Reteh, Indragiri Hilir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎top: ejaan, replaced: Propinsi → Provinsi, ditempat → di tempat
Baris 23: Baris 23:
Barat. Merupakan daerah tempat tinggal masyarakat beraneka ragam suku,
Barat. Merupakan daerah tempat tinggal masyarakat beraneka ragam suku,
di mana suku pertama yang mendiami Reteh yakni suku Melayu, kemudian
di mana suku pertama yang mendiami Reteh yakni suku Melayu, kemudian
ditempati oleh suku - suku lain seperti suku Bugis, Jawa, Banjar, Minang
di tempati oleh suku - suku lain seperti suku Bugis, Jawa, Banjar, Minang
dan Batak. Penduduk bermata pencarian Petani, Nelayan, Pedagang, dan
dan Batak. Penduduk bermata pencarian Petani, Nelayan, Pedagang, dan
Pegawai Pemerintah.
Pegawai Pemerintah.
Baris 31: Baris 31:
aliran sungai gansal. Jumlah penduduk 17.000 sampai 18.000, jarak dari
aliran sungai gansal. Jumlah penduduk 17.000 sampai 18.000, jarak dari
ibukota kabupaten (Tembilahan) yakni 90 KM, sedangkan jarak dari ibukota
ibukota kabupaten (Tembilahan) yakni 90 KM, sedangkan jarak dari ibukota
Propinsi (Pekanbaru) yakni 360 KM. Diapit oleh beberapa desa, yakni
Provinsi (Pekanbaru) yakni 360 KM. Diapit oleh beberapa desa, yakni
desa seberang Pulau Kijang di sebelah utara, desa Sungai Undan di
desa seberang Pulau Kijang di sebelah utara, desa Sungai Undan di
sebelah timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi disebelah selatan, dan desa
sebelah timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi disebelah selatan, dan desa

Revisi per 2 Maret 2016 00.50

Reteh
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenIndragiri Hilir
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri14.04.01
Kode BPS1403020
Luas- km²
Desa/kelurahan16
Benteng di Reteh (lukisan oleh G. Goossens, 1856)

Reteh adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia.

Profil Kecamatan Reteh.

Reteh adalah salah satu Kecamatan di daerah kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau dengan Ibukota Kecamatan yakni Pulau Kijang. Berada di aliran sungai Gansal, memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Reteh berbatasan dengan daerah Kecamatan Tanah Merah di sebelah Utara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi di sebelah Selatan, dan Kecamatan Keritang di sebelah Barat. Merupakan daerah tempat tinggal masyarakat beraneka ragam suku, di mana suku pertama yang mendiami Reteh yakni suku Melayu, kemudian di tempati oleh suku - suku lain seperti suku Bugis, Jawa, Banjar, Minang dan Batak. Penduduk bermata pencarian Petani, Nelayan, Pedagang, dan Pegawai Pemerintah.

Kelurahan Pulau Kijang menjadi Ibukota Kecamatan Reteh, di mana berada di tepi aliran sungai gansal. Jumlah penduduk 17.000 sampai 18.000, jarak dari ibukota kabupaten (Tembilahan) yakni 90 KM, sedangkan jarak dari ibukota Provinsi (Pekanbaru) yakni 360 KM. Diapit oleh beberapa desa, yakni desa seberang Pulau Kijang di sebelah utara, desa Sungai Undan di sebelah timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi disebelah selatan, dan desa Pulau Kecil di sebelah barat.

Oleh karena masyarakat Reteh Sebagian tinggal di daerah perkebunan maka Masyarakat Reteh tersebar diwilayah desa - desa, desa dan kelurahan dilingkungan Reteh seperti Desa Seberang Pulau Kijang, Kelurahan Pulau Kijang, Desa Parit Lapis Daud, Desa Sungai Batang, Desa Sungai Undan, Desa Sungai Terab, Desa Pulau Kecil, Desa / Kelurahan Sanglar, desa Reteh Lama, Benteng (Eks. Reteh) dan beberapa desa / parit dilingkungan Reteh. Reteh di kelilingi kota - kota kecil seperti Kotabaru, Kuala Enok, Keritang dan Kuala Tungkal.

Kehidupan masyarakat Reteh terkesan biasa - biasa saja, teknologi hanya sebatas telekomunikasi, ekonomi di hidupkan dengan berdagang, bertani padi, berkebun kelapa dan sawit. Namun tidak sedikit penduduk menjadi tenaga pendidik.

Berkunjung ke Reteh dapat ditempuh melalui jalan darat dan sungai, Tembilahan ke Pulau Kijang dapat ditempuh melalui jalan darat dan laut begitu juga Kota Kotabaru, sedangkan Kuala Tungkal ke Pulau Kijang hanya dapat dilalui kendaraan sungai seperti boat. Keadaan jalan darat sangat memprihatinkan sehingga perlu kendaraan yang handal dan kuat untuk

melaluinya.