Aksara Borama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
Baris 3: Baris 3:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
Walaupun tidak seterkenal [[Aksara Osmanya|Osmanya]], penulisan umum lain yang digunakan untuk menulisan bahasa Somali, Borama telah menghasilkan bagian-bagian literatur penting yang biasanya berupa [[Kasidah]].
Walaupun tidak seterkenal [[Aksara Osmanya|Osmanya]], penulisan umum lain yang digunakan untuk menulisan bahasa Somali, Borama telah menghasilkan bagian-bagian literatur penting yang biasanya berupa [[Kasidah]].
Borama merupakan sistem penulisan fonetik yang tergolong akurat, dan umum digunakan oleh Nuur dan kenalan-kenalannya di kota asalnya.
Borama merupakan sistem penulisan fonetik yang tergolong akurat, dan umum digunakan oleh Nuur dan kenalan-kenalannya di kota asalnya.


Aksara ini juga dikenal sebagi aksara Gadabuursi.
Aksara ini juga dikenal sebagi aksara Gadabuursi.

Revisi terkini sejak 23 Januari 2017 03.01

Aksara Borama adalah sebuah aksara tulis untuk bahasa Somali. Ini dibuat pada sekitar tahun 1933 oleh Sheikh Abdurahman Sheikh Nuur dari klan Gadabuursi.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Walaupun tidak seterkenal Osmanya, penulisan umum lain yang digunakan untuk menulisan bahasa Somali, Borama telah menghasilkan bagian-bagian literatur penting yang biasanya berupa Kasidah. Borama merupakan sistem penulisan fonetik yang tergolong akurat, dan umum digunakan oleh Nuur dan kenalan-kenalannya di kota asalnya.

Aksara ini juga dikenal sebagi aksara Gadabuursi.

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ David D. Laitin (1 May 1977). Politics, Language, and Thought: The Somali Experience. University of Chicago Press. hlm. 98–. ISBN 978-0-226-46791-7. Diakses tanggal 2 July 2012. 

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • I.M. Lewis (1958), The Gadabuursi Somali Script, Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London, Vol. 21, pp. 134–156.
  • David D. Laitin, Politics, language, and thought: the Somali experience, (University of Chicago Press: 1977)

Pranala luar[sunting | sunting sumber]