Glomerulosklerosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Glomerulosklerosis''' merupakan luka yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus (unit penyaring darah pada ginjal).<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical Encyclopedia''. British Medical Associations.</ref> Glomerulosklerosis ringan terjadi secara normal karena proses penuaan.<ref name="a"/> Glomerulosklerosis dapat terkait dengan diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), AIDS atau penyalah gunaan obat sebaca intravena.<ref name="a"/> |
'''Glomerulosklerosis''' merupakan luka yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus (unit penyaring darah pada ginjal).<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical Encyclopedia''. British Medical Associations.</ref> Glomerulosklerosis ringan terjadi secara normal karena proses penuaan.<ref name="a"/> Glomerulosklerosis dapat terkait dengan diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), AIDS atau penyalah gunaan obat sebaca intravena.<ref name="a"/> |
||
==Gejala== |
== Gejala == |
||
* Urin yang berbusa sebagai akibat terdapat protein dalam urin.<ref name="b">{{en}} MedlinePlus. Glomerulosclerosis [terhubung berkala]. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000478.htm [20 Jun 2014].</ref> |
* Urin yang berbusa sebagai akibat terdapat protein dalam urin.<ref name="b">{{en}} MedlinePlus. Glomerulosclerosis [terhubung berkala]. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000478.htm [20 Jun 2014].</ref> |
||
* Berkurangnya nafsu makan.<ref name="b"/> |
* Berkurangnya nafsu makan.<ref name="b"/> |
||
Baris 8: | Baris 7: | ||
* Naikknya berat badan.<ref name="b"/> |
* Naikknya berat badan.<ref name="b"/> |
||
==Diagnosis== |
== Diagnosis == |
||
Dokter akan memeriksa secara fisik.<ref name="b"/> Pemeriksaan meliputi pembengkakan jaringan dan tekanan darah.<ref name="b"/> Tanda dari gagal ginjal dan kelebihan cairan dapat menyebabkan keadaan memburuk.<ref name="b"/> |
Dokter akan memeriksa secara fisik.<ref name="b"/> Pemeriksaan meliputi pembengkakan jaringan dan tekanan darah.<ref name="b"/> Tanda dari gagal ginjal dan kelebihan cairan dapat menyebabkan keadaan memburuk.<ref name="b"/> |
||
Diagnosis meliputi: |
Diagnosis meliputi: |
||
Baris 17: | Baris 16: | ||
* Protein urin.<ref name="b"/> |
* Protein urin.<ref name="b"/> |
||
==Pengobatan== |
== Pengobatan == |
||
Beberapa pasien akan diberikan kortikosteroid dosis tinggi atau obat untuk menurunkan sistem imun.<ref name="b"/> |
Beberapa pasien akan diberikan kortikosteroid dosis tinggi atau obat untuk menurunkan sistem imun.<ref name="b"/> |
||
Umumnya pengobatan yang dilakukan adalah: |
Umumnya pengobatan yang dilakukan adalah: |
||
Baris 31: | Baris 30: | ||
* Suplementasi vitamin D.<ref name="b"/> |
* Suplementasi vitamin D.<ref name="b"/> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori |
[[Kategori:Penyakit]] |
Revisi per 4 November 2016 00.16
Glomerulosklerosis merupakan luka yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus (unit penyaring darah pada ginjal).[1] Glomerulosklerosis ringan terjadi secara normal karena proses penuaan.[1] Glomerulosklerosis dapat terkait dengan diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), AIDS atau penyalah gunaan obat sebaca intravena.[1]
Gejala
- Urin yang berbusa sebagai akibat terdapat protein dalam urin.[2]
- Berkurangnya nafsu makan.[2]
- Bengkak yang sering disebut sebagai edema, yang berasal dari cairan dalam tubuh.[2]
- Naikknya berat badan.[2]
Diagnosis
Dokter akan memeriksa secara fisik.[2] Pemeriksaan meliputi pembengkakan jaringan dan tekanan darah.[2] Tanda dari gagal ginjal dan kelebihan cairan dapat menyebabkan keadaan memburuk.[2] Diagnosis meliputi:
- Biopsi ginjal.[2]
- Uji fungsionalitas ginjal (darah dan urin).[2]
- Analisis urin.[2]
- Mikroskopi urin.[2]
- Protein urin.[2]
Pengobatan
Beberapa pasien akan diberikan kortikosteroid dosis tinggi atau obat untuk menurunkan sistem imun.[2] Umumnya pengobatan yang dilakukan adalah:
- Pemberian antibiotik untuk mengendalikan infeksi.[2]
- Pemberian obat anti-inflamasi untuk menurunkan respon imun.[2]
- Dialisis darah.[2]
- Restriksi cairan.[2]
- Transplantasi ginjal.[2]
- Diet rendah lemak.[2]
- Diet rendah atau sedang protein.[2]
- Pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah, kolestrol darah dan trigliserida.[2]
- Diet rendah garam.[2]
- Suplementasi vitamin D.[2]