya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya.[3] Dalam kasus ini Jika penderita atau pasien dengan opistotonus terlentang, maka hanya bagian belakang kepala dan tumit yang menyentuh permukaan pendukung.[1] Terjadinya Opistotonus lebih sering ditemui pada bayi dan anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.[1] karena pada anak maupun bayi masih memiliki sistem saraf yang belum matang.[1] Obat-obatan seperti fenotiazin dan obat antipsikotik lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.[1] Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.[1] Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum alkohol tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena withdrawal alkohol.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g "Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan". Diakses tanggal 18 juni 2014. 
  2. ^ Berhram Klirgman Arvin. Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: EGC. hlm. 1005. ISBN 9794484644. 
  3. ^ a b c "Opitotonus" (PDF). Diakses tanggal 18 Juni 2014.