Universitas Riau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dennis Vicarth (bicara | kontrib)
Rumah Sastra (bicara | kontrib)
Mengedit kesalahan pengetikan dan mengubah akronim menjadi singkatan "Unri" menjadi "UR" (Universitas Riau)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17: Baris 17:


'''Universitas Riau''', disingkat '''UR''', adalah [[perguruan tinggi]] negeri di [[Pekanbaru]], [[Indonesia]], yang berdiri pada [[25 September]] [[1962]]. [[Rektor]] pada tahun [[2006|2014]] hingga saat ini adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA.
'''Universitas Riau''', disingkat '''UR''', adalah [[perguruan tinggi]] negeri di [[Pekanbaru]], [[Indonesia]], yang berdiri pada [[25 September]] [[1962]]. [[Rektor]] pada tahun [[2006|2014]] hingga saat ini adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA.
[[Berkas:Faculty of Medicine Univeristas Riau.jpg|thumb|250px|Gedung Fakultas Kedokteran UNRI]]
[[Berkas:Faculty of Medicine Univeristas Riau.jpg|thumb|250px|Gedung Fakultas Kedokteran UR]]
[[Berkas:Jembatan kabel Univeristas Riau.jpg|thumb|250px|Jembatan kabel dihalaman Universitas Riau]]
[[Berkas:Jembatan kabel Univeristas Riau.jpg|thumb|250px|Jembatan kabel dihalaman Universitas Riau]]
Bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan ini diwujudkan dengan membentuk Panitia Persiapan Perguruan Tinggu Riau (P3TR) di [[Tanjung Pinang]]. Namun setelah ibukota [[Provinsi Riau]] pindah ke [[Pekanbaru]], maka Panitia ini dipindahkan ke kota ini. Di antarapelopor pendirian itu ialah Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs. dan Drs. Sutan Balia.
Bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan ini diwujudkan dengan membentuk Panitia Persiapan Perguruan Tinggi Riau (P3TR) di [[Tanjungpinang]]. Namun setelah ibukota [[Provinsi Riau]] pindah ke [[Pekanbaru]], maka Panitia ini dipindahkan ke kota ini. Di antara pelopor pendirian itu ialah Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs. dan Drs. Sutan Balia.


Dari usaha keras kepanitian itu dibentuklah Yayasan Universitas Riau, maka lahirlah perguruan tinggi ini yang kelak diberi nama Universitas Riau pada tanggal 25 September 1962, selanjutnya diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1963 yang berlaku sejak 1 Oktober 1962. Pada saat itu unversitas ini mempunyai dua fakultas, yaitu: Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada 1963 Satu tahun berikutnya dibuka pula Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Kemudian pada tahun 1964 didirikan: Fakultas Perikanan, sehingga lengkaplah UNRI sebagai sebuah universitas dengan dua fakultas eksakta dan tiga non-eksakta.
Dari usaha keras kepanitian itu dibentuklah Yayasan Universitas Riau, maka lahirlah perguruan tinggi ini yang kelak diberi nama Universitas Riau pada tanggal 25 September 1962, selanjutnya diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1963 yang berlaku sejak 1 Oktober 1962. Pada saat itu unversitas ini mempunyai dua fakultas, yaitu: Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada 1963 Satu tahun berikutnya dibuka pula Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Kemudian pada tahun 1964 didirikan: Fakultas Perikanan, sehingga lengkaplah UR sebagai sebuah universitas dengan dua fakultas eksakta dan tiga non-eksakta.


Pada tahun yang sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memisahkan diri dan menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru. Namun empat tahun kemudian (1968) kembali bergabung dengan Universitas Riau dan dilebur menjadi dua fakultas, masing-masing Fakultas Keguruan dan Fakultas Pendidikan, sehingga saat itu Universitas Riau memiliki enam fakultas.
Pada tahun yang sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memisahkan diri dan menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru. Namun empat tahun kemudian (1968) kembali bergabung dengan Universitas Riau dan dilebur menjadi dua fakultas, masing-masing Fakultas Keguruan dan Fakultas Pendidikan, sehingga saat itu Universitas Riau memiliki enam fakultas.
Baris 27: Baris 27:
Tahun 1981 dibuka pula Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) dengan Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Sipil, yang merupakan cikal bakal Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dua tahun berikutnya Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan disatukan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tahun 1991 FNGT ditutup dan dibuka Fakultas Pertanian dan akhimya pada tahun 1994 berdirilah fakultas yang ketujuh, yaitu Fakultas Teknik.
Tahun 1981 dibuka pula Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) dengan Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Sipil, yang merupakan cikal bakal Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dua tahun berikutnya Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan disatukan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tahun 1991 FNGT ditutup dan dibuka Fakultas Pertanian dan akhimya pada tahun 1994 berdirilah fakultas yang ketujuh, yaitu Fakultas Teknik.


Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Sejak berdiri (1962) hingga 1978, UNRI memakai sistem presidium. Tercatat tokoh-tokoh yang pemah duduk sebagai ketua presidium :Brigjen. H. Kaharuddin Nasution (1962-1967). Brigjen. H. Arifin Achmad (1967-1978).
Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Sejak berdiri (1962) hingga 1978, UR memakai sistem presidium. Tercatat tokoh-tokoh yang pernah duduk sebagai ketua presidium :Brigjen. H. Kaharuddin Nasution (1962-1967). Brigjen. H. Arifin Achmad (1967-1978).


sejak 1978 hingga 1980 Unri dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UNRI. Baru tahun 1980 Unri mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA
sejak 1978 hingga 1980 UR dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UR. Baru tahun 1980 UR mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA


Tercatat sebagai Rektor UNRI, yaitu:
Tercatat sebagai Rektor UR, yaitu:


Baris 41: Baris 41:
# Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA (2014-sekarang)
# Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA (2014-sekarang)


UNRI senantiasa memainkan peranan menggalakkan pembangunan, memberikan sumbangan perkembangan sosial, ekonomi, dan intelektual, untuk kemajuan bangsa. UNRI juga melibatkan diri dalam proyek-proyek kemasyarakatan, baik dilakukan sendiri maupun menggalang kerja sama dengan pemerintah dan swasta
UR senantiasa memainkan peranan menggalakkan pembangunan, memberikan sumbangan perkembangan sosial, ekonomi, dan intelektual, untuk kemajuan bangsa. UR juga melibatkan diri dalam proyek-proyek kemasyarakatan, baik dilakukan sendiri maupun menggalang kerja sama dengan pemerintah dan swasta


== Lambang ==
== Lambang ==

Revisi per 15 Juli 2016 04.47

Universitas Riau
Berkas:Universitas Riau.jpg
RektorProf. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA
Warna 
Nama julukanUR

Universitas Riau, disingkat UR, adalah perguruan tinggi negeri di Pekanbaru, Indonesia, yang berdiri pada 25 September 1962. Rektor pada tahun 2014 hingga saat ini adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA.

Gedung Fakultas Kedokteran UR
Jembatan kabel dihalaman Universitas Riau

Bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan ini diwujudkan dengan membentuk Panitia Persiapan Perguruan Tinggi Riau (P3TR) di Tanjungpinang. Namun setelah ibukota Provinsi Riau pindah ke Pekanbaru, maka Panitia ini dipindahkan ke kota ini. Di antara pelopor pendirian itu ialah Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs. dan Drs. Sutan Balia.

Dari usaha keras kepanitian itu dibentuklah Yayasan Universitas Riau, maka lahirlah perguruan tinggi ini yang kelak diberi nama Universitas Riau pada tanggal 25 September 1962, selanjutnya diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1963 yang berlaku sejak 1 Oktober 1962. Pada saat itu unversitas ini mempunyai dua fakultas, yaitu: Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada 1963 Satu tahun berikutnya dibuka pula Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Kemudian pada tahun 1964 didirikan: Fakultas Perikanan, sehingga lengkaplah UR sebagai sebuah universitas dengan dua fakultas eksakta dan tiga non-eksakta.

Pada tahun yang sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memisahkan diri dan menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru. Namun empat tahun kemudian (1968) kembali bergabung dengan Universitas Riau dan dilebur menjadi dua fakultas, masing-masing Fakultas Keguruan dan Fakultas Pendidikan, sehingga saat itu Universitas Riau memiliki enam fakultas.

Tahun 1981 dibuka pula Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) dengan Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Sipil, yang merupakan cikal bakal Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dua tahun berikutnya Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan disatukan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tahun 1991 FNGT ditutup dan dibuka Fakultas Pertanian dan akhimya pada tahun 1994 berdirilah fakultas yang ketujuh, yaitu Fakultas Teknik.

Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Sejak berdiri (1962) hingga 1978, UR memakai sistem presidium. Tercatat tokoh-tokoh yang pernah duduk sebagai ketua presidium :Brigjen. H. Kaharuddin Nasution (1962-1967). Brigjen. H. Arifin Achmad (1967-1978).

sejak 1978 hingga 1980 UR dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UR. Baru tahun 1980 UR mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA

Tercatat sebagai Rektor UR, yaitu:


  1. Prof. Dr. Muchtar Lutfi (1980-1984, 1985 – 1989)
  2. Prof. Drs. M. Bosman Saleh, MBA (1989 – 1993)
  3. Dr. Mohammad Diah, M.Ed. (1993 – 1997)
  4. Prof. Dr. Muchtar Ahmad (1997 – 2001, 2002 – 2006)
  5. Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS. (2006 – 2010, 2010 – 2014)
  6. Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA (2014-sekarang)

UR senantiasa memainkan peranan menggalakkan pembangunan, memberikan sumbangan perkembangan sosial, ekonomi, dan intelektual, untuk kemajuan bangsa. UR juga melibatkan diri dalam proyek-proyek kemasyarakatan, baik dilakukan sendiri maupun menggalang kerja sama dengan pemerintah dan swasta

Lambang


Rupa Bentuk Lancang Kuning dalam lingkungan segi lima, dengan inti pengertian sebagai berikut:

  • Segi Lima artinya Pancasila
  • Warna dasar hijau lumut artinya potensi untuk tumbuh dan berkembang
  • Daun-daun pohon hayat artinya tumbuh untuk hidup abadi
  • Warna kuning emas artinya penuh kemuliaan dan keagungan
  • Jumlah daun kecil pohon hayat satu, artinya tanggal satu
  • Jumlah daun besar hayat sepuluh helai, artinya bulan Oktober
  • Jumlah daun besar Teratai enam lembar artinya enam puluhan dan jumlah daun kecil teratai dua lembar artinya angka satuan dua yang melambangkan tahun 1962
  • Perahu warna kuning artinya bahtera perjuangan yang luhur
  • Tiang layar kuning artinya pendirian yang kokoh dan kuat
  • Daun-daun teratai (padma) warna putih bersih artinya kehalusan dan perikemanusiaan
  • Laut samudera dan gelombang artinya menggambarkan fakultas-fakultas yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Fakultas dan Program Studi

  • Fakultas Kedokteran
    • S1 Pendidikan Dokter
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • S1 Administrasi Negara
    • S1 Administrasi Niaga
    • S1 Ilmu Pemerintahan
    • S1 Ilmu Hubungan Internasional
    • S1 Sosiologi
    • S1 Ilmu Komunikasi
    • D4 Pariwisata
  • Fakultas Teknik
    • S1 Teknik Sipil
    • S1 Teknik Kimia
    • S1 Teknik Mesin
    • S1 Teknik Elektro
    • S1 Teknik Lingkungan
    • S1 Teknik Arsitektur
    • S1 Teknik Informatika
    • D3 Teknik Sipil
    • D3 Teknik Kimia
    • D3 Teknik Mesin
    • D3 Teknik Elektro
  • Fakultas Hukum
    • S1 Ilmu Hukum
  • Fakultas Ekonomi
    • S1 Akuntansi
    • S1 Manajemen
    • S1 Ekonomi Pembangunan
    • D3 Akuntansi
    • D3 Perpajakan
  • Fakultas Pertanian
    • S1 Agroteknologi
    • S1 Agribisnis
    • S1 Teknologi Hasil Pertanian
    • S1 Kehutanan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
    • S1 Matematika
    • S1 Fisika
    • S1 Kimia
    • S1 Biologi
    • S1 Sistem Informasi
    • D3 Manajemen Informatika
    • D3 Kimia Terapan


  • Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
    • S1 Teknologi Hasil Perikanan
    • S1 Sosial Ekonomi Perikanan
    • S1 Manajemen Sumberdaya Perairan
    • S1 Budidaya Perairan
    • S1 Pemanfaatan Sumberdaya Perairan
    • S1 Ilmu Kelautan
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    • S1 Pendidikan Biologi
    • S1 Pendidikan Fisika
    • S1 Pendidikan Kimia
    • S1 Pendidikan Matematika
    • S1 Pendidikan Bahasa Inggris
    • S1 Pendidikan Bahasa Indonesia
    • S1 Pendidikan Bahasa Jepang
    • S1 Pendidikan Ekonomi
    • S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    • S1 Pendidikan Sejarah
    • S1 Pendidikan Luar Sekolah
    • S1 Pendidikan Konseling
    • S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
    • S1 Pendidikan Anak Usia Dini
    • S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
    • S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • Program Studi Ilmu Keperawatan
    • S1 Ilmu Keperawatan
  • Pasca Sarjana
    • Magister Manajemen
    • Magister Sains Manajemen
    • Magister Sosiologi
    • Magister Ilmu Lingkungan
    • Magister Ilmu Administrasi
    • Magister Ilmu Politik
    • Magister Akutansi
    • Magister Kimia
    • Magister Manajemen Pendidikan
    • Magister Agribisnis
    • Magister Ilmu Pertanian
    • Magister Matematika
    • Magister Teknik Sipil
    • Magister Teknik Kimia
    • Magister Ilmu Kelautan
    • Magister Ilmu Hukum
  • Doktor
    • Ilmu Lingkungan

Pranala luar