Percetakan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Percetakan pixel) dan mengembalikan revisi 10247703 oleh Kenrick95Bot
Baris 8: Baris 8:


Dikenal pula teknik cetak ''poly'' untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak ''emboss'' untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.
Dikenal pula teknik cetak ''poly'' untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak ''emboss'' untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

Ada satu hal yang menarik bahwa dalam bahasa inggris, kata percetakan hanya memiliki padanan kata dengan printing. Padahal dunia percetakan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari sekedar printing.

Sebenarnya dunia percetakan melingkupi berbagai macam usaha, mulai dari pembuatan stempel, brosur, poster, spanduk, banner, kalender, undangan, buku, nota/faktur, merchandise (pin, gantungan kunci, dll), stiker, plakat, sablon (sablon baju, tas, pulpen, plastik dll), ID card, kemasan bahkan periklanan seperti neon box atau reklame. Sekarang teknologi printing telah memungkinkan untuk mencetak langsung diatas bahan kayu, logam, akrilik, kain baju (DTG/Direct To Garment).

Untuk pencetakan dengan media kertas, umumnya dikenal dengan 2 cara yakni dengan menggunakan mesin digital printing atau mesin laser dan yang kedua menggunakan mesin offset. 

Kata printing lebih berkonotasi pada usaha percetakan yang melibatkan teknologi digital, dalam hal ini adalah printer. Yang tentunya penggunaannya hanya terbatas pada media kertas saja. Namun belakangan ini telah muncul istilah digital printing yang lebih diarahkan pada penggunaan mesin-mesin plotter yang mampu mencetak diatas bahan vynil, sticker, dll serta mesin laser yang terbatas pada pencetakan diatas kertas dengan ukuran maksimal A3 plus (32 x 48 cm).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 34: Baris 26:
* [http://www.printinghistory.org/htm/misc/links.html American Printing History Association] - Numerous links to Online Resources and Other Organizations
* [http://www.printinghistory.org/htm/misc/links.html American Printing History Association] - Numerous links to Online Resources and Other Organizations
* [http://www.gutenberg-museum.de/index.php?id=19&language=e The development of Book and Printing of the 15.th/ 16.-18.th/ and 19.-20.th Century. English Website of the Gutenberg-Museum Mainz (Germany)]
* [http://www.gutenberg-museum.de/index.php?id=19&language=e The development of Book and Printing of the 15.th/ 16.-18.th/ and 19.-20.th Century. English Website of the Gutenberg-Museum Mainz (Germany)]
* http://www.percetakan-pixel.com/serba-serbi-dunia-percetakan-part-1/


[[Kategori:Dokumen]]
[[Kategori:Dokumen]]

Revisi per 15 Januari 2017 12.18

Koran dalam proses pencetakan

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.

Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print di atas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.

Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.

Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

Sejarah

Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan tetapi, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.

Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.

Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.

Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.

Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.

Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.

Pranala luar