Laksmana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
DragonBot (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{TMH Infobox|
[[Image:Sita_rama_lakshmana_hanuman_BVManor.JPG|thumb|275px|right|Laksmana (kiri) bersama [[Rama]] (tengah), [[Sita]] (kanan) dan [[Hanuman]] (berlutut) - dari Kuil Bhaktivedanta Manor [[Hare Krishna]], Watford, Inggris]]
| Image = Sita_rama_lakshmana_hanuman_BVManor.JPG
| Caption = <small>Laksmana (kiri) bersama [[Rama]] (tengah), [[Sita]] (kanan) dan [[Hanuman]] (berlutut) - dari Kuil Bhaktivedanta Manor [[Hare Krishna]], [[Watford]], [[Inggris]].</small>
| Nama = Laksmana
| Devanagari = लक्ष्मण
| Ejaan_Sansekerta = Lakṣmaṇa
| Asal = [[Ayodhya]], [[Kerajaan Kosala]]
| Senjata = Panah
| Pasangan = [[Urmila]]
}}
:{{arti lain|Jika anda mencari istilah panglima tertinggi di laut, lihat [[Laksamana]]}}
:{{arti lain|Jika anda mencari istilah panglima tertinggi di laut, lihat [[Laksamana]]}}


Baris 15: Baris 24:


==Masa pembuangan==
==Masa pembuangan==
[[Berkas:Rama exile eia.jpg|left|180px|thumb|[[Rama]], Laksmana, dan [[Sita]] saat menjalani kehidupan di hutan.<br>(Lukisan dari Museum Seni San Diego).]]


Saat [[Rama]] dibuang ke hutan karena tuntutan permaisuri [[Kekayi]], Laksmana mengikutinya bersama [[Sita]]. Ketika [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] datang menyusul Rama ke dalam hutan dengan angkatan perang [[Ayodhya]], Laksmana mencurigai kedatangan Bharata dan bersiap-siap untuk melakukan serangan. Rama yang mengetahui maksud kedatangan Bharata menyuruh Laksmana agar menahan nafsunya dan menjelaskan bahwa Bharata tidak mungkin menyerang mereka di hutan, malah sebaliknya [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] ingin agar [[Rama]] kembali ke [[Ayodhya]]. Setelah mendengar penjelasan Rama, Laksmana menjadi sadar dan malu.
Saat [[Rama]] dibuang ke hutan karena tuntutan permaisuri [[Kekayi]], Laksmana mengikutinya bersama [[Sita]]. Ketika [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] datang menyusul Rama ke dalam hutan dengan angkatan perang [[Ayodhya]], Laksmana mencurigai kedatangan Bharata dan bersiap-siap untuk melakukan serangan. Rama yang mengetahui maksud kedatangan Bharata menyuruh Laksmana agar menahan nafsunya dan menjelaskan bahwa Bharata tidak mungkin menyerang mereka di hutan, malah sebaliknya [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] ingin agar [[Rama]] kembali ke [[Ayodhya]]. Setelah mendengar penjelasan Rama, Laksmana menjadi sadar dan malu.
Baris 27: Baris 37:


==Pertempuran besar==
==Pertempuran besar==
[[Berkas:Ramayana battle city.jpg|right|thumb|240px|Lukisan dari kitab [[Ramayana]] versi [[India]], menggambarkan adegan pertempuran antara para [[wanara]] dengan para [[raksasa (mitologi Hindu)|raksasa]].]]
[[Berkas:Lakshmana swoon.jpg|right|thumb|240px|Lukisan dari [[Himachal Pradesh]] pada abad 18, yang menggambarkan Laksmana tak berkutik akibat terkena senjata yang dilepaskan oleh [[Indrajit]].]]


Setelah mengetahui bahwa [[Sita]] dibawa oleh [[Rahwana]] ke [[Kerajaan Alengka]], Rama dan Laksmana beserta pasukan wanara menggempur kerajaan tersebut. Pada suatu pertempuran, Laksmana dan Rama beserta pasukannya tak berkutik oleh senjata Brahmastra yang dilepaskan Indrajit. Jembawan kemudian menyuruh Hanoman agar membawa tanaman obat yang bernama ''Sanjiwani'' di gunung Dronagiri, di deretan pegunungan Himalaya antara puncak Risaba dan Kailasa. [[Hanoman]] melesat ke tempat yang dimaksud tanpa bertanya terlebih dahulu. Karena tidak tahu persis bentuk tanaman yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawanya ke kemah pasukan Rama. Ketika tanaman ''Sanjiwani'' itu dioleskan, Rama dan Laksmana beserta para wanara menjadi sembuh dan merasa lebih kuat.
Setelah mengetahui bahwa [[Sita]] dibawa oleh [[Rahwana]] ke [[Kerajaan Alengka]], Rama dan Laksmana beserta pasukan wanara menggempur kerajaan tersebut. Pada suatu pertempuran, Laksmana dan Rama beserta pasukannya tak berkutik oleh senjata Brahmastra yang dilepaskan Indrajit. Jembawan kemudian menyuruh Hanoman agar membawa tanaman obat yang bernama ''Sanjiwani'' di gunung Dronagiri, di deretan pegunungan Himalaya antara puncak Risaba dan Kailasa. [[Hanoman]] melesat ke tempat yang dimaksud tanpa bertanya terlebih dahulu. Karena tidak tahu persis bentuk tanaman yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawanya ke kemah pasukan Rama. Ketika tanaman ''Sanjiwani'' itu dioleskan, Rama dan Laksmana beserta para wanara menjadi sembuh dan merasa lebih kuat.

Revisi per 25 November 2007 05.10

Laksmana
लक्ष्मण
Laksmana (kiri) bersama Rama (tengah), Sita (kanan) dan Hanuman (berlutut) - dari Kuil Bhaktivedanta Manor Hare Krishna, Watford, Inggris.
Laksmana (kiri) bersama Rama (tengah), Sita (kanan) dan Hanuman (berlutut) - dari Kuil Bhaktivedanta Manor Hare Krishna, Watford, Inggris.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaLaksmana
Ejaan Dewanagariलक्ष्मण
AsalAyodhya, Kerajaan Kosala
SenjataPanah

Laksmana (Sansekerta: लक्ष्मण; Lakṣmaṇa) adalah tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana, putera Raja Dasarata dan merupakan adik tiri dari Rama, pangeran Ayodhya. Namanya kadangkala dieja Laksmana, Lakshman, atau Laxman.

Menurut kitab Purana, Laksmana merupakan penitisan Shesha. Shesha adalah ular yang mengabdi kepada Dewa Wisnu dan menjadi ranjang ketika Wisnu beristirahat di lautan susu. Shesha menitis pada setiap awatara Wisnu dan menjadi pendamping setianya. Dalam Ramayana, ia menitis kepada Laksmana sedangkan dalam Mahābhārata, ia menitis kepada Baladewa.

Keluarga

Laksmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di negeri Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya bernama Bharata, dan adiknya sekaligus kembarannya bernama Satrughna. Di antara saudara-saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah dengan Dewi Sita, Lakshmana juga menikahi adik Dewi Sita yang bernama Urmila.

Hubungan dengan Rama

Meskipun keempat putera Raja Dasarata saling menyayangi satu sama lain, namun Satrugna lebih cenderung dekat terhadap Bharata, sedangkan Laksmana cenderung dekat terhadap Rama. Saat Resi Wiswamitra datang meminta bantuan Rama agar mengusir para rakshasa di hutan Dandaka, Laksmana turut serta dan menambah pengalaman bersama kakaknya. Di hutan mereka membunuh banyak rakshasa dan melindungi para resi. Bisa dikatakan bahwa Laksmana selalu berada di sisi Rama dan selalu berbakti kepadanya dalam setiap petualangan Rama dalam Ramayana.

Masa pembuangan

Rama, Laksmana, dan Sita saat menjalani kehidupan di hutan.
(Lukisan dari Museum Seni San Diego).

Saat Rama dibuang ke hutan karena tuntutan permaisuri Kekayi, Laksmana mengikutinya bersama Sita. Ketika Bharata datang menyusul Rama ke dalam hutan dengan angkatan perang Ayodhya, Laksmana mencurigai kedatangan Bharata dan bersiap-siap untuk melakukan serangan. Rama yang mengetahui maksud kedatangan Bharata menyuruh Laksmana agar menahan nafsunya dan menjelaskan bahwa Bharata tidak mungkin menyerang mereka di hutan, malah sebaliknya Bharata ingin agar Rama kembali ke Ayodhya. Setelah mendengar penjelasan Rama, Laksmana menjadi sadar dan malu.

Selama masa pembuangan, Laksmana membuat pondok untuk Rama dan Sita. Ia juga melindungi mereka di saat malam sambil berbincang-bincang dengan para pemburu di hutan. Ketika seorang rakshasi bernama Surpanaka hendak menyergap Sita, Laksmana bertindak dan pedangnya melukai hidung Surpanaka. Kemudian Surpanaka lari dan mengadu kepada saudara-saudaranya.

Laksmana Rekha

Ketika Sita meminta Rama untuk menangkap kijang kencana yang diidamkannya, Rama menyuruh Laksmana untuk melindungi Sita dan tidak membiarkannya berada di pondok sendirian. Kijang kencana tersebut merupakan penjelmaan rakshasa Marica, yang memancing Rama agar ia menjauh dari pondok sehingga memudahkan Rahwana untuk menculik Sita. Saat Rama memanah kijang kencana tersebut, hewan itu berubah menjadi rakshasa Marica, dan mengerang dengan suara keras. Sita yang merasa cemas, menyuruh Laksmana agar menyusul kakaknya ke hutan. Karena teguh dengan tugasnya untuk melindungi Sita, Laksmana menolak secara halus. Kemudian Sita berprasangka bahwa Laksmana memang ingin membiarkan kakaknya mati di hutan sehingga apabila Sita menjadi janda, maka Laksmana akan menikahinya. Mendengar perkataan Sita, Laksmana menjadi sakit hati dan bersedia menyusul Rama, namun sebelumnya ia membuat garis pelindung dengan anak panahnya agar makhluk jahat tidak mampu meraih Sita. Garis pelindung tersebut bernama "Lakshmana Rekha", dan sangat ampuh melindungi seseorang yang berada di dalamnya, selama ia tidak keluar dari garis tersebut.

Saat Laksmana meinggalkan Sita sendirian, rakshasa Rahwana yang menyamar sebagai seorang brahmana muncul dan meminta sedikit air kepada Sita. Karena Rahwana tidak mampu meraih Sita yang berada dalam Lakshmana Rekha, maka ia meminta agar Sita mengulurkan tangannya. Pada saat tangan Rahwana memegang tangan Sita, ia segera menarik Sita keluar dari garis pelindung dan menculiknya. Rama yang sangat mencintai Sita, menelusuri hutan Dandaka demi mencari jejaknya. Selama masa pencarian tersebut, Laksmana dengan setia membantu Rama.

Pertempuran besar

Lukisan dari kitab Ramayana versi India, menggambarkan adegan pertempuran antara para wanara dengan para raksasa.
Lukisan dari Himachal Pradesh pada abad 18, yang menggambarkan Laksmana tak berkutik akibat terkena senjata yang dilepaskan oleh Indrajit.

Setelah mengetahui bahwa Sita dibawa oleh Rahwana ke Kerajaan Alengka, Rama dan Laksmana beserta pasukan wanara menggempur kerajaan tersebut. Pada suatu pertempuran, Laksmana dan Rama beserta pasukannya tak berkutik oleh senjata Brahmastra yang dilepaskan Indrajit. Jembawan kemudian menyuruh Hanoman agar membawa tanaman obat yang bernama Sanjiwani di gunung Dronagiri, di deretan pegunungan Himalaya antara puncak Risaba dan Kailasa. Hanoman melesat ke tempat yang dimaksud tanpa bertanya terlebih dahulu. Karena tidak tahu persis bentuk tanaman yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawanya ke kemah pasukan Rama. Ketika tanaman Sanjiwani itu dioleskan, Rama dan Laksmana beserta para wanara menjadi sembuh dan merasa lebih kuat.

Penakluk Indrajit

Ketika Indrajit melakukan ritual untuk memperoleh kekuatan, Laksmana datang bersama pasukan wanara dan merusak lokasi ritual. Indrajit menjadi marah kemudian perang terjadi. Laksmana yang tidak ingin perang terjadi begitu lama segera melepaskan senjata panah Indrāstra. Senjata tersebut memutuskan leher Indrajit dari badannya sehingga ia tewas seketika. Atas jasanya tersebut, Rama memuji Laksmana serta para dewa dan gandarwa menjatuhkan bunga dari surga.

Kehidupan selanjutnya

Setelah Rahwana berhasil dikalahkan, Rama, Laksmana dan Sita beserta para wanara pergi ke Ayodhya. Di sana mereka disambut oleh Bharata dan Kekayi. Laksmana hendak dianugerahi Yuwaraja oleh Rama, namun ia menolak karena merasa Bharata lebih pantas menerimanya dibandingkan dirinya, sebab Bharata memerintah Ayodhya dengan baik dan bijaksana selama Rama dan Laksmana tinggal di hutan.

Laksmana lain

Dalam wiracarita Mahabharata, ada seorang tokoh yang bernama Laksmana alias Laksmanakumara. Ia merupakan putera Duryodana dari Hastinapura. Ia turut serta dalam pertempuran besar yang terjadi di Kurukshetra. Pada pertempuran di hari ketiga belas, ia gugur di tangan Abimanyu, putera Arjuna.

Lihat pula

Pranala luar