Kereta api ekonomi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 19: Baris 19:


Kereta ekonomi lama diproduksi pada tahun [[1953]]-[[1954]], [[1964]]-[[1966]], [[1968]], [[1973]], [[1975]]-[[1976]], [[1978]], [[1980]], [[1985]], dan merupakan produk impor dari berbagai pabrik yakni [[Nippon Sharyo]] dan [[Arad]] [[Rumania]]. Khusus untuk kereta ekonomi buatan tahun [[1993]] dan seterusnya adalah produk rakitan baru ataupun modifikasi PT Inka Madiun. Pada tahun 2010 ke atas Inka sudah tak lagi memproduksi kereta ekonomi PSO, dan fokus pada kereta ekonomi AC plus non-PSO.
Kereta ekonomi lama diproduksi pada tahun [[1953]]-[[1954]], [[1964]]-[[1966]], [[1968]], [[1973]], [[1975]]-[[1976]], [[1978]], [[1980]], [[1985]], dan merupakan produk impor dari berbagai pabrik yakni [[Nippon Sharyo]] dan [[Arad]] [[Rumania]]. Khusus untuk kereta ekonomi buatan tahun [[1993]] dan seterusnya adalah produk rakitan baru ataupun modifikasi PT Inka Madiun. Pada tahun 2010 ke atas Inka sudah tak lagi memproduksi kereta ekonomi PSO, dan fokus pada kereta ekonomi AC plus non-PSO.
Pada tahun 2016 ini direncanakan akan ada 5 set kereta ekonomi ac plus baru. Saat ini beberapa set kereta ekonomi ac baru sudah mulai keluar dari PT INKA, dan mulai diuji di lintas SLO-MN. Kereta ini juga menggunakan bogie terbaru tipe K8. Interior kereta baru juga merupakan penyempurnaan dari interior kereta eksekutif baru yang diluncurkan sebulan sebelumnya, namun pada kereta baru ini terdapat footrest dan TV di tengah kereta yang modelnya tetap (bukan TV lipat seperti di Argo Bromo Anggrek). Model jendelanya juga serupa dengan Argo Bromo Anggrek, meskipun bentuk bodinya sama seperti kereta eksekutif biasa non-Anggrek K9. Satu persatu set yang dibuat di INKA pun mulai beroperasi dengan set pertama di pakai rangkaian sebagai kereta api lebaran yaitu '''KA Kutojaya Ekstra Lebaran''' lalu kedua dan Ketiga yaitu '''KLB Ekonomi PSE-SGU''' dan '''KLB Ekonomi LPN-PSE'''.
Pada tahun 2016 ini direncanakan akan ada 5 set kereta ekonomi ac plus baru. Saat ini beberapa set kereta ekonomi ac baru sudah mulai keluar dari PT INKA, dan mulai diuji di lintas SLO-MN. Kereta ini juga menggunakan bogie terbaru tipe K10. Interior kereta baru juga merupakan penyempurnaan dari interior kereta eksekutif baru yang diluncurkan sebulan sebelumnya, namun pada kereta baru ini terdapat footrest dan TV di tengah kereta yang modelnya tetap (bukan TV lipat seperti di Argo Bromo Anggrek). Model jendelanya juga serupa dengan Argo Bromo Anggrek, meskipun bentuk bodinya sama seperti kereta eksekutif biasa non-Anggrek K9. Satu persatu set yang dibuat di INKA pun mulai beroperasi dengan set pertama di pakai rangkaian sebagai kereta api lebaran yaitu '''KA Kutojaya Ekstra Lebaran''' lalu kedua dan Ketiga yaitu '''KLB Ekonomi PSE-SGU''' dan '''KLB Ekonomi LPN-PSE'''.

'''Dampaknya Kereta ekonomi ac plus 2016 Buatan PT INKA:'''
* Tempat duduk agak sempit dan tidak sesuai jarak tempat duduk tertentu
* Tidak ada Footrest sama Sekali harus diangkat kakinya
* Posisi Tempat duduk harus sesuai berhadapan kiri malah berhadapan kiri dan Tengah Tv lalu berhadapan kanan
* Tidak ada koneksi internet di tengah televisi seperti eksekutif
* Posisi Tempat duduk agak tegak kemiringan seperti jarum jam 90 derajat


== Penomoran ==
== Penomoran ==

Revisi per 15 November 2016 04.26

Berkas:K3-85526 ml.jpg
Penomoran kereta terletak di bagian bawah kereta.
Interior kereta api ekonomi PSO, seperti pada kereta api Kamandaka.
Interior kereta api ekonomi non-PSO, seperti pada Jayabaya

Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kini hampir semua kereta kelas ekonomi telah dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) seiring dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia yang semakin berkembang.

Kereta ekonomi yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua: kereta kelas ekonomi AC PSO dan ekonomi AC plus Non-PSO. PSO (public service obligation) adalah kebijakan Pemerintah dalam hal subsidi moda transportasi bagi masyarakat. Kereta ekonomi PSO ini memiliki ciri-ciri berupa striping (livery) jingga orange-biru bergaris kuning-orange, dengan logo Kemenhub di dekat pintu kiri dan logo PT KAI di dekat pintu kanan, serta merupakan produk impor sejak masa PJKA maupun buatan PT Inka. Sedangkan kereta ekonomi plus non-PSO diproduksi oleh PT Inka dan berwarna biru muda bermotif gelombang warna biru tua dengan logo Kemenhub saja.

Pada kereta ekonomi PSO juga terdapat Livery lain berupa warna orange-hijau bermotif daun dengan logo Kemenhub dan PT KAI, yang merupakan produk dari PT Inka. Selain itu, ada juga kereta ekonomi yang livery-nya khas seperti yang dipergunakan Penataran dan Jayabaya. Namun semua kereta kedepannya akan disamakan liverynya seperti KA Jayabaya, dengan pintu berwarna orange. Tetapi pada beberapa KA termasuk KA Jayabaya itu sendiri, terdapat kesalahan pengecatan warna pintu, yang seharusnya warna orange malah menjadi warna biru, yang seharusnya untuk kelas eksekutif.

Kereta ekonomi PSO pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti CC201, CC203, atau CC204. Terkadang CC206 dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut. Kemudian, kereta ekonomi AC plus non-PSO hampir selalu ditarik CC206.

Pada Januari 2015 subsidi PSO untuk kereta ekonomi AC jarak jauh dan jarak menengah dihapus. Tidak ada lagi nama dan istilah "tarif flat" untuk semua jurusan dan tarif dibatasi oleh tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB), dan ini serupa dengan kereta bisnis maupun eksekutif. Pada 1 Maret 2015, kontrak PSO ditandatangani[1], namun mengalami penundaan karena pada 1 April 2015 tarif kereta api jarak jauh dan menengah dinaikkan hingga dua kali lipatnya.

Pengoperasian

Satu kereta penumpang ekonomi berkapasitas 106 orang dengan formasi tempat duduk 3-2, sedangkan untuk satu kereta penumpang ekonomi AC Inka atau ekonomi lokal Daop 1 Jakarta (kursi plastik) berkapasitas 80 orang dengan formasi tempat duduk 2-2. Terdapat juga kereta kelas ekonomi eks-KRD MCW 301 dan MCW 302. Kereta eks KRD masih ada yang tidak ber-AC. Unit AC yang digunakan pada kereta ekonomi biasa adalah 6 unit AC split (seperti di gedung atau rumah), dan pada KA ekonomi AC Inka baru menggunakan AC seperti di kereta eksekutif.

Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk "mengalah" (bersilang) dengan kereta api kelas atasnya. Harga tiket kereta api kelas ekonomi pun sangat terjangkau. Dalam setiap rangkaian kereta ekonomi jarak jauh, terdapat 1 gerbong kereta makan dan pembangkit (KMP). Semua KA ekonomi ber-AC, kecuali KRD non-AC, dan KA Langsam (K3 eks KRD MCW 301/302).

Kereta ekonomi lama diproduksi pada tahun 1953-1954, 1964-1966, 1968, 1973, 1975-1976, 1978, 1980, 1985, dan merupakan produk impor dari berbagai pabrik yakni Nippon Sharyo dan Arad Rumania. Khusus untuk kereta ekonomi buatan tahun 1993 dan seterusnya adalah produk rakitan baru ataupun modifikasi PT Inka Madiun. Pada tahun 2010 ke atas Inka sudah tak lagi memproduksi kereta ekonomi PSO, dan fokus pada kereta ekonomi AC plus non-PSO. Pada tahun 2016 ini direncanakan akan ada 5 set kereta ekonomi ac plus baru. Saat ini beberapa set kereta ekonomi ac baru sudah mulai keluar dari PT INKA, dan mulai diuji di lintas SLO-MN. Kereta ini juga menggunakan bogie terbaru tipe K10. Interior kereta baru juga merupakan penyempurnaan dari interior kereta eksekutif baru yang diluncurkan sebulan sebelumnya, namun pada kereta baru ini terdapat footrest dan TV di tengah kereta yang modelnya tetap (bukan TV lipat seperti di Argo Bromo Anggrek). Model jendelanya juga serupa dengan Argo Bromo Anggrek, meskipun bentuk bodinya sama seperti kereta eksekutif biasa non-Anggrek K9. Satu persatu set yang dibuat di INKA pun mulai beroperasi dengan set pertama di pakai rangkaian sebagai kereta api lebaran yaitu KA Kutojaya Ekstra Lebaran lalu kedua dan Ketiga yaitu KLB Ekonomi PSE-SGU dan KLB Ekonomi LPN-PSE.

Dampaknya Kereta ekonomi ac plus 2016 Buatan PT INKA:

  • Tempat duduk agak sempit dan tidak sesuai jarak tempat duduk tertentu
  • Tidak ada Footrest sama Sekali harus diangkat kakinya
  • Posisi Tempat duduk harus sesuai berhadapan kiri malah berhadapan kiri dan Tengah Tv lalu berhadapan kanan
  • Tidak ada koneksi internet di tengah televisi seperti eksekutif
  • Posisi Tempat duduk agak tegak kemiringan seperti jarum jam 90 derajat

Penomoran

Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3-xxyzz ddd. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, xx adalah tahun mulai operasi, y adalah jenis bogie, dan zz (nomor urut), serta ddd merupakan kepemilikan dipo. Misalnya: K3-65590 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' urutan ke-90 ditambah dua atau tiga alfabet yang artinya kereta itu milik dipo tertentu.

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010, penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K3 x yy zz. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, x adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel Hidraulik; yy adalah tahun operasi, dan zz adalah nomor urut operasi. Contoh: K3 0 14 22 JAKK, artinya gerbong ekonomi yang ditarik lokomotif (0) mulai dinas tahun 2014 (14), dan memiliki nomor urut 22 dan diikuti dua, tiga dan empat huruf alfabet yang menandakan kepemilikan dipo Jakarta Kota (JAKK).

Rangkaian Tambahan untuk Kelas Ekonomi

  • Kereta Makan dan Pembangkit (KMP3) berfungsi untuk sebagai kereta penumpang dilengkapi kereta restorasi serta kereta genset.
  • Kereta Makan Pembangkit (MP3) berfungsi untuk sebagai kereta restorasi dilengkapi kereta genset.
  • Kereta Penumpang dan Pembangkit (KP3) berfungsi untuk sebagai kereta Penumpang dilengkapi kereta genset.

Kereta api kelas ekonomi di Indonesia

Layanan kereta api kelas ekonomi AC plus non-PSO di Pulau Jawa

Nama kereta api Jurusan Dipo induk Status KA
Bogowonto Pasar Senen - Lempuyangan Yogyakarta (YK) Beroperasi
Krakatau Merak - Kediri Madiun (MN)
Rangkasbitung (RK)
Beroperasi
Gajah Wong Pasar Senen - Lempuyangan Yogyakarta (YK) Beroperasi
Majapahit Pasar Senen - Malang Malang (ML) Beroperasi
Menoreh Pasar Senen - Semarang Tawang Semarang Poncol (SMC) Beroperasi
Jayabaya Pasar Senen - Malang Jakarta Kota (JAKK)
Malang (ML)
Beroperasi
Jaka Tingkir Pasar Senen - Purwosari Solo Balapan (SLO) Beroperasi
Joglokerto Purwokerto - Yogyakarta - Solo Balapan Solo Balapan (SLO) Beroperasi
Mutiara Selatan Malang - Surabaya Gubeng - Bandung Bandung (BD) Beroperasi
Fajar Utama Yogya dan Senja Utama Yogya Pasar Senen - Yogyakarta Yogyakarta (YK) Beroperasi
Ambarawa Ekspres Semarang Poncol - Surabaya Pasar Turi Semarang Poncol (SMC) Beroperasi

Layanan kereta api kelas ekonomi AC PSO / KRD / KA Lokal di Pulau Jawa

Nama kereta api Jurusan Dipo induk Status KA
Kalimaya Tanah Abang - Merak Rangkasbitung (RK) Beroperasi
Lokal Bandung Raya Padalarang - Cicalengka Bandung (BD) Beroperasi
Kamandaka Purwokerto - Semarang Tawang Purwokerto (PWT) Beroperasi
Kalijaga Purwosari - Semarang Poncol Solo Balapan (SLO) Beroperasi
Kutojaya Utara Pasar Senen - Purwokerto - Kutoarjo Kutoarjo (KTA) Beroperasi
Gaya Baru Malam Pasar Senen - Surabaya Gubeng Jakarta Kota (JAKK) Beroperasi
Brantas Pasar Senen - Kediri Madiun (MN) Beroperasi
Matarmaja Pasar Senen - Malang Malang (ML) Beroperasi
Kertajaya Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi Surabaya Pasar Turi (SBI) Beroperasi
Lokal Purwakarta Jakarta Kota - Cikampek, Purwakarta Jakarta Kota (JAKK) Beroperasi
Progo Pasar Senen - Lempuyangan Yogyakarta (YK) Beroperasi
Tawang Jaya Pasar Senen - Semarang Poncol Semarang Poncol (SMC) Beroperasi
Serayu Pasar Senen - Purwokerto Purwokerto (PWT) Beroperasi
Bengawan Pasar Senen - Purwosari Solo Balapan (SLO) Beroperasi
Langsam Angke - Rangkasbitung Rangkasbitung (RK) Beroperasi
Kahuripan Kiaracondong - Kediri Madiun (MN) Beroperasi
Kutojaya Selatan Kiaracondong - Kutoarjo Kutoarjo (KTA) Beroperasi
Pasundan Kiaracondong - Surabaya Gubeng Sidotopo (SDT) Beroperasi
Logawa Purwokerto - Jember Purwokerto (PWT) Beroperasi
Sri Tanjung Lempuyangan - Banyuwangi Banyuwangi (BW) Beroperasi
Tawang Alun Malang - Banyuwangi Banyuwangi (BW) Beroperasi
Penataran Surabaya Gubeng - Blitar Sidotopo (SDT) Beroperasi
Rapih Dhoho Surabaya Gubeng - Blitar Sidotopo (SDT) Beroperasi
Tegal Ekspres Pasar Senen - Tegal Yogyakarta (YK) Beroperasi

Layanan kereta api kelas ekonomi AC PSO / KRD / KA Lokal di Pulau Sumatera

Nama kereta api Jurusan Dipo induk Status KA
Kereta api Rajabasa Tanjungkarang - Palembang Kertapati Tanjungkarang (TNK) Beroperasi
Kereta api Serelo Palembang Kertapati - Lubuklinggau Kertapati (KPT) Beroperasi
Seminung / Way Umpu Tanjungkarang - Kotabumi Tanjungkarang (TNK) Beroperasi
Kertalaya Palembang Kertapati - Indralaya Kertapati (KPT) Beroperasi
Sibinuang Padang - Pariaman Padang (PD) Beroperasi
Putri Deli Medan - Tanjung Balai Medan (MDN) Beroperasi
Siantar Ekspres Medan - Siantar Medan (MDN) Beroperasi
Sri Lelawangsa Medan - Binjai Medan (MDN) Beroperasi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Januari 2015

Pranala luar