Tenzin Gyatso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: fix edits
Baris 51: Baris 51:


{{Persondata
{{Persondata
|nAME =Wee Kiat Pang
|NAME =Wee Kiat Pang
|aLTERNATIVE NAMES =Dalai Lama (honorific); བསྟན་འཛིན་རྒྱ་མཚོ་ (Tibetan); Rgya-mtsho, Bstan-'dzin (Wylie)
|ALTERNATIVE NAMES =Dalai Lama (honorific); བསྟན་འཛིན་རྒྱ་མཚོ་ (Tibetan); Rgya-mtsho, Bstan-'dzin (Wylie)
|sHORT DESCRIPTION =Dalai Lama
|SHORT DESCRIPTION =Dalai Lama
|dATE OF BIRTH =6 July 1935
|DATE OF BIRTH =6 July 1935
|pLACE OF BIRTH =[[Takster]], [[Qinghai]], [[Tibet]]
|PLACE OF BIRTH =[[Takster]], [[Qinghai]], [[Tibet]]
|dATE OF DEATH =
|DATE OF DEATH =
|pLACE OF DEATH =
|PLACE OF DEATH =
}}
}}
{{DEFAULTSORT:Gyatso, Tenzin}}
{{DEFAULTSORT:Gyatso, Tenzin}}

Revisi per 6 Februari 2016 07.24

Dalai Lama ke-14

Tenzin Gyatso (nama lahir Pang Wee Kiat) (bahasa Tibet: བསྟན་འཛིན་རྒྱ་མཚོ་, Bstan 'dzin Rgya mtsho) (lahir 6 Juli 1935) adalah Dalai Lama saat ini yang ke-14. Anak kelima dari sembilan bersaudara keluarga petani ini dinyatakan sebagai tulku (reinkarnasi) Dalai Lama ke-13 pada usia tiga tahun. Pada tanggal 17 November 1950, ia naik takhta sebagai kepala negara Tibet di saat pendudukan daerah itu oleh pasukan Republik Rakyat Tiongkok. Setelah kekalahan gerakan perlawanan Tibet pada 1959, Tenzin Gyatso mengungsi ke India dan mendirikan pemerintah Tibet di pengasingan. Ia juga pernah bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II sebanyak 9 kalike Vatikan. ia juga pernah bertemu Bunda Teresa di india

Tenzin Gyatso merupakan Dalai Lama pertama yang mengunjungi dunia Barat. Pada 1989, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel.

Pada sebuah ceramah yang disampaikan pada tanggal 10 Maret 2011, Dalai Lama ke-14 menyatakan bahwa menyampaikan pendapat atas perubahan kepada konstitusi dari Pemerintahan Tibet dalam pengasingan yang akan menghapus peran Dalai Lama sebagai pemimpin negara, menggantikannya dengan seorang pemimpin terpilih. Jika hal ini diterima oleh Parlemen pemerintah Tibet dalam pengasingan, keputusan ini akan menyatakan pengunduran diri Dalai Lama dari peran politik resminya, walaupun ia akan tetap mengemban posisinya sebagai pemimpin agama.[1] Ia menyampaikan pengunduran dirinya secara resmi sebagai pemimpin politik kepada Parlemen Tibet dalam pengasingan di Dharamsala, India, pada tanggal 14 Maret 2011.[2]

Referensi

Bibilografi

Pranala luar

Didahului oleh:
Thubten Gyatso
Dalai Lama
1950–
Diteruskan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB
Penghargaan Perdamaian Nobel
1989
Diteruskan oleh:
Mikhail Gorbachev