Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
Kelurahan yang sebagian besar daerahnya masih merupakan perkebunan dan persawahan ini di mana hampir 70 persen dari daerahnya digunakan Markas Besar TNI, sebagian penduduknya adalah warga betawi pinggiran yang masih menjunjung tradisi dan adat-adat betawi di mana kadang-kadang masih kita jumpai perkawinan-perkawinan menggunakan budaya betawi yang mempertunjukan tarian topeng, drama betawi klasikal, dangdutan, dll.
Kelurahan yang sebagian besar daerahnya masih merupakan perkebunan dan persawahan ini di mana hampir 70 persen dari daerahnya digunakan Markas Besar TNI, sebagian penduduknya adalah warga betawi pinggiran yang masih menjunjung tradisi dan adat-adat betawi di mana kadang-kadang masih kita jumpai perkawinan-perkawinan menggunakan budaya betawi yang mempertunjukan tarian topeng, drama betawi klasikal, dangdutan, dll.


Sementara untuk pabrik gula, terdapat sebuah [[Pabrik]] [[gula]] Cilangkap di RW 09, yang sudah tidak aktif sejak tahun [[1997]] karena terjadinya [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis ekonomi]]. Namun kini, [[Pabrik Gula Cilangkap|'''Pabrik Gula Cilangkap''' adalah bekas sebuah [[pabrik<nowiki>]]</nowiki> [[gula<nowiki>]]</nowiki> yang terletak di Kelurahan [[Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur|Cilangkap<nowiki>]]</nowiki>, Kecamatan [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung<nowiki>]]</nowiki>, Kota [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur<nowiki>]]</nowiki>, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta<nowiki>]]</nowiki>. [[Pabrik<nowiki>]]</nowiki> [[gula<nowiki>]]</nowiki> '''Cilangkap''' berdiri tahun [[1912<nowiki>]]</nowiki>. Sekarang [[pabrik<nowiki>]]</nowiki> [[gula<nowiki>]]</nowiki> ini ditutup sejak [[Krisis finansial Asia 1997<nowiki>]]</nowiki>. Pada masa [[Hindia-Belanda<nowiki>]]</nowiki>, jalur ke [[Pabrik<nowiki>]]</nowiki> [[gula<nowiki>]]</nowiki> '''Cilangkap''' terhubung jalur [[kereta api<nowiki>]]</nowiki> dari [[Stasiun Ciracas<nowiki>]]</nowiki>.]].
Sementara untuk pabrik gula, terdapat sebuah [[Pabrik]] [[gula]] Cilangkap di RW 09, yang sudah tidak aktif sejak tahun [[1997]] karena terjadinya [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis ekonomi]]. Namun kini, [[Pabrik Gula Cilangkap]] sudah dibakar massa pasca [[Kerusuhan Mei 1998]]. Pada masa penjajahan, jalur ''decauville'' milik PG Cilangkap menyeberangi rel milik [[Tjiboeboer Tramweg Maatschappij|TjiTM]] di [[Stasiun Ciracas]] dan meliputi [[kebun]] [[tebu]] yang ada di sekitar Cilangkap. Dahulu jalur dari [[Stasiun Ciracas]] langsung terhubung dengan PG Cilangkap untuk memudahkan pengangkutan [[tebu]].


Di daerah ini pula dibangun agro pembibitan tanaman buah dan sayuran yaitu Agro Wisata Cilangkap. Di dalamnya terdapat taman dan waduk yang digunakan oleh warganya untuk olahraga atau hanya sekadar berjalan-jalan di taman saat weekend.
Di daerah ini pula dibangun agro pembibitan tanaman buah dan sayuran yaitu Agro Wisata Cilangkap. Di dalamnya terdapat taman dan waduk yang digunakan oleh warganya untuk olahraga atau hanya sekadar berjalan-jalan di taman saat weekend.

Revisi per 25 Juni 2016 15.45

Cilangkap
Negara Indonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Timur
KecamatanCipayung
Kodepos
13870
Kode Kemendagri31.75.10.1002
Kode BPS3172030002
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Kelurahan Cilangkap adalah sebuah kelurahan di kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dan memiliki kode pos 13870. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Setu di sebelah utara, Kelurahan Cipayung di sebelah barat, Kelurahan Pondok Ranggon di sebelah timur dan Kelurahan Munjul di sebelah selatan.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 1 jiwa dan luas 0,5 km2.

Kelurahan ini merupakan kelurahan termaju ke-6 di Kecamatan Cipayung setelah Kelurahan Cipayung, Kelurahan Ceger, Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Bambu Apus dan Kelurahan Setu.

Kelurahan yang sebagian besar daerahnya masih merupakan perkebunan dan persawahan ini di mana hampir 70 persen dari daerahnya digunakan Markas Besar TNI, sebagian penduduknya adalah warga betawi pinggiran yang masih menjunjung tradisi dan adat-adat betawi di mana kadang-kadang masih kita jumpai perkawinan-perkawinan menggunakan budaya betawi yang mempertunjukan tarian topeng, drama betawi klasikal, dangdutan, dll.

Sementara untuk pabrik gula, terdapat sebuah Pabrik gula Cilangkap di RW 09, yang sudah tidak aktif sejak tahun 1997 karena terjadinya Krisis ekonomi. Namun kini, Pabrik Gula Cilangkap sudah dibakar massa pasca Kerusuhan Mei 1998. Pada masa penjajahan, jalur decauville milik PG Cilangkap menyeberangi rel milik TjiTM di Stasiun Ciracas dan meliputi kebun tebu yang ada di sekitar Cilangkap. Dahulu jalur dari Stasiun Ciracas langsung terhubung dengan PG Cilangkap untuk memudahkan pengangkutan tebu.

Di daerah ini pula dibangun agro pembibitan tanaman buah dan sayuran yaitu Agro Wisata Cilangkap. Di dalamnya terdapat taman dan waduk yang digunakan oleh warganya untuk olahraga atau hanya sekadar berjalan-jalan di taman saat weekend.