Ferdinand Wiggers: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Baris 30: Baris 30:
|portaldisp =
|portaldisp =
}}
}}
'''Ferdinand Wiggers''', lahir tahun 1862 dan meninggal pada tanggal 20 September 1912, <ref name="wiggers2"> {{id}} {{cite book |last = LastName |first = FirstName |title = Antologi drama Indonesia |publisher = Amanah Lontar |location = Jakarta |year = 2006 |isbn = 979998582x}} halaman 268 </ref> adalah seorang [[penulis]] [[Indonesia]]. Menurut Kwee Tek Hoay, F. Wiggers adalah putra E.F Wiggers, editor dan pendiri surat kabar berbahasa Melayu ''Bintang Barat'' dan ''Bintang Betawi. <ref name="wiggers1">{{id}} 100 tahun Kwee Tek Hoay: dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena. Penyunting Myra Sidharta. Sinar Harapan, 1989, Jakarta. Halaman 89.</ref>
'''Ferdinand Wiggers''', lahir tahun 1862 dan meninggal pada tanggal 20 September 1912, <ref name="wiggers2"> {{id}} {{cite book|last = LastName|first = FirstName|title = Antologi drama Indonesia|publisher = Amanah Lontar|location = Jakarta|year = 2006|isbn = 979998582x}} halaman 268 </ref> adalah seorang [[penulis]] [[Indonesia]]. Menurut Kwee Tek Hoay, F. Wiggers adalah putra E.F Wiggers, editor dan pendiri surat kabar berbahasa Melayu ''Bintang Barat'' dan ''Bintang Betawi. <ref name="wiggers1">{{id}} 100 tahun Kwee Tek Hoay: dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena. Penyunting Myra Sidharta. Sinar Harapan, 1989, Jakarta. Halaman 89.</ref>


Sebagai mantan ''controleur'', karier jurnalistiknya dimulai ketika ia menjadi [[editor]] pada ''Pembrita Betawi'' pada tahun 1898. la kemudian bekerja pada beberapa surat kabar dan jurnal lainnya: ''Warna Sari'', terbitan berkala [[Jawa]] pada 1901 dan pada tahun berikutnya menjadi editor untuk ''Bandera Wolanda'' sekaligus Pengadilan. la juga editor untuk ''Hoekoem Hindia'' pada tahun 1898, yang pada tahun 1903 berubah menjadi ''Taman Sari'', dan ia terus bekerja di surat kabar itu sampai meninggal pada 20 September 1912. <ref name="wiggers2"> {{id}} {{cite book |last = LastName |first = FirstName |title = Antologi drama Indonesia |publisher = Amanah Lontar |location = Jakarta |year = 2006 |isbn = 979998582x}} halaman 268 </ref>
Sebagai mantan ''controleur'', karier jurnalistiknya dimulai ketika ia menjadi [[editor]] pada ''Pembrita Betawi'' pada tahun 1898. la kemudian bekerja pada beberapa surat kabar dan jurnal lainnya: ''Warna Sari'', terbitan berkala [[Jawa]] pada 1901 dan pada tahun berikutnya menjadi editor untuk ''Bandera Wolanda'' sekaligus Pengadilan. la juga editor untuk ''Hoekoem Hindia'' pada tahun 1898, yang pada tahun 1903 berubah menjadi ''Taman Sari'', dan ia terus bekerja di surat kabar itu sampai meninggal pada 20 September 1912. <ref name="wiggers2"> {{id}} {{cite book|last = LastName|first = FirstName|title = Antologi drama Indonesia|publisher = Amanah Lontar|location = Jakarta|year = 2006|isbn = 979998582x}} halaman 268 </ref>


== Hasil karya ==
== Hasil karya ==

Revisi per 15 Maret 2016 20.52

Ferdinand Wiggers
PekerjaanPenulis
KebangsaanIndonesia Indonesia
PasanganTjanting
Anak8

Ferdinand Wiggers, lahir tahun 1862 dan meninggal pada tanggal 20 September 1912, [1] adalah seorang penulis Indonesia. Menurut Kwee Tek Hoay, F. Wiggers adalah putra E.F Wiggers, editor dan pendiri surat kabar berbahasa Melayu Bintang Barat dan Bintang Betawi. [2]

Sebagai mantan controleur, karier jurnalistiknya dimulai ketika ia menjadi editor pada Pembrita Betawi pada tahun 1898. la kemudian bekerja pada beberapa surat kabar dan jurnal lainnya: Warna Sari, terbitan berkala Jawa pada 1901 dan pada tahun berikutnya menjadi editor untuk Bandera Wolanda sekaligus Pengadilan. la juga editor untuk Hoekoem Hindia pada tahun 1898, yang pada tahun 1903 berubah menjadi Taman Sari, dan ia terus bekerja di surat kabar itu sampai meninggal pada 20 September 1912. [1]

Hasil karya

la menulis beberapa novel yang dimuat berseri di surat kabar tempatnya bekerja sebagai editor, misalnya Raden Adjeng Aidali: soeatoe tjerita jang kedjadian di tanah Djawa (1910), Tjerita Njai Isah (1904), Tjerita Dokter Legendre atau Mereboet harta (1902), Lelakon Raden Beij Soerio Retno (1901) adalah satu-satunya drama karyanya yang dikenal.

Rujukan

  1. ^ a b (Indonesia) LastName, FirstName (2006). Antologi drama Indonesia. Jakarta: Amanah Lontar. ISBN 979998582x Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan).  halaman 268
  2. ^ (Indonesia) 100 tahun Kwee Tek Hoay: dari penjaja tekstil sampai ke pendekar pena. Penyunting Myra Sidharta. Sinar Harapan, 1989, Jakarta. Halaman 89.

Pranala luar