Spektrum kasatmata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Baris 2: Baris 2:


[[Berkas:spectrum4websiteEval.png|thumb|centre|500px|Pendekatan perkiraan spektrum cahaya putih yang disebarkan melalui suatu "EdmundScientific Spectroscope" atau lembaran 4x8 "diffraction grating".]]
[[Berkas:spectrum4websiteEval.png|thumb|centre|500px|Pendekatan perkiraan spektrum cahaya putih yang disebarkan melalui suatu "EdmundScientific Spectroscope" atau lembaran 4x8 "diffraction grating".]]
'''Spektrum kasat mata''' ([[bahasa Inggris]]:'''''Visible spectrum''''') adalah bagian dari spektrum gelombang [[elektromagnetik]] tepatnya merupakan bagian dari [[spektrum optik]]; mata normal manusia akan dapat mendeteksi [[panjang gelombang]] dari 400 sampai 700 [[nanometer|nm]]<ref name="BCaA"> {{en}} {{cite book |title = Biology: Concepts and Applications |author = Cecie Starr |publisher = Thomson Brooks/Cole |year = 2005 |isbn = 0-534-46226-X |url = https://books.google.com/?id=RtSpGV_Pl_0C&pg=PA94}}</ref>, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam [[frekuensi]] 790-400 tera[[hertz]]). Mata yang telah beradaptasi dengan [[cahaya]] biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah [[hijau]] dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.
'''Spektrum kasat mata''' ([[bahasa Inggris]]:'''''Visible spectrum''''') adalah bagian dari spektrum gelombang [[elektromagnetik]] tepatnya merupakan bagian dari [[spektrum optik]]; mata normal manusia akan dapat mendeteksi [[panjang gelombang]] dari 400 sampai 700 [[nanometer|nm]]<ref name="BCaA"> {{en}} {{cite book|title = Biology: Concepts and Applications|author = Cecie Starr|publisher = Thomson Brooks/Cole|year = 2005|isbn = 0-534-46226-X|url = https://books.google.com/?id=RtSpGV_Pl_0C&pg=PA94}}</ref>, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam [[frekuensi]] 790-400 tera[[hertz]]). Mata yang telah beradaptasi dengan [[cahaya]] biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah [[hijau]] dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.


Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral [[jendela optik]], wilayah [[spektrum elektromagnetik]] yang melewati [[Atmosfer Bumi]] hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). [[Radiasi elektromagnetik]] di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau [[jendela transmisi]] lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral [[jendela optik]], wilayah [[spektrum elektromagnetik]] yang melewati [[Atmosfer Bumi]] hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). [[Radiasi elektromagnetik]] di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau [[jendela transmisi]] lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Revisi per 15 Maret 2016 19.57

Pendekatan perkiraan spektrum cahaya putih yang disebarkan melalui suatu "EdmundScientific Spectroscope" atau lembaran 4x8 "diffraction grating".

Spektrum kasat mata (bahasa Inggris:Visible spectrum) adalah bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik tepatnya merupakan bagian dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat mendeteksi panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm[1], meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu, tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati Atmosfer Bumi hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar jendela optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya ultraviolet, yang membantu mereka mencari nektar di bunga. Spesies tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh serangga sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan warna yang bunga perlihatkan kepada manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet (300-400 nm).

Warna-warna di dalam spektrum

Data sRGB untuk spektrum kasat mata
Data sRGB untuk spektrum kasat mata
Warna Frekuensi Panjang gelombang
nila-ungu 668–789 THz 380–450 nm
biru 606–668 THz 450–495 nm
hijau 526–606 THz 495–570 nm
kuning 508–526 THz 570–590 nm
jingga 484–508 THz 590–620 nm
merah 400–484 THz 620–750 nm

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :[2]

ungu 380-450 nm
biru 450-495 nm
hijau 495-570 nm
kuning 570-590 nm
jingga 590-620 nm
merah 620-750 nm
merah muda 1000-000 nm

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Inggris) Cecie Starr (2005). Biology: Concepts and Applications. Thomson Brooks/Cole. ISBN 0-534-46226-X. 
  2. ^ Thomas J. Bruno, Paris D. N. Svoronos. CRC Handbook of Fundamental Spectroscopic Correlation Charts. CRC Press, 2005.