Warna liturgi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
*Hari Tuhan dan Feria dalam [[Masa Adven]] |
*Hari Tuhan dan Feria dalam [[Masa Adven]] |
||
*Hari Tuhan dan Feria dalam [[Prapaskah]] |
*Hari Tuhan dan Feria dalam [[Prapaskah]] |
||
*Liturgi pada [[Sabtu Suci]] (kecuali [[ |
*Liturgi pada [[Sabtu Suci]] (kecuali [[Ibadat Malam Paskah]]) |
||
*[[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Sakramen Tobat]] |
*[[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Sakramen Tobat]] |
||
*[[Pengurapan orang sakit|Sakramen pengurapan orang sakit]] |
*[[Pengurapan orang sakit|Sakramen pengurapan orang sakit]] |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
*[[Votive Mass]]es dan other Masses where Green is normally used. |
*[[Votive Mass]]es dan other Masses where Green is normally used. |
||
|- |
|- |
||
| style="background:red;"|{{white| |
| style="background:red;"|{{white|Merah}}|| |
||
*[[ |
*[[Minggu Palma]] |
||
*[[ |
*[[Jumat Agung]] |
||
*Hari Raya [[Pentakosta]] |
|||
*[[Pentecost]] |
|||
*Feasts of [[Passion (Christianity)|the Passion of the Lord]] |
*Feasts of [[Passion (Christianity)|the Passion of the Lord]] |
||
*Feasts of [[Christian martyrs|Martyrs]], [[Apostle (Christian)|Apostles]], dan [[Four Evangelists|Evangelists]] |
*Feasts of [[Christian martyrs|Martyrs]], [[Apostle (Christian)|Apostles]], dan [[Four Evangelists|Evangelists]] |
||
Baris 60: | Baris 60: | ||
|- |
|- |
||
| style="background:black;"|{{white| |
| style="background:black;"|{{white|Hitam}}|| |
||
|| |
|| |
||
*Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman |
|||
*All Souls' Day |
|||
*Requiem |
*[[Requiem|Misa Requiem]] |
||
|} |
|} |
||
Revisi per 30 Juni 2016 04.22
Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan mencantumkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. |
Warna-warna Liturgi adalah salah satu bentuk simbol atau lambang yang digunakan di dalam ibadah Kristen.[1] Fungsi warna dalam liturgi adalah sebagai tanda peristiwa gerejawi.[1] Warna ini dapat digunakan pada aksesoris pakaian liturgi imam maupun paduan suara yang mengiringi, stola ataupun taplak altar.[1] Altar menjadi tempat untuk meletakkan bejana-bejana perjamuan.[2] Tata warna yang digunakan didasarkan pada Paus Pius V tahun 1570 dan ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus Pius VI pada tahun 1969.[1] Lima warna dasar yang digunakan dalam tata warna liturgi, yaitu: putih, merah, hijau, ungu dan hitam.[3][4]
Arti warna
Warna | Penggunaan Wajib | Penggunaan Opsional (sebagai pengganti warna wajib yang ditentukan) |
---|---|---|
Hijau |
|
|
Ungu |
|
|
Pink |
| |
White |
|
|
Merah |
|
|
Hitam |
|
Referensi
- ^ a b c d Rasid Rachman. 2005. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ James F.White. 2005. Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ (Inggris) J.C.J. Metford 1991. The Christian Year: an Indispensable Companion to the Holy Days, Festivals and Seasons of The Ecclesiastical Year. Yugoslavia: Thames and Hudson.
- ^ (Inggris) J.G. Davies. 1986. The New Westminster Dictionary of Liturgy and Worship. SCM.
- ^ The optional use of blue as a liturgical colour for feasts of our Lady is restricted to a few dioceses, as explained below.
- ^ GIRM (Editio Typica), 346
Pranala luar
- Christian Symbols, Crosses, Parament Colours; and their meanings
- Herbermann, Charles, ed. (1913). "Liturgical colours". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.