Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9: Baris 9:
| representative = [[Liu Jieyi]]
| representative = [[Liu Jieyi]]
}}
}}

Tiongkok merupakan salah satu [[anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa|anggota pendiri]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) dan merupakan salah satu dari lima [[anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|anggota tetap]] dari [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Hak veto yang telah digunakannya merupakan yang paling sedikit dibandingkan anggota tetap lainnya.
Tiongkok merupakan salah satu [[anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa|anggota pendiri]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) dan merupakan salah satu dari lima [[anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|anggota tetap]] dari [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Hak veto yang telah digunakannya merupakan yang paling sedikit dibandingkan anggota tetap lainnya.


Baris 26: Baris 25:
** [[Sejarah Republik Rakyat Tiongkok]]
** [[Sejarah Republik Rakyat Tiongkok]]
{{clear right}}
{{clear right}}

==Catatan==
==Catatan==
{{Notelist}}
{{Notelist}}

Revisi per 18 Desember 2016 08.44

Republik Rakyat Tiongkok
Keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
KeanggotaanAnggota penuh
Sejak1945 (1945) (sebagai RT)
1971 (sebagai RRT)
Kursi DK PBBTetap
Perwakilan TetapLiu Jieyi

Tiongkok merupakan salah satu anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan salah satu dari lima anggota tetap dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hak veto yang telah digunakannya merupakan yang paling sedikit dibandingkan anggota tetap lainnya.

Sebagai salah satu Sekutu yang menang dalam Perang Dunia II (secara lokal dikenal sebagai Perang Tiongkok-Jepang Kedua), Republik Tiongkok (RT) bergabung dengan PBB pada pembentukannya pada tahun 1945. Dimulainya kembali Perang Saudara Tiongkok kemudian menyebabkan pembentukan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada tahun 1949. Hampir semua Tiongkok daratan segera di bawah penguasaan [a] dan RT melarikan diri ke Pulau Taiwan. Kebijakan Satu Tiongkok yang didukung oleh kedua pemerintah menghalangi perwakilan ganda, namun di tengah Perang Dingin dan Perang Korea, Amerika Serikat dan sekutunya menentang penggantian dari RT di PBB, meskipun mereka dibujuk untuk menekan pemerintah RT agar menerima pengakuan internasional kemerdekaan Mongolia pada tahun 1961. Britania Raya, Perancis, dan sekutu Amerika lainnya secara terpisah mengalihkan pengakuan mereka terhadap Tiongkok kepada RRT dan Albania mengajukan pemungutan suara tahunan untuk menggantikan RT dengan RRT, namun hal-hal ini dikalahkan sejak-setelah Resolusi Majelis Umum 1668 - suatu perubahan dalam pengakuan memerlukan dua per tiga suara.

Di tengah Perpecahan Tiongkok-Soviet dan Perang Vietnam, Presiden Nixon Amerika mengadakan negosiasi dengan Komunis Ketua Mao, awalnya melalui sebuah perjalanan rahasia 1971 yang dilakukan oleh Henry Kissinger untuk mengunjungi Zhou Enlai. Pada tanggal 25 Oktober 1971, mosi Albania untuk mengakui Republik Rakyat Tiongkok sebagai satu-satunya wakil Tiongkok yang sah diluluskan oleh Resolusi Majelis Umum 2758. Resolusi ini didukung oleh sebagian besar negara-negara komunis (termasuk Uni Soviet) dan negara-negara nonblok (seperti India), namun juga oleh beberapa sekutu Amerika seperti Britania Raya dan Perancis. Nixon kemudian secara pribadi mengunjungi Tiongkok tahun berikutnya, mengawali normalisasi hubungan Tiongkok-Amerika. Sejak saat itu, Republik Tiongkok telah memperlunak Kebijakan Satu Tiongkok-nya sendiri dan mencari pengakuan internasional. Langkah ini ditentang dan umumnya dihalangi oleh Republik Rakyat Tiongkok, memaksa Republik Tiongkok bergabung dengan organisasi-organisasi internasional di bawah nama lainya. Ini termasuk "Tionghoa Taipei" dalam Komite Olimpiade Internasional dan "Taiwan, Provinsi Tiongkok", di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Permohonan terbaru Republik Tiongkok untuk diterima ditolak pada tahun 2007,[1] namun sejumlah negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat melakukan protes terhadap Kantor Urusan Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa badan dunia tersebut dan sekretaris jenderalnya untuk berhenti menggunakan acuan "Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok".[2]

Lihat juga

Catatan

Referensi

  1. ^ "UN rejects Taiwan application for entry". The New York Times. Diakses tanggal 2016-10-22. 
  2. ^ "UN told to drop 'Taiwan is part of China': cable". Taipei Times. 2016-10-16. Diakses tanggal 2016-10-22. 

Pranala luar