Perekam data penerbangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NHSKR (bicara | kontrib)
k + Arti "hitam"
NHSKR (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Fdr sidefront.jpg|thumb|200px|Perekam data penerbangan]]
[[Berkas:Fdr sidefront.jpg|thumb|200px|Perekam data penerbangan]]
'''Perekam data penerbangan''' merupakan sebuah alat yang digunakan untuk merekam sebuah data pada [[penerbangan]]. Alat perekam data penerbangan yang disebut [[kotak hitam]] itu sebenarnya tidak berwarna [[hitam]] namun [[oranye]] terang agar mudah ditemukan jika terjadi [[kecelakaan]]. Maksud "hitam", dari kata bahasa Inggris "[[wikt:black box|black box]]", merujuk ke rekaman yang mengandung maklumat penting yang belum diketahui, demi memecahkan penyebab kecelakaan pesawat.
'''Perekam data penerbangan''' merupakan sebuah alat yang digunakan untuk merekam sebuah data pada [[penerbangan]]. Alat perekam data penerbangan yang disebut [[kotak hitam]] itu sebenarnya tidak berwarna [[hitam]] namun [[oranye]] terang agar mudah ditemukan jika terjadi [[kecelakaan]]. Maksud "hitam", dari kata bahasa Inggris "[[wikt:black box|black box]]", merujuk ke rekaman yang mengandung maklumat penting yang belum diketahui, demi mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 9 Februari 2016 11.41

Perekam data penerbangan

Perekam data penerbangan merupakan sebuah alat yang digunakan untuk merekam sebuah data pada penerbangan. Alat perekam data penerbangan yang disebut kotak hitam itu sebenarnya tidak berwarna hitam namun oranye terang agar mudah ditemukan jika terjadi kecelakaan. Maksud "hitam", dari kata bahasa Inggris "black box", merujuk ke rekaman yang mengandung maklumat penting yang belum diketahui, demi mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.

Sejarah

Kalau dilihat dari sejarahnya, maka perkembangan kotak hitam ini dapat kita bagi dalam tiga generasi.

Generasi pertama, FDR pada masa ini hanya memiliki lima parameter perekaman penerbangan, arah penerbangan, ketinggian terbang, kecepatan terbang, percepatan vertikal dan waktu. Metode perekamannya adalah dengan mengemboskan kelima parameter analog tersebut pada metal foil (semacam kertas logam yang disebut incanol steel), yang hanya bisa dipakai satu kali perekaman, sehingga disebut juga foil recorder.

Generasi kedua, didorong oleh terbatasnya parameter yang terekam pada foil recorder dan sulitnya menginterpretasi data kemudian berkembang FDR dengan menggunakan magnetic tape dengan format data digital pada tahun 1960-an. Kemampuannya merekam jauh lebih baik dengan mencakup banyak parameter data. Pada perkembangannya FDR dirasa tidak cukup untuk digunakan sebagai dasar analisis penyebab kecelakaan, maka mulai dikembangkan teknologi CVR, yang pada tahun 1965 menjadi piranti wajib semua pesawat terbang komersial.

Generasi ketiga, Pada tahun 1990, mulai dikembangkan FDR generasi ketiga yang berbasiskan teknologi solid state, disusul dengan CVR pada tahun 1992. Keunggulan black box generasi ketiga ini adalah kemampuan untuk merekam lebih banyak parameter dan waktu yang lebih lama, biaya perawatan yang lebih rendah dan pembacaan data yang lebih mudah dibandingkan dengan magnetic tape. Saat ini magnetic tape tidak lagi digunakan oleh produsen kotak hitam, beralih ke solid state technology yang diyakini lebih andal. Solid state menggunakan sekumpulan microchips, sehingga tidak ada bagian bagian yang bergerak.

Lihat pula

Pranala luar