Arsitektur Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|300px|[[Masjid Sultan Ahmed|Masjid Biru di Istanbul, salah satu Situs Warisan Dunia dan contoh dari periode klasik arsitektur Utsmaniyah de...'
 
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Baris 3: Baris 3:
{{Budaya Turki}}
{{Budaya Turki}}


'''Arsitektur Utsmaniyah''' adalah [[arsitektur]] [[Kesultanan Utsmaniyah]] (Kekaisaran Ottoman) yang bermunculan di [[Bursa, Turki|Bursa]] dan [[Edirne]] pada abad ke-14 dan ke-15. Arsitektur kekaisaran tersebut berkembang dari [[arsitektur Seljuk]] yang lebih awal dan dipengaruhi oleh [[arsitektur Bizantium]], juga [[arsitektur Iran]]<ref>''Seljuk architecture'', '''Illustrated Dictionary of Historic Architecture''', ed. Cyril M. Harris, (Dover Publications, 1977), 485.</ref><ref>''Architecture(Muhammadan)'', H. Saladin, '''Encyclopaedia of Religion and Ethics''', Vol.1, Ed. James Hastings and John Alexander, (Charles Scribner's son, 1908), 753.</ref> serta tradisi Islami [[arsitektur Mamluk|Mamluk]] setelah [[Kejatuhan Konstantinopel|penaklukkan Konstantinopel]] oleh kaum Utsmaniyah.<ref name=muqarnas12>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=RtbeBrAHhxgC&pg=PA60&lpg=PA60&dq=Ottoman+Architecture|title=Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 12|last=Necipoğlu|first=Gülru|oclc=33228759|year=1995|publisher=Leiden : E.J. Brill|accessdate=2007-08-20|page=60|isbn=978-90-04-10314-6}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=INsmT6zjAl8C&pg=RA1-PA29&lpg=RA1-PA29&dq=Ottoman+Architecture|title=Islamic Architecture in Cairo: An Introduction|last=Behrens-Abouseif|first=Doris|isbn=90-04-08677-3 |year=1989|publisher=Leiden ; New York : E.J. Brill,|accessdate=2007-08-20 |page=29}}</ref><ref name=european>{{cite journal|url=https://books.google.com/?id=wgPSUQ873scC&pg=PA193&lpg=PA193&dq=Ottoman+Architecture |title=The Europeans: A Geography of People, Culture, and Environment|last1=Rice|first1=John Gordon|author2=Robert Clifford Ostergren|issn=0033-0124 |year=2005|journal=The Professional geographer|volume=57|issue=4|accessdate=2007-08-20|publisher=Guilford Press|isbn=978-0-89862-272-0}}</ref> Selama hampir 400 tahun artefak-artefak arsitektural Bizantium seperti gereja [[Hagia Sophia]] berperan sebagai model untuk banyak [[masjid]] Utsmaniyah.<ref name=european /> Secara keseluruhan, arsitektur Utsmaniyah dideskripsikan sebagai arsitektur Bizantium yang dipadukan dengan tradisi-tradisi arsitektural Mediterania dan Timur Tengah.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=Xu_L_FJRvUIC&pg=PA92&lpg=PA92&dq=Ottoman+Architecture |title=Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 3|last=Grabar |first=Oleg |isbn=90-04-07611-5|year=1985 |publisher=Leiden : E.J. Brill,|pages= |accessdate=2007-08-20}}</ref>
'''Arsitektur Utsmaniyah''' adalah [[arsitektur]] [[Kesultanan Utsmaniyah]] (Kekaisaran Ottoman) yang bermunculan di [[Bursa, Turki|Bursa]] dan [[Edirne]] pada abad ke-14 dan ke-15. Arsitektur kekaisaran tersebut berkembang dari [[arsitektur Seljuk]] yang lebih awal dan dipengaruhi oleh [[arsitektur Bizantium]], juga [[arsitektur Iran]]<ref>''Seljuk architecture'', '''Illustrated Dictionary of Historic Architecture''', ed. Cyril M. Harris, (Dover Publications, 1977), 485.</ref><ref>''Architecture(Muhammadan)'', H. Saladin, '''Encyclopaedia of Religion and Ethics''', Vol.1, Ed. James Hastings and John Alexander, (Charles Scribner's son, 1908), 753.</ref> serta tradisi Islami [[arsitektur Mamluk|Mamluk]] setelah [[Kejatuhan Konstantinopel|penaklukkan Konstantinopel]] oleh kaum Utsmaniyah.<ref name=muqarnas12>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=RtbeBrAHhxgC&pg=PA60&lpg=PA60&dq=Ottoman+Architecture|title=Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 12|last=Necipoğlu|first=Gülru|oclc=33228759|year=1995|publisher=Leiden : E.J. Brill|accessdate=2007-08-20|page=60|isbn=978-90-04-10314-6}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=INsmT6zjAl8C&pg=RA1-PA29&lpg=RA1-PA29&dq=Ottoman+Architecture|title=Islamic Architecture in Cairo: An Introduction|last=Behrens-Abouseif|first=Doris|isbn=90-04-08677-3|year=1989|publisher=Leiden ; New York : E.J. Brill,|accessdate=2007-08-20|page=29}}</ref><ref name=european>{{cite journal|url=https://books.google.com/?id=wgPSUQ873scC&pg=PA193&lpg=PA193&dq=Ottoman+Architecture |title=The Europeans: A Geography of People, Culture, and Environment|last1=Rice|first1=John Gordon|author2=Robert Clifford Ostergren|issn=0033-0124 |year=2005|journal=The Professional geographer|volume=57|issue=4|accessdate=2007-08-20|publisher=Guilford Press|isbn=978-0-89862-272-0}}</ref> Selama hampir 400 tahun artefak-artefak arsitektural Bizantium seperti gereja [[Hagia Sophia]] berperan sebagai model untuk banyak [[masjid]] Utsmaniyah.<ref name=european /> Secara keseluruhan, arsitektur Utsmaniyah dideskripsikan sebagai arsitektur Bizantium yang dipadukan dengan tradisi-tradisi arsitektural Mediterania dan Timur Tengah.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/?id=Xu_L_FJRvUIC&pg=PA92&lpg=PA92&dq=Ottoman+Architecture|title=Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 3|last=Grabar|first=Oleg|isbn=90-04-07611-5|year=1985|publisher=Leiden : E.J. Brill,|pages=|accessdate=2007-08-20}}</ref>


Karenanya, atau sejak saat itu, kaum Utsmaniyah mencapai arsitektur tingkat tertinggi di negeri mereka. Mereka menguasai teknik membangun ruang dalam yang luas yang dilingkupi dengan kubah besar namun tampak ringan, dan meraih harmoni sempurna antara ruang dalam dan luar, serta bayangan dan cahaya yang [[artikulasi (arsitektur)|artikulasi]]kan. Arsitektur keagamaan Islami yang hingga saat itu merupakan bangunan sederhana dengan dekorasi ekstensif, ditransformasikan oleh kaum Utsmaniyah melalui suatu perbendaharaan arsitektural yang dinamis pada [[lengkungan (arsitektur)|lengkungan]], [[kubah]], setengah kubah, dan tiang (kolom). Masjid ditransformasi dari sebuah ruang yang gelap dan sempit dengan dinding bercorak [[arabes]] menjadi sebuah tempat sakral dengan keseimbangan teknis dan estetika, mempertajam keanggunan dan indikasi transendensi surgawi.
Karenanya, atau sejak saat itu, kaum Utsmaniyah mencapai arsitektur tingkat tertinggi di negeri mereka. Mereka menguasai teknik membangun ruang dalam yang luas yang dilingkupi dengan kubah besar namun tampak ringan, dan meraih harmoni sempurna antara ruang dalam dan luar, serta bayangan dan cahaya yang [[artikulasi (arsitektur)|artikulasi]]kan. Arsitektur keagamaan Islami yang hingga saat itu merupakan bangunan sederhana dengan dekorasi ekstensif, ditransformasikan oleh kaum Utsmaniyah melalui suatu perbendaharaan arsitektural yang dinamis pada [[lengkungan (arsitektur)|lengkungan]], [[kubah]], setengah kubah, dan tiang (kolom). Masjid ditransformasi dari sebuah ruang yang gelap dan sempit dengan dinding bercorak [[arabes]] menjadi sebuah tempat sakral dengan keseimbangan teknis dan estetika, mempertajam keanggunan dan indikasi transendensi surgawi.

Revisi per 15 Maret 2016 19.14

Masjid Biru di Istanbul, salah satu Situs Warisan Dunia dan contoh dari periode klasik arsitektur Utsmaniyah dengan pengaruh Bizantium.

Arsitektur Utsmaniyah adalah arsitektur Kesultanan Utsmaniyah (Kekaisaran Ottoman) yang bermunculan di Bursa dan Edirne pada abad ke-14 dan ke-15. Arsitektur kekaisaran tersebut berkembang dari arsitektur Seljuk yang lebih awal dan dipengaruhi oleh arsitektur Bizantium, juga arsitektur Iran[1][2] serta tradisi Islami Mamluk setelah penaklukkan Konstantinopel oleh kaum Utsmaniyah.[3][4][5] Selama hampir 400 tahun artefak-artefak arsitektural Bizantium seperti gereja Hagia Sophia berperan sebagai model untuk banyak masjid Utsmaniyah.[5] Secara keseluruhan, arsitektur Utsmaniyah dideskripsikan sebagai arsitektur Bizantium yang dipadukan dengan tradisi-tradisi arsitektural Mediterania dan Timur Tengah.[6]

Karenanya, atau sejak saat itu, kaum Utsmaniyah mencapai arsitektur tingkat tertinggi di negeri mereka. Mereka menguasai teknik membangun ruang dalam yang luas yang dilingkupi dengan kubah besar namun tampak ringan, dan meraih harmoni sempurna antara ruang dalam dan luar, serta bayangan dan cahaya yang artikulasikan. Arsitektur keagamaan Islami yang hingga saat itu merupakan bangunan sederhana dengan dekorasi ekstensif, ditransformasikan oleh kaum Utsmaniyah melalui suatu perbendaharaan arsitektural yang dinamis pada lengkungan, kubah, setengah kubah, dan tiang (kolom). Masjid ditransformasi dari sebuah ruang yang gelap dan sempit dengan dinding bercorak arabes menjadi sebuah tempat sakral dengan keseimbangan teknis dan estetika, mempertajam keanggunan dan indikasi transendensi surgawi.

Saat ini sisa-sisa arsitektur Utsmaniyah ditemukan di bagian-bagian tertentu bekas wilayahnya dalam keadaan rusak.[7]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Seljuk architecture, Illustrated Dictionary of Historic Architecture, ed. Cyril M. Harris, (Dover Publications, 1977), 485.
  2. ^ Architecture(Muhammadan), H. Saladin, Encyclopaedia of Religion and Ethics, Vol.1, Ed. James Hastings and John Alexander, (Charles Scribner's son, 1908), 753.
  3. ^ Necipoğlu, Gülru (1995). Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 12. Leiden : E.J. Brill. hlm. 60. ISBN 978-90-04-10314-6. OCLC 33228759. Diakses tanggal 2007-08-20. 
  4. ^ Behrens-Abouseif, Doris (1989). Islamic Architecture in Cairo: An Introduction. Leiden ; New York : E.J. Brill,. hlm. 29. ISBN 90-04-08677-3. Diakses tanggal 2007-08-20. 
  5. ^ a b Rice, John Gordon; Robert Clifford Ostergren (2005). "The Europeans: A Geography of People, Culture, and Environment". The Professional geographer. Guilford Press. 57 (4). ISBN 978-0-89862-272-0. ISSN 0033-0124. Diakses tanggal 2007-08-20. 
  6. ^ Grabar, Oleg (1985). Muqarnas: An Annual on Islamic Art and Architecture. Volume 3. Leiden : E.J. Brill,. ISBN 90-04-07611-5. Diakses tanggal 2007-08-20. 
  7. ^ Çevikalp, Mesut (2008-08-27). "Historian Kiel spends half century tracing history of Ottoman art". Today's Zaman. Diakses tanggal 2008-09-17. 

Bacaan lanjutan

  • Goodwin G., "A History of Ottoman Architecture"; Thames & Hudson Ltd., London, reprinted 2003; ISBN 0-500-27429-0
  • Dŏgan K., "Ottoman Architecture"; Antique Collectors' Club. ISBN 978-1-85149-604-4
  • A Guide to Ottoman Bulgaria" by Dimana Trankova, Anthony Georgieff and Professor Hristo Matanov; published by Vagabond Media, Sofia, 2011 [1]

Pranala luar