Delta Plan: Perbedaan antara revisi
dam is bendungan |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
⚫ | |||
'''Delta Plan''' adalah suatu perencanaan untuk menyelamatkan bagian barat [[Belanda]] dari ancaman air pasang.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Proyek raksasa ini dimulai dengan menutup [[Laut Zuiderzee]] dengan tanggul sepanjang 30 km.<ref name="ensiklopedi"/> Penutupan laut tersebut merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan di bidang pengeringan laut yang digunakan sebagai tanah [[pertanian]] dan [[peternakan]] dengan biaya 3000 juta gulden. |
'''Delta Plan''' adalah suatu perencanaan untuk menyelamatkan bagian barat [[Belanda]] dari ancaman air pasang.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Proyek raksasa ini dimulai dengan menutup [[Laut Zuiderzee]] dengan tanggul sepanjang 30 km.<ref name="ensiklopedi"/> Penutupan laut tersebut merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan di bidang pengeringan laut yang digunakan sebagai tanah [[pertanian]] dan [[peternakan]] dengan biaya 3000 juta gulden. |
Revisi per 5 Oktober 2016 07.42
Delta Plan adalah suatu perencanaan untuk menyelamatkan bagian barat Belanda dari ancaman air pasang.[1] Proyek raksasa ini dimulai dengan menutup Laut Zuiderzee dengan tanggul sepanjang 30 km.[1] Penutupan laut tersebut merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan di bidang pengeringan laut yang digunakan sebagai tanah pertanian dan peternakan dengan biaya 3000 juta gulden. [1] Cara yang digunakan untuk membendung laut adalah dengan memakai kotak-kotak raksasa dari besi beton yang diturunkan ke dalam air laut.[1]
Latar belakang
Studi yang dilakukan pada tahun 1937 oleh Departemen Pekerjaan Umum menunjukkan bahwa keamanan di sebagian besar wilayah Belanda tidak dapat dijamin pada waktu terjadi badai dan permukaan air laut yang tinggi.[2] Di daerah padat penduduk di dekat sungai Rhine, Meuse dan Schelde terbukti sangat sulit untuk membangun tanggul baru atau memperkuat yang asli.[2] Solusi pertama adalah untuk menutup semua muara sungai Schelde, Haringvliet dan Brouwershavense Gat.[2] Pada tahun 1950 muara sungai Gat dan Botlek ditutup.[2] Lalu, bendungan selanjutnya akan dibangun pada dekade berikutnya.[2] Sayangnya, banjir pada 1953 mencegah hal tersebut terjadi.[2] Hampir dua ribu orang tewas dan lebih dari 150.000 hektar lahan terendam banjir.[2]