Model Heckscher–Ohlin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8: Baris 8:


Implikasi dari model ini adalah
Implikasi dari model ini adalah
* [[Teorema Heckscher–Ohlin]]: ekspor negara yang memiliki sumber daya modal yang berlimpah akan berasal dari industri yang menggunakan sumber daya modal secara intensif, dan negara yang memiliki sumber daya buruh yang berlimpah akan mengimpor barang tersebut dan mengekspor barang yang menggunakan tenaga buruh secara intensif sebagai gantinya.
* [[Teorema Heckscher–Ohlin]]: ekspor negara yang memiliki sumber daya modal yang berlimpah akan berasal dari industri yang menggunakan sumber daya modal secara intensif, dan negara yang memiliki sumber daya buruh yang berlimpah akan mengimpor barang tersebut dan mengekspor barang yang menggunakan tenaga buruh secara intensif sebagai gantinya.
* [[Teorema Rybczynski]]: ketika jumlah satu faktor produksi meningkat, produksi barang yang menggunakan faktor produksi tersebut secara intensif akan meningkat relatif kepada peningkatan faktor produksi (karena model H-O mengasumsikan persaingan sempurna, yang di dalamnya harga sama dengan biaya faktor produksi). Teorema ini mampu menjelaskan efek imigrasi, emigrasi, dan investasi modal asing.
* [[Teorema Rybczynski]]: ketika jumlah satu faktor produksi meningkat, produksi barang yang menggunakan faktor produksi tersebut secara intensif akan meningkat relatif kepada peningkatan faktor produksi (karena model H-O mengasumsikan persaingan sempurna, yang di dalamnya harga sama dengan biaya faktor produksi). Teorema ini mampu menjelaskan efek imigrasi, emigrasi, dan investasi modal asing.
* [[Teorema Stolper–Samuelson]]: liberalisasi perdagangan mengakibatkan faktor yang berlimpah, yang digunakan secara intensif dalam industri ekspor, memperoleh keuntungan sementara faktor yang langka, yang digunakan secara intensif dalam industri yang harus berkompetisi dengan barang impor, mengalami kerugian.
* [[Teorema Stolper–Samuelson]]: liberalisasi perdagangan mengakibatkan faktor yang berlimpah, yang digunakan secara intensif dalam industri ekspor, memperoleh keuntungan sementara faktor yang langka, yang digunakan secara intensif dalam industri yang harus berkompetisi dengan barang impor, mengalami kerugian.

Revisi per 21 Januari 2017 16.18

Model Heckscher–Ohlin adalah model matematis perdagangan internasional yang dikembangkan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin. Model ini didasarkan dari teori keunggulan komparatif David Ricardo dan memprediksi pola perdagangan dan produksi berdasarkan jumlah faktor (factor endowment) suatu negara. Model ini pada intinya menyatakan bahwa suatu negara akan mengekspor produk yang menggunakan faktor yang murah dan berlimpah dan mengimpor produk yang menggunakan faktor langka.[1]

Asumsi-asumsi dalam model ini adalah:

  • Kedua negara yang berdagang memiliki teknologi produksi yang identik
  • Output produksi harus memiliki skala hasil (return to scale) yang konstan
  • Mobilitas faktor
  • Persaingan sempurna

Implikasi dari model ini adalah

  • Teorema Heckscher–Ohlin: ekspor negara yang memiliki sumber daya modal yang berlimpah akan berasal dari industri yang menggunakan sumber daya modal secara intensif, dan negara yang memiliki sumber daya buruh yang berlimpah akan mengimpor barang tersebut dan mengekspor barang yang menggunakan tenaga buruh secara intensif sebagai gantinya.
  • Teorema Rybczynski: ketika jumlah satu faktor produksi meningkat, produksi barang yang menggunakan faktor produksi tersebut secara intensif akan meningkat relatif kepada peningkatan faktor produksi (karena model H-O mengasumsikan persaingan sempurna, yang di dalamnya harga sama dengan biaya faktor produksi). Teorema ini mampu menjelaskan efek imigrasi, emigrasi, dan investasi modal asing.
  • Teorema Stolper–Samuelson: liberalisasi perdagangan mengakibatkan faktor yang berlimpah, yang digunakan secara intensif dalam industri ekspor, memperoleh keuntungan sementara faktor yang langka, yang digunakan secara intensif dalam industri yang harus berkompetisi dengan barang impor, mengalami kerugian.
  • Penyetaraan harga faktor: perdagangan bebas dan kompetitif akan mengakibatkan penyetaraan harga faktor bersamaan dengan harga barang yang didagangkan.

Namun, pada tahun 1954, Professor Wassily W. Leontief menemukan bahwa Amerika Serikat, negara yang sumber daya modalnya berlimpah, mengekspor komoditas yang menggunakan buruh secara intensif dan mengimpor komoditas yang menggunakan modal secara intesif, sehingga bertentangan dengan model ini. Permasalahan ini dijuluki sebagai paradoks Leontief.

Catatan kaki

  1. ^ Blaug, Mark (1992). The methodology of economics, or, How economists explain. Cambridge University Press. hlm. 286. ISBN 0-521-43678-8. 

Bacaan lanjut

  • Leamer, Edward E. (1995). The Heckscher-Ohlin Model in Theory and Practice. Princeton Studies in International Finance. 77. Princeton, NJ: Princeton University Press. ISBN 0-88165-249-0. 
  • Ohlin, Bertil (1967). Interregional and International Trade. Harvard Economic Studies. 39. Cambridge, MA: Harvard University Press. 

Pranala luar