Museum Buddha Fo Guang Shan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar); perubahan kosmetika
BeeyanBot (bicara | kontrib)
perapian, replaced: dibelakang → di belakang, added orphan tag using AWB
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=November 2016}}

[[Berkas:Birdseye view of the Buddha Museum.jpg|thumb|Tampak udara Museum Buddha Fo Guang Shan]]
[[Berkas:Birdseye view of the Buddha Museum.jpg|thumb|Tampak udara Museum Buddha Fo Guang Shan]]
[[Berkas:Buddha Museum at dusk.jpg|thumb|Museum Buddha Fo Guang Shan saat senja]]
[[Berkas:Buddha Museum at dusk.jpg|thumb|Museum Buddha Fo Guang Shan saat senja]]
Baris 6: Baris 8:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada tahun 1998, Venerable Master [[Hsing Yun]] melawat ke [[Bodh Gaya]], [[India]] untuk menerima pentahbisan kekal. Beliau dititipi dengan relik gigi oleh Kunga Dorje [[Rinpoche]] yang telah menjaga relik tersebut selama hampir tiga puluh tahun. Rinpoche tersentuh oleh upaya yang dilakukan oleh [[Fo Guang Shan]] dalam mempromosikan pertukaran pikiran antara berbagai aliran Buddhist, dan beliau berharap agar relik tersebut dapat diabadikan di Taiwan sebagai simbol dari pemeliharaan [[Dharma]]. Venerable Master Hsing Yun berkata, "Sang Buddha tidak memerlukan penyembahan atau penghormatan dari orang lain, namun makhluk hiduplah yang memerlukan pencerahan untuk mengembangkan pemikiran yang menyeluruh dan murni. Dengan menyembah sebuah relikwi sebagai monumen, manusia dapat mengetahui raga dari Dharma Buddha, dan aspirasi kekaguman mereka dapat ditingkatkan menjadi keinginan untuk belajar mengenai kebajikan Buddha dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buddha tidak memerlukan monumen peringatan, namun makhluk hidup yang memerlukannya. Saya membangun pagoda ini dengan pemikiran tersebut."<ref>http://www.fgsbmc.org.tw/GauD.aspx?PNO=2016070010</ref>
Pada tahun 1998, Venerable Master [[Hsing Yun]] melawat ke [[Bodh Gaya]], [[India]] untuk menerima pentahbisan kekal. Beliau dititipi dengan relik gigi oleh Kunga Dorje [[Rinpoche]] yang telah menjaga relik tersebut selama hampir tiga puluh tahun. Rinpoche tersentuh oleh upaya yang dilakukan oleh [[Fo Guang Shan]] dalam mempromosikan pertukaran pikiran antara berbagai aliran Buddhist, dan beliau berharap agar relik tersebut dapat diabadikan di Taiwan sebagai simbol dari pemeliharaan [[Dharma]]. Venerable Master Hsing Yun berkata, "Sang Buddha tidak memerlukan penyembahan atau penghormatan dari orang lain, namun makhluk hiduplah yang memerlukan pencerahan untuk mengembangkan pemikiran yang menyeluruh dan murni. Dengan menyembah sebuah relikwi sebagai monumen, manusia dapat mengetahui raga dari Dharma Buddha, dan aspirasi kekaguman mereka dapat ditingkatkan menjadi keinginan untuk belajar mengenai kebajikan Buddha dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buddha tidak memerlukan monumen peringatan, namun makhluk hidup yang memerlukannya. Saya membangun pagoda ini dengan pemikiran tersebut."<ref>http://www.fgsbmc.org.tw/GauD.aspx?PNO=2016070010</ref>


=== Pembangunan ===
=== Pembangunan ===
Baris 41: Baris 43:
=== Aula Depan ===
=== Aula Depan ===
[[Berkas:Front Hall.jpg|thumb|Aula Depan diapit oleh patung singa dan gajah putih]]
[[Berkas:Front Hall.jpg|thumb|Aula Depan diapit oleh patung singa dan gajah putih]]
Aula Depan diapit oleh Gerbang Kemudahan Sempurna dan Gerbang Pembebasan. Patung singa dan gajah putih, yang diiringi oleh anak-anak singa dan gajah putih, menyambut para pengunjung dari kedua sisi. Gajah di sebelah kanan, dengan tinggi lima meter dan panjang enam meter, melambangkan pembuahan Pangeran [[Gautama Buddha|Siddhartha]] yang memasuki rahim ibundanya dengan mengendarai seekor gajah putih. Singa di sisi kiri memiliki ukuran yang serupa dan melambangkan deru ajaran-ajaran Buddha. Di dalam, pengunjung dapat meminjam kursi roda dan kereta bayi dari Meja Informasi. Restoran dan sebuah bufet juga tersedia, sehingga pengunjung dapat beristirahat dan menyantap hidangan sejenak. Satu gerai [[Starbucks]] juga dapat ditemukan di sini, yang disertakan agar para pengunjung merasa nyaman. Tersedia pula, sebuah galeri semi-permanen yang didedikasikan kepada Wu Ching, seorang pengukir yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggunakan media emas dan salah satu pameran pertama di museum ini, <ref>http://www.wuching.com.tw/en/introduction/life#creation</ref> yang berlokasi di dekat salah satu pintu keluar. [[Liuli Gongfang]] juga memiliki sebuah galeri di depan salah satu restoran yang menampilkan karya dari artis [[Loretta Yang]], dengan karyanya patung Avalokiteśvara Bertangan Seribu dan Bermata Seribu yang menjadi pameran tetap di Kuil Avalokiteśvara.
Aula Depan diapit oleh Gerbang Kemudahan Sempurna dan Gerbang Pembebasan. Patung singa dan gajah putih, yang diiringi oleh anak-anak singa dan gajah putih, menyambut para pengunjung dari kedua sisi. Gajah di sebelah kanan, dengan tinggi lima meter dan panjang enam meter, melambangkan pembuahan Pangeran [[Gautama Buddha|Siddhartha]] yang memasuki rahim ibundanya dengan mengendarai seekor gajah putih. Singa di sisi kiri memiliki ukuran yang serupa dan melambangkan deru ajaran-ajaran Buddha. Di dalam, pengunjung dapat meminjam kursi roda dan kereta bayi dari Meja Informasi. Restoran dan sebuah bufet juga tersedia, sehingga pengunjung dapat beristirahat dan menyantap hidangan sejenak. Satu gerai [[Starbucks]] juga dapat ditemukan di sini, yang disertakan agar para pengunjung merasa nyaman. Tersedia pula, sebuah galeri semi-permanen yang didedikasikan kepada Wu Ching, seorang pengukir yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggunakan media emas dan salah satu pameran pertama di museum ini,<ref>http://www.wuching.com.tw/en/introduction/life#creation</ref> yang berlokasi di dekat salah satu pintu keluar. [[Liuli Gongfang]] juga memiliki sebuah galeri di depan salah satu restoran yang menampilkan karya dari artis [[Loretta Yang]], dengan karyanya patung Avalokiteśvara Bertangan Seribu dan Bermata Seribu yang menjadi pameran tetap di Kuil Avalokiteśvara.


=== Delapan Pagoda ===
=== Delapan Pagoda ===
Baris 124: Baris 126:


==== Kuil Buddha Emas ====
==== Kuil Buddha Emas ====
Kuil Buddha Emas berlokasi tepat dibelakang dari Kuil Avalokiteśvara dan menyimpan sebuah patung emas dari Sang Buddha yang diberikan kepada Fo Guang Shan pada tahun 2004 oleh Patriark Agung Thailand.
Kuil Buddha Emas berlokasi tepat di belakang dari Kuil Avalokiteśvara dan menyimpan sebuah patung emas dari Sang Buddha yang diberikan kepada Fo Guang Shan pada tahun 2004 oleh Patriark Agung Thailand.


==== Kuil Buddha Giok ====
==== Kuil Buddha Giok ====
Baris 136: Baris 138:
==== Museum Festival Buddhist ====
==== Museum Festival Buddhist ====
[[Berkas:Museum of Buddhist Festivals.jpg|thumb|Buddha Maitreya di depan pintu masuk dari Museum Festival Buddhist]]
[[Berkas:Museum of Buddhist Festivals.jpg|thumb|Buddha Maitreya di depan pintu masuk dari Museum Festival Buddhist]]
Galeri ini menjelaskan secara interaktif mengenai berbagai festival Buddhist yang dirayakan oleh Fo Guang Shan.
Galeri ini menjelaskan secara interaktif mengenai berbagai festival Buddhist yang dirayakan oleh Fo Guang Shan.


==== Museum Sejarah Fo Guang Shan ====
==== Museum Sejarah Fo Guang Shan ====
Baris 142: Baris 144:


==== Museum Hidup Sang Buddha ====
==== Museum Hidup Sang Buddha ====
Museum ini menceritakan mengenai perjalanan hidup dari Sakyamuni Buddha dimulai dari kelahirannya hingga [[parinirvana]]. Galeri ini juga memutar dua film pendek empat-dimensi. Film pertama mengenai perjalanan hidup dari Sang Buddha, sementara film kedua berjudul Pelita Si Gadis Miskin.
Museum ini menceritakan mengenai perjalanan hidup dari Sakyamuni Buddha dimulai dari kelahirannya hingga [[parinirvana]]. Galeri ini juga memutar dua film pendek empat-dimensi. Film pertama mengenai perjalanan hidup dari Sang Buddha, sementara film kedua berjudul Pelita Si Gadis Miskin.


==== Auditorium Pencerahan Agung ====
==== Auditorium Pencerahan Agung ====

Revisi per 8 November 2016 18.43


Tampak udara Museum Buddha Fo Guang Shan
Berkas:Buddha Museum at dusk.jpg
Museum Buddha Fo Guang Shan saat senja
Berkas:The Fo Guang Big Buddha with the Stupa of Compassion and Stupa of Wisdom in view.jpg
Buddha Raksasa Fo Guang dengan latar belakang Stupa Welas Asih dan Stupa Kebijaksanaan

Museum Buddha Fo Guang Shan atau Fo Guang Shan Buddha Museum (Hanzi: 佛光山佛陀紀念館; Pinyin: Fóguāngshān Fótuó jìniànguǎn), sebelumnya dikenal sebagai Buddha Memorial Center, adalah museum kultural, religius dan pendidikan dari aliran Buddha Mahayana yang berlokasi di Distrik Dashu, Kota Kaohsiung, Taiwan. Museum ini berafiliasi dengan Fo Guang Shan, salah satu organisasi Buddhist terbesar di Taiwan. Museum ini memiliki relik gigi dari Siddhartha Gautama, pendiri dari aliran agama Buddha. Pembangunan museum dimulai tahun 2008, dan dibuka untuk umum pada Desember 2011.[1] Museum ini diterima sebagai anggota terbaru dari International Council of Museums (ICOM) pada tahun 2014. Semenjak diresmikan, Museum Buddha seringkali dimasukkan kedalam daftar 10 monumen penting yang wajib dikunjungi di Taiwan oleh TripAdvisor.[2] Pada tahun 2015, museum disertifikasi ISO 50001:2011.

Sejarah

Pada tahun 1998, Venerable Master Hsing Yun melawat ke Bodh Gaya, India untuk menerima pentahbisan kekal. Beliau dititipi dengan relik gigi oleh Kunga Dorje Rinpoche yang telah menjaga relik tersebut selama hampir tiga puluh tahun. Rinpoche tersentuh oleh upaya yang dilakukan oleh Fo Guang Shan dalam mempromosikan pertukaran pikiran antara berbagai aliran Buddhist, dan beliau berharap agar relik tersebut dapat diabadikan di Taiwan sebagai simbol dari pemeliharaan Dharma. Venerable Master Hsing Yun berkata, "Sang Buddha tidak memerlukan penyembahan atau penghormatan dari orang lain, namun makhluk hiduplah yang memerlukan pencerahan untuk mengembangkan pemikiran yang menyeluruh dan murni. Dengan menyembah sebuah relikwi sebagai monumen, manusia dapat mengetahui raga dari Dharma Buddha, dan aspirasi kekaguman mereka dapat ditingkatkan menjadi keinginan untuk belajar mengenai kebajikan Buddha dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buddha tidak memerlukan monumen peringatan, namun makhluk hidup yang memerlukannya. Saya membangun pagoda ini dengan pemikiran tersebut."[3]

Pembangunan

Dengan pemikiran tersebut, Venerable Master Hsing Yun mencari lokasi yang sesuai untuk pembangunan Museum Buddha, yang secara kebetulan berada persis di belakang dari Fo Guang Shan. Desain dari museum sendiri mengalami berbagai revisi. Saat fondasi museum selesai, Venerable Master Hsing Yun mendapatkan inspirasi, beliau menggunakan beberapa botol air mineral, sebuah kotak tissue dan beberapa lembar surat kabar, dan merancang (secara garis besar) tata ruang dari Museum Buddha.

Tujuan

Tiga Tindakan Kebaikan

  • Perbuatan yang Baik
  • Perkataan yang Santun
  • Pemikiran yang Baik

Empat Pemberian

  • Memberikan Kepercayaan Diri untuk Orang Lain
  • Memberikan Kebahagiaan untuk Orang Lain
  • Memberikan Harapan untuk Orang Lain
  • Memberikan Kemudahan untuk Orang Lain

Misi dari Museum Buddha

  • 48 Istana Bawah Tanah - untuk melestarikan peradaban dan sejarah manusia
  • Seni Buddhist - untuk mempromosikan seni Buddhist melalui pameran-pameran dan konferensi-konferensi akademik
  • Pertukaran Antar-Museum - untuk menggalang dukungan dan mendorong ide-ide baru melalui interaksi antar-museum
  • Pendidikan Hidup - untuk mempromosikan seni budaya dan perlindungan lingkungan
  • Layanan Masyarakat

Tujuan dari Museum Buddha

  • Untuk menampilkan Buddhisme melalui seni dan budaya
  • Untuk menampilkan Buddhisme melalui film
  • Untuk menampilkan Buddhisme melalui dimensi kemanusiaan
  • Untuk menampilkan Buddhisme melalui dinamika internasional

Arsitektur

Aula Depan

Berkas:Front Hall.jpg
Aula Depan diapit oleh patung singa dan gajah putih

Aula Depan diapit oleh Gerbang Kemudahan Sempurna dan Gerbang Pembebasan. Patung singa dan gajah putih, yang diiringi oleh anak-anak singa dan gajah putih, menyambut para pengunjung dari kedua sisi. Gajah di sebelah kanan, dengan tinggi lima meter dan panjang enam meter, melambangkan pembuahan Pangeran Siddhartha yang memasuki rahim ibundanya dengan mengendarai seekor gajah putih. Singa di sisi kiri memiliki ukuran yang serupa dan melambangkan deru ajaran-ajaran Buddha. Di dalam, pengunjung dapat meminjam kursi roda dan kereta bayi dari Meja Informasi. Restoran dan sebuah bufet juga tersedia, sehingga pengunjung dapat beristirahat dan menyantap hidangan sejenak. Satu gerai Starbucks juga dapat ditemukan di sini, yang disertakan agar para pengunjung merasa nyaman. Tersedia pula, sebuah galeri semi-permanen yang didedikasikan kepada Wu Ching, seorang pengukir yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggunakan media emas dan salah satu pameran pertama di museum ini,[4] yang berlokasi di dekat salah satu pintu keluar. Liuli Gongfang juga memiliki sebuah galeri di depan salah satu restoran yang menampilkan karya dari artis Loretta Yang, dengan karyanya patung Avalokiteśvara Bertangan Seribu dan Bermata Seribu yang menjadi pameran tetap di Kuil Avalokiteśvara.

Delapan Pagoda

Patung Buddha Raksasa dan delapan pagoda dilihat dari lantai kedua dari Aula Depan

Ada delapan pagoda, yang melambangkan ide atau ajaran yang berbeda.[5]

Pagoda Satu Pengajaran

Satu pengajaran mengacu pada Buddhisme Humanistik, yang melambangkan ajaran Buddhist yang menyokong cara-cara mencapai kebahagiaan. Satu Pagoda Pengajaran berfungsi sebagai area multi-fungsi untuk pertemuan, aktivitas dan kursus pelatihan yang dapat disewa oleh umum.

Pagoda Dua Majelis

Kedua majelis mengacu pada kerahiban dan awam. Pagoda berfungsi sebagai galeri anak-anak dan dirancang untuk anak-anak yang dapat berinteraksi melalui berbagai permainan. Melalui video 3-dimensi interaktif, anak-anak dapat belajar mengenai Tiga Tindakan Kebajikan. Teater multimedia didesain dengan dengan layar bersensor yang memungkinkan interaksi dengan penonton. Para pengunjung juga dapat melakukan pelepasan pelita langit secara virtual.

Pagoda Tiga Kebaikan

Ketiga kebaikan mengacu kepada kesinambungan raga, tutur kata dan pikiran. Pagoda ini adalah gedung administrasi yang terdiri dari sebuah ruang pertemuan dan dua buah aula tamu.

Pagoda Empat Pemberian

Keempat pemberian mengacu kepada memberi orang lain kepercayaan diri, kebahagiaan, pengharapan dan kemudahan. Pagoda ini berfungsi sebagai toko buku dimana para pengunjung dapat bersantai dan membaca buku. Setiap Sabtu dan Minggu, diadakan sesi penceritaan mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 16.30 di sudut anak-anak. Berbagai macam multimedia seperti puji-pujian, nyanyian dan musik orkestra juga tersedia di toko buku ini.

Pagoda Lima Keselarasan

Kelima keselarasan mengacu pada "keselarasan pribadi yang dicapai melalui kebahagiaan, keselarasan antar-pribadi yang dicapai melalui rasa hormat, keselarasan keluarga yang dicapai melalui pengertian, keselarasan sosial yang dicapai melalui kerja sama dan keselarasan dunia yang dicapai melalui perdamaian." Pagoda ini berfungsi untuk merayakan acara keluarga seperti pernikahan Buddhis, upacara pemberkatan bayi dan perayaan ulang tahun. Keluarga juga dapat mengambil foto sebagai kenang-kenangan acara istimewa tersebut.

Pagoda Enam Kesempurnaan

Pagoda ini dinamakan dari Enam Kesempurnaan, yaitu pemberian, etika, kesabaran, kerajinan, meditasi dan kebijaksanaan. Sebuah eksebisi jangka panjang yang menunjukkan informasi mengenai Dana Pendidikan Umum dan Kaligrafi Satu-Guratan dari Venerable Master Hsing Yun. Melalui presentasi video 3-dimensi, pengunjung dapat menyaksikan Venerable Master melukiskan hasil kaligrafinya (dalam satu guratan) dengan menggunakan mata batinnya.

Pagoda Tujuh Peringatan

Ketujuh pagoda peringatan mengacu pada peringatan terhadap obat-obatan terlarang, pornografi, kekerasan, mencuri, perjudian, alkohol dan kata-kata kasar. Melalui ketujuh peringatan ini, semua individu, keluarga dan bahkan masyarakat akan dipengaruhi oleh pola pikir positif. Jika semua orang berpikir positif, masyarakat akan mencapai kebahagiaan. Tujuh Pagoda Peringatan berfungsi sebagai tempat beristirahat dimana para pengunjung dapat menikmati secangkir teh dan bersantai sejenak.

Pagoda Delapan Jalan Utama

Delapan Jalan Utama menunjukkan delapan unsur yang membawa seseorang menuju pencerahan: Pikiran Benar (sammä-sankappa), Pengertian Benar (sammä-ditthi), Ucapan Benar (sammä-väcä), Perbuatan Benar (sammä-kammanta), Pencaharian Benar (sammä-ajiva), Daya-upaya Benar (sammä-väyäma), Perhatian Benar (sammä-sati) dan Konsentrasi Benar (sammä-samädhi). Pagoda ini berfungsi sebagai tempat beristirahat dimana para pengunjung dapat menyaksikan berbagai video pengantar.

Paviliun Kembar

Berkas:Evening view of the Twin Pavilions from the front.jpg
Pemandangan sore hari dari Paviliun Kembar dilihat dari depan.

Sebuah struktur berwarna emas yang dikelilingi oleh sebuah kolam yang dipenuhi oleh teratai. Lantai pertama adalah kedai teh yang menyediakan beragam masakan khas Taiwan dalam ragam vegetarian. Para pengunjung dapat mencoba Chan Teh di lantai dua and kaligrafi sutra di lantai tiga. Ceramah inti juga diberikan di lantai tiga. Ceramah ini terbuka untuk umum dan membicarakan mengenai pendidikan, kebudayaan dan seni.

Teras Kebijaksanaan Bodhi

Delapan Belas Arhat

Berkas:Statue of Eighteen Arhats lining the Bodhi Wisdom Concourse.jpg
Delapan Belas Arhat berurutan pada Teras Kebijaksanaan Bodhi

Patung-patung ini terletak di sisi teras dan dirancang oleh pemahat Taiwan, Wu Jung-tzu.[6] Patung-patung ini menggambarkan Sepuluh Murid Utama dari Sang Buddha:

Tiga Arhat dari Amitabha Sutra:

Dua Arhat dari kisah legenda China kuno:

  • Arhat penakluk naga.
  • Arhat penjinak harimau.

Dalam usaha menunjukkan kesetaraan gender, Venerable Master Hsing Yun juga menambahkan tiga biksuni:

Delapan Patriark

Kedelapan patung ini berlokasi di depan Aula Utama, yang menggambarkan patriark dari delapan aliran Mahayana dari Buddhisme Tionghoa, yang juga dirancang oleh pematung Taiwan, Wu Jung-tzu. Kedelapan patriark tersebut adalah:

Aula Utama

Aula Utama adalah stupa berbentuk kubah yang dibangun dengan gaya India. Dasarnya dibangun dari batupasir kuning, sementara bangunannya dibangun dengan menggunakan batu. Puncak menara di tengah merupakan stupa tempat menyimpan sutra, yang menyimpan jutaan rekaman dari Sutra Hati. Gerakan "Sejuta Sutra Hati dalam Buddha" dimulai dengan pembangunan Museum Buddha.

Kuil Avalokiteśvara Gunung Potalaka

Berkas:Avalokitesvara flanked by Sudhana and the Naga girl.jpg
Avalokitesvara diapit oleh Sudhana and gadis Naga

Kuil Avalokiteśvara berlokasi di depan dari Aula Utama. Kuil ini menyimpan patung Avalokiteśvara bertangan seribu dan bermata seribu yang dibuat oleh seniman kaca kontemporer Loretta Yang. Patung berketinggian lima meter, dan merupakan patung tertinggi yang pernah dibuat oleh sang seniman.[7] Latar dari interior menggambarkan Bab Gerbang Universal dari Lotus Sutra, sementara kedua sisinya diisi dengan 33 manifestasi dari Avalokitesvara.

Kuil Buddha Emas

Kuil Buddha Emas berlokasi tepat di belakang dari Kuil Avalokiteśvara dan menyimpan sebuah patung emas dari Sang Buddha yang diberikan kepada Fo Guang Shan pada tahun 2004 oleh Patriark Agung Thailand.

Kuil Buddha Giok

Berkas:Jade Buddha Shrine.jpg
Pemandangan di dalam Kuil Buddha Giok

Kuil ini berlokasi paling jauh di belakang dari Aula Utama. Kuil ini menyimpan patung Buddha Tidur yang dipahat dari giok putih Burma. Patung ini melambangkan perjalanan Sang Buddha menuju parinirvana. Relik gigi Buddha disimpan pada sebuah relikwi di atas patung ini. Dinding-dinding yang mengapit patung dihiasi oleh relief-relief giok putih dari Tanah Suci Sukhavati Barat dari Buddha Amitabha dan Tanah Suci Vaidurya Timur dari Bhaisajyaguru. Kedua dinding dibuat dari kayu cendana dengan relief dari stupa dan pagoda yang dipahat dalam berbagai wujud dan ukuran.

Museum Istana Bawah Tanah

Berkas:Inside the Museum of Underground Palaces.jpg
Pemandangan di dalam Museum Istana Bawah Tanah

Galeri ini memamerkan artefak-artefak dari berbagai Istana Bawah Tanah, namun sebagian besar dari yang ditemukan di bawah Kuil Famen.

Museum Festival Buddhist

Berkas:Museum of Buddhist Festivals.jpg
Buddha Maitreya di depan pintu masuk dari Museum Festival Buddhist

Galeri ini menjelaskan secara interaktif mengenai berbagai festival Buddhist yang dirayakan oleh Fo Guang Shan.

Museum Sejarah Fo Guang Shan

Museum Sejarah menjelaskan secara detail mengenai sejarah dari Fo Guang Shan hingga tahun 2011.

Museum Hidup Sang Buddha

Museum ini menceritakan mengenai perjalanan hidup dari Sakyamuni Buddha dimulai dari kelahirannya hingga parinirvana. Galeri ini juga memutar dua film pendek empat-dimensi. Film pertama mengenai perjalanan hidup dari Sang Buddha, sementara film kedua berjudul Pelita Si Gadis Miskin.

Auditorium Pencerahan Agung

Fasilitas ini berlokasi di lantai tiga. Auditorium multi-fungsi yang dapat menampung 2000 orang. Di tengah, dipasang sebuah layar 360-derajat. Panggung bundar di tengah dapat diputar hingga para penonton dapat menyaksikan atraksi dari berbagai sudut pandang. Semenjak peresmiannya, berbagai penampil internasional telah beraksi di auditorium ini.

Stupa-Stupa Empat Kebenaran Mulia

Stupa-stupa Empat Kebenaran Mulia yang dibangun pada keempat penjuru dari Aula Utama, melambangkan ajaran pertama dari Sang Buddha setelah menerima pencerahan. Keempat stupa didedikasikan untuk Empat Bodhisatwa: Avalokitesvara, Ksitigarbha, Manjusri, and Samantabhadra. Persembahan berupa kemenyan, bunga dan cahaya lilin dapat dipersembahkan kepada Bodhisatwa di stupa-stupa tersebut.

Patung Buddha Raksasa Fo Guang

Berkas:Fo Guang Big Buddha at FGS Buddha Museum.jpg
Patung Buddha Raksasa Fo Guang di Museum Buddha

Patung Buddha Raksasa Fo Guang dibuat dalam tempo lebih dari satu tahun dengan menggunakan 1800 ton logam dan selesai pada tahun 2011. Patung ini berketinggian 40 meter, dengan landasannya berketinggian 10 meter. Total ketinggian (termasuk gedung dibawahnya) adalah 108 meter (angka 108 merupakan angka istimewa dalam Buddhisme). Patung ini merupakan patung dari Sakyamuni Buddha.

48 Istana Bawah Tanah

Bagian ini tidak dibuka untuk umum. Ke-48 Istana Bawah Tanah berfungsi sebagai kapsul waktu, menyimpan kisah peradaban manusia. Setiap tahunnya, Upacara Penghormatan Harta-Harta Istana Bawah Tanah diadakan untuk artefak-artefak yang didonasikan dari seluruh penjuru dunia. Tujuannya adalah untuk melestarikan kebudayaan manusia, sistem kepercayaan manusia dan gaya hidupnya. Berbagai artefak yang dikumpulkan adalah artefak bernilai sejarah, kontemporer ataupun bersifat komemoratif. Satu dari istana bawah tanah ini akan dibuka setiap seratus tahun sekali, lalu artefak baru akan disimpan dan istana tersebut akan diisolasi kembali. Untuk pengunjung yang berminat mengetahui mengenai fungsi dari Istana Bawah Tanah, tersedia sebuah eksebisi permanen di lantai pertama dari Aula Utama yang bertema Museum Istana Bawah Tanah.

Seni

Relief-Relief

Berkas:Reliefs of Chan Art and Stories on the exterior of the covered walkways.jpg
Relief dari Seni Chan dan Kisah-Kisahnya pada eksterior dari selasar tertutup

Relief-relief dapat dilihat pada eksterior dari selasar tertutup dan di dalam Aula Utama.

  • Ada 22 semi-relief dari perilaku welas asih dan kebijaksanaan Sang Buddha yang terangkum dalam Kisah-Kisah Sang Buddha.
  • Seni Chan dan Kisahnya diambil dari Hati Chan, Seni Chan[8] karya Gao Er-tai dan istrinya Pu Xiaoyu.
  • Mural Perlindungan Kehidupan dipahat berdasarkan lukisan berjudul Seri Melindungi Kehidupan yang dilukis oleh Feng Zikai[9] dan putrinya, Feng Yiyin.
  • Relief pada batu giok yang melukiskan Tanah Suci Barat dari Amitabha Buddha dan Tanah Suci Timur dari Bhaisajyaguru dapat ditemukan pada Kuil Buddha Giok.
  • Relief kayu menggambarkan berbagai gaya dari stupa di seluruh dunia dapat ditemukan pada dinding dari Kuil Buddha Giok.

Kaligrafi Satu Goresan

Kaligrafi Satu Goresan dari Venerable Master Hsing Yun dapat dilihat pada dinding museum dan papan nama dari setiap bangunan. Selain itu, satu eksebisi yang lebih permanen mengenai kaligrafi beliau dapat dilihat di Pagoda Enam Kesempurnaan.

Berbagai Patung

Ada berbagai patung yang terletak di belakang museum.

  • Delapan Belas Arhat dan Delapan Patriark yang dirancang oleh Wu Jung-tzu dan dapat ditemukan di Teras Kebijaksanaan Bodhi.
  • Patung Avalokiteśvara Bertangan Seribu dan Bermata Seribu yang dirancang oleh artis seni kaca kontemporer Loretta Yang[10].
  • Patung Buddha emas di dalam Kuil Buddha Emas yang dihadiahkan oleh Patriark Agung Thailand kepada Fo Guang Shan.
  • Patung Buddha Tidur di dalam Kuil Buddha Giok yang dipahat dari giok putih dari Burma.
  • Patung Buddha Raksasa Fo Guang yang berlokasi di paling belakang yang dibuat dari 1800 ton logam dan berukuran 40 meter.

Pahatan

Sebuah pahatan kayu barus yang menggambarkan Sakyamuni Buddha mengajarkan Dharma di Gijjhakuta kepada Lima Ratus Arhat dapat dilihat di lobi dari Aula Utama.

Galeri Seni

Galeri Seni berlokasi di lantai satu dan lantai dua dari Aula Utama. Ada empat eksebisi permanen di lantai satu, sedang galeri di lantai dua bersifat non-permanen dan silih berganti menampilkan berbagai macam benda seni dari seluruh dunia.

Pendidikan

Dalam semangat tujuan dari Fo Guang Shan untuk mengembangkan bakat muda melalui pendidikan, museum memiliki kurikulum pendidikan yang memberi kursus-kursus yang mengikuti Tiga Tindakan Kebaikan; berperilaku baik, berbicara sopan dan berpikiran hal-hal baik.

Jadwal Museum

Bebas tiket masuk untuk semua orang.

  • Senin-Jumat: 9:00 ~ 19:00 (Aula Utama: 9:00 ~ 18:00)
  • Sabtu-Minggu: 9:00 ~ 20:00 (Aula Utama: 9:00 ~ 19:00)
  • Tahun Baru Imlek (bisa berubah, harap melihat situs web berbahasa Inggris)

Transportasi

  • Dari stasiun bus didepan Stasiun Kereta Api Kaohsiung: menggunakan bus "Kaohsiung Bus" langsung menuju Biara Fo Guang Shan
  • Dari bandara Kaohsiung: menggunakan Kaohsiung MRT menuju Stasiun MRT Xinzuoying (atau Stasiun HSR Zuoying), kemudian menggunakan bus "E-Da Bus" atau "HAFO Express" menuju ke Museum Buddha
  • Dari Stasiun HSR Xinzuoying: menggunakan bus "E-Da Bus", "HAFO Express" atau " Kaohsiung Bus" menuju ke Museum Buddha
  • Dari Stasiun MRT Dadong: menggunakan bus pariwisata dari Distrik Dashu, Kaohsiung yang tersedia pada hari Sabtu/Minggu dan hari libur nasional, menuju Fo Guang Shan
  • Dari Pingtung: menggunakan bus "Pingtung Bus" bernomor 8026 dengan rute "Pingtung-Ligang-Fo Guang Shan"

Penghargaan

  • 2012 - Pemenang dari Golden Lion Award for Culture and Education pada National Architecture Golden Award ke-13.
  • 2013 - Terdaftar pada “Top Hundred Religious Spots in Taiwan” oleh the Ministry of the Interior (Kementerian Dalam Negeri Taiwan).
  • 2014 - Sertifikasi sebagai anggota dari International Council of Museums (ICOM).
  • 2014 - Pemenang dari 2014’s Traveler’s Choice Award dari TripAdvisor dan menempati posisi pertama untuk tujuan wisata terpopuler di Kaohsiung.
  • 2014 Okt 25 - Menerima penghargaan Excellent Lavatory Award dari pemerintah Kota Kaohsiung.
  • 2014 Nov 13 - Menjadi organisasi religius dan museum pertama yang mendapatkan sertifikasi ISO 50001 mengenai manajemen energi.
  • 2014 Des 16 - Menerima penghargaan Excellent Lavatory oleh Environmental Protection Administration, dan dicantumkan dalam buku The Magic Journey of the Toilet Kingdom.
  • 2015 Okt 31 - Runner-Up untuk "Public Restroom Award" untuk kategori situs wisata/turisme di Kaohsiung
  • 2016 Jan 16 - "Best Historical and Cultural Theme Tourism Project Award" dari China Tourism Investment ITIA
  • 2016 May - Pemenang dari 2016 Travelers' Choice Award dari TripAdvisor dan juara keempat untuk Top Ten Landmarks of Taiwan[11]

References

Pranala luar

Templat:Fo Guang Shan Koordinat: 22°45′25″N 120°26′29″E / 22.75708°N 120.44135°E / 22.75708; 120.44135