Tanah Suci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Firmansyahkts (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:1759 map Holy Land and 12 Tribes.jpg|thumb|250px|''Tanah Suci'']]
[[Berkas:1759 map Holy Land and 12 Tribes.jpg|thumb|250px|''Tanah Suci'']]


'''Tanah Suci''' ({{lang-he|ארץ הקודש}}; ''Eretz HaQodesh'' ; [[bahasa Arab|Arab]]: {{lang|ar|'''الأرض المقدسة'''}} {{transl|ar|''Al-Ard Al-Muqaddasah''}}) adalah istilah yang merujuk pada wilayah geografis di [[Levant]] yang penting bagi agama [[Yudaisme]], [[Kristen]], [[Islam]] dan [[Bahá'í]]. Tanah Suci tidak memiliki batas yang pasti, dan kini secara kasar meliputi wilayah [[Israel]], [[Palestina]], dan sebagian [[Yordania]] dan [[Lebanon]].<ref name="land">Schweid, Eliezer. 1985. ''The Land of Israel: National Home Or Land of Destiny''. Terj. Deborah Greniman. Fairleigh Dickinson Univ Press. Hal. 56.</ref> Tanah Suci telah menjadi tujuan peziarahan keagamaan sejak zaman dulu.<ref name="land"></ref>
'''Tanah Suci''' ({{lang-he|ארץ הקודש}}; ''Eretz HaQodesh'' ; [[bahasa Arab|Arab]]: {{lang|ar|'''الأرض المقدسة'''}} {{transl|ar|''Al-Ard Al-Muqaddasah''}}) adalah istilah yang merujuk pada wilayah geografis di [[Levant]] yang penting bagi agama [[Yudaisme]], [[Kristen]], [[Islam]] dan [[Bahá'í]]. Tanah Suci tidak memiliki batas yang pasti, dan kini secara kasar meliputi wilayah [[Israel]], [[Palestina]], dan sebagian [[Yordania]] dan [[Lebanon]].<ref name="land">Schweid, Eliezer. 1985. ''The Land of Israel: National Home Or Land of Destiny''. Terj. Deborah Greniman. Fairleigh Dickinson Univ Press. Hal. 56.</ref> Tanah Suci telah menjadi tujuan peziarahan keagamaan sejak zaman dulu.<ref name="land"/>


Menurut Alkitab Perjanjian Lama, tanah suci atau '''tanah perjanjian''' merupakan tanah yang Allah janjikan kepada [[bangsa Israel]] sewaktu mereka berada di Mesir.<ref name="bunga rampai">Karman, Yonky. 2012. ''Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 77.</ref> Allah berjanji melalui [[Abraham]] dan keturunannya untuk memberikan tanah tersebut, yang disebut [[tanah Kanaan]].<ref name="bunga rampai"></ref> Janji tersebut tidak diberikan kepada Abraham dalam waktu yang singkat, bahkan Abraham pun belum dapat mengklaim tanah itu menjadi miliknya sewaktu ia hidup.<ref name="bunga rampai"></ref> Abraham dan keturunannya, termasuk bangsa Israel, selalu menunggu penggenapan janji itu, agar hidup mereka yang selama ini nomaden dapat segera berakhir.<ref name="bunga rampai"></ref>
Menurut Alkitab Perjanjian Lama, tanah suci atau '''tanah perjanjian''' merupakan tanah yang Allah janjikan kepada [[bangsa Israel]] sewaktu mereka berada di Mesir.<ref name="bunga rampai">Karman, Yonky. 2012. ''Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 77.</ref> Allah berjanji melalui [[Abraham]] dan keturunannya untuk memberikan tanah tersebut, yang disebut [[tanah Kanaan]].<ref name="bunga rampai"/> Janji tersebut tidak diberikan kepada Abraham dalam waktu yang singkat, bahkan Abraham pun belum dapat mengklaim tanah itu menjadi miliknya sewaktu ia hidup.<ref name="bunga rampai"/> Abraham dan keturunannya, termasuk bangsa Israel, selalu menunggu penggenapan janji itu, agar hidup mereka yang selama ini nomaden dapat segera berakhir.<ref name="bunga rampai"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 September 2016 05.31

Tanah Suci

Tanah Suci (Ibrani: ארץ הקודש; Eretz HaQodesh ; Arab: الأرض المقدسة Al-Ard Al-Muqaddasah) adalah istilah yang merujuk pada wilayah geografis di Levant yang penting bagi agama Yudaisme, Kristen, Islam dan Bahá'í. Tanah Suci tidak memiliki batas yang pasti, dan kini secara kasar meliputi wilayah Israel, Palestina, dan sebagian Yordania dan Lebanon.[1] Tanah Suci telah menjadi tujuan peziarahan keagamaan sejak zaman dulu.[1]

Menurut Alkitab Perjanjian Lama, tanah suci atau tanah perjanjian merupakan tanah yang Allah janjikan kepada bangsa Israel sewaktu mereka berada di Mesir.[2] Allah berjanji melalui Abraham dan keturunannya untuk memberikan tanah tersebut, yang disebut tanah Kanaan.[2] Janji tersebut tidak diberikan kepada Abraham dalam waktu yang singkat, bahkan Abraham pun belum dapat mengklaim tanah itu menjadi miliknya sewaktu ia hidup.[2] Abraham dan keturunannya, termasuk bangsa Israel, selalu menunggu penggenapan janji itu, agar hidup mereka yang selama ini nomaden dapat segera berakhir.[2]

Referensi

  1. ^ a b Schweid, Eliezer. 1985. The Land of Israel: National Home Or Land of Destiny. Terj. Deborah Greniman. Fairleigh Dickinson Univ Press. Hal. 56.
  2. ^ a b c d Karman, Yonky. 2012. Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 77.