Mandar dengkur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
'' Aramidopsis '' berasal dari nama genus dari [[limpkin]], ''Aramus'' dan akhiran Yunani ''opsis'', "menyerupai". Meskipun mandar ini berbagi asal namanya dengan spesies ''[[Aramides]]'' Amerika Selatan,<ref name=job52>Jobling (2010) p. 52.</ref> paruh khas, kaki tebal dan perut lebih rendah bergaris membedakannya dari kelompok itu.<ref name= olson>{{cite journal|journal=Wilson Journal|url=https://sora.unm.edu/sites/default/files/journals/wilson/v085n04/p0381-p0416.pdf|volume=85|issue=4|pages=381–416 | last1=Olson |first1= Storrs L |year=1973 | title=A classification of the Rallidae | jstor=4160386}}</ref> Nama spesies '' plateni'' memperingati [[Carl Constantin Platen]], seorang dokter Jerman yang mengumpulkan burung dan kupu-kupu di [[Kepulauan Melayu]]<ref name=job309>Jobling (2010) p. 309.</ref> dan memberi Blasius spesimen mandarnya.<ref name=meyer> Meyer & Wiglesworth (1898) vol. 1, pp. 7–8. </ref> Nama umum mengacu pada panggilan khas burung itu, dan diberikan kepada burung sebagai ''der Vogel Schnarch'' (burung mendengkur) oleh ahli [[entomologi]] Jerman [[Gerd Heinrich]] ketika ia menemukan kembali spesies ini pada tahun 1932.<ref name= heinb> Heinrich (2007) pp. 103–105. </ref>
'' Aramidopsis '' berasal dari nama genus dari [[limpkin]], ''Aramus'' dan akhiran Yunani ''opsis'', "menyerupai". Meskipun mandar ini berbagi asal namanya dengan spesies ''[[Aramides]]'' Amerika Selatan,<ref name=job52>Jobling (2010) p. 52.</ref> paruh khas, kaki tebal dan perut lebih rendah bergaris membedakannya dari kelompok itu.<ref name= olson>{{cite journal|journal=Wilson Journal|url=https://sora.unm.edu/sites/default/files/journals/wilson/v085n04/p0381-p0416.pdf|volume=85|issue=4|pages=381–416 | last1=Olson |first1= Storrs L |year=1973 | title=A classification of the Rallidae | jstor=4160386}}</ref> Nama spesies '' plateni'' memperingati [[Carl Constantin Platen]], seorang dokter Jerman yang mengumpulkan burung dan kupu-kupu di [[Kepulauan Melayu]]<ref name=job309>Jobling (2010) p. 309.</ref> dan memberi Blasius spesimen mandarnya.<ref name=meyer> Meyer & Wiglesworth (1898) vol. 1, pp. 7–8. </ref> Nama umum mengacu pada panggilan khas burung itu, dan diberikan kepada burung sebagai ''der Vogel Schnarch'' (burung mendengkur) oleh ahli [[entomologi]] Jerman [[Gerd Heinrich]] ketika ia menemukan kembali spesies ini pada tahun 1932.<ref name= heinb> Heinrich (2007) pp. 103–105. </ref>


== Deskripsi Badan dan Suara ==
== Deskripsi ==
Mandar dengkur panjangnya 30&nbsp;cm dan beratnya 143-160&nbsp;g. Mandar dengkur tidak bisa terbang, dengan sayap pendek, ekor yang sangat pendek dan tungkai dan kaki yang kuat. Bagian belakang dan bawah dari forecrown sampai dada berwarna abu-abu, terlepas dari dagu putih, dan sisi dan belakang leher yang mendalam oranye-merah. Sebagian besar sisa bagian atas berwarna coklat, dan perut, panggul dan undertail memiliki putih pembatasan. Jantan memiliki kaki hitam, [[selaput pelangi]] kuning dan coklat dan kehijauan paruh turun-melengkung. Betina mirip, namun memiliki warna yang lebih cerah hindneck, kurang putih di dagu, iris merah, krim dan kemerahan tagihan dan kaki biru-abu-abu. Plumages dewasa dan remaja belum dideskripsikan. Kebingungan visual dengan mandar [[simpatri]]k tidak mungkin. [[Mandar berwajah-biru]] mirip dalam ukuran, tetapi cokelat di atas dan hitam di bawah, dan [[mandar bergaris kekuning-kuningan]] telah kuat ditandai bagian atas, dada dan kepala. Mandar berdada-kelabu lebih kecil dan bagian atas bergaris.<ref name=taylor/>
Tinggi burung ini adalah 29 cm, paruhnya agak panjang, muka dan bagian bawahnya berwarna abu-abu; [[tenggorokan]] keputih-putihan; sisi perut berpalang hitam dan putih dan [[paruh]]nya berwarna kemerahan. Bunyi burung mandar dengkur adalah lebih terdengar mendengkur tenang selama 1-2 detik, termasuk suara singkat wheez yang diikuti cepat oleh suara dengkur ee-orrrr yang berlarut-larut, panjang, yang dengan mudah bisa salah dikenali sebagai suara [[babi liar]]. Juga suara napas yang singkat dan redam<ref>[http://spesialindonesia.blogspot.com/2011/03/burung-mandar-dengkur.html Spesial Indonesia]</ref>.

Panggilan, diberikan sering, adalah ''wheez'' singkat diikuti dengan mendengkur khas ''ee-orrrr''. Sebuah suara ''hmmmm'' mendalam juga telah direkam.<ref name=taylor/>


== Kebiasaan ==
== Kebiasaan ==

Revisi per 20 Januari 2016 11.13

Mandar dengkur
Dari The Birds of Celebes and the neighbouring islands, 1898
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Aramidopsis

Sharpe, 1893
Spesies:
A. plateni
Nama binomial
Aramidopsis plateni
(Blasius, 1886)
       Persebaran menetap kira-kira
Inset menunjukkan letak Sulawesi
Sinonim

Rallus plateni

Mandar dengkur (bahasa Latin: Aramidopsis plateni, Inggris: snoring rail, Celebes rail, Platen's rail) adalah burung Rallidae tidak terbang besar, satu-satunya anggota dari genus Aramidopsis. Ini adalah endemik di Indonesia yang ditemukan di vegetasi yang lebat di daerah basah dari Sulawesi dan Buton di dekatnya. Burung ini memiliki bagian bawah abu-abu, dagu putih, sayap coklat dan patch berwarna karat pada hindneck. Kedua jenis kelamin hampir sama, tetapi betina memiliki patch leher cerah dan paruh dan selaput pelangi yang berbeda warna. Panggilan khasnya adalah suara mendengkur ee-orrrr yang memberikan burung nama bahasa Inggrisnya.

Habitatnya yang tidak dapat diakses dan alam pensiun berarti bahwa mandar dengkur jarang terlihat dan sedikit yang diketahui tentang perilakunya. Hanya bulu dewasa telah dijelaskan, dan perilaku pembiakan adalah tidak tercatat. Burung ini memakan kepiting kecil dan mungkin mangsa kecil lain seperti kadal. Meskipun dilindungi oleh hukum Indonesia sejak tahun 1972, burung ini terancam oleh hilangnya habitat (bahkan di dalam cagar alam), perburuan makanan dan predasi oleh spesies pendatang; oleh karena itu dievaluasi sebagai Rentan pada IUCN Red List of Threatened Species.

Taksonomi

Rallidae adalah famili yang sangat besar dan tersebar luas, dengan hampir 150 spesies. Mereka burung kecil sampai sedang, burung terestrial atau lahan basah, dan tubuh pendek mereka sering merata lateral untuk membantu mereka bergerak melalui vegetasi yang lebat. Spesies pulau menjadi tidak dapat terbang; dari 53 taksa yang masih ada atau baru punah yang terbatas di pulau-pulau, 32 telah kehilangan kemampuan untuk terbang.[2]

Mandar dengkur pertama kali diklasifikasikan sebagai Rallus plateni oleh ahli ornitologi Jerman August Wilhelm Heinrich Blasius pada tahun 1860,[2] tetapi dipindahkan ke genus monotipik saat ini Aramidopsis oleh ahli zoologi Inggris Richard Bowdler Sharpe pada tahun 1893.[3] Mengikuti Taylor (1998), mandar dengkur dianggap lebih mirip dengan mandar Pulau Inaccessible dan mandar bertenggorokan-putih daripada anggota dari genus Rallus,[4] tetapi studi gen mitokondria tahun 2012 menunjukkan bahwa hal itu harus benar-benar ditempatkan di Gallirallus, dengan mandar Lewin dan mandar kelabu-breasted sebagai kerabat terdekatnya.[5]

Aramidopsis berasal dari nama genus dari limpkin, Aramus dan akhiran Yunani opsis, "menyerupai". Meskipun mandar ini berbagi asal namanya dengan spesies Aramides Amerika Selatan,[6] paruh khas, kaki tebal dan perut lebih rendah bergaris membedakannya dari kelompok itu.[7] Nama spesies plateni memperingati Carl Constantin Platen, seorang dokter Jerman yang mengumpulkan burung dan kupu-kupu di Kepulauan Melayu[8] dan memberi Blasius spesimen mandarnya.[9] Nama umum mengacu pada panggilan khas burung itu, dan diberikan kepada burung sebagai der Vogel Schnarch (burung mendengkur) oleh ahli entomologi Jerman Gerd Heinrich ketika ia menemukan kembali spesies ini pada tahun 1932.[10]

Deskripsi

Mandar dengkur panjangnya 30 cm dan beratnya 143-160 g. Mandar dengkur tidak bisa terbang, dengan sayap pendek, ekor yang sangat pendek dan tungkai dan kaki yang kuat. Bagian belakang dan bawah dari forecrown sampai dada berwarna abu-abu, terlepas dari dagu putih, dan sisi dan belakang leher yang mendalam oranye-merah. Sebagian besar sisa bagian atas berwarna coklat, dan perut, panggul dan undertail memiliki putih pembatasan. Jantan memiliki kaki hitam, selaput pelangi kuning dan coklat dan kehijauan paruh turun-melengkung. Betina mirip, namun memiliki warna yang lebih cerah hindneck, kurang putih di dagu, iris merah, krim dan kemerahan tagihan dan kaki biru-abu-abu. Plumages dewasa dan remaja belum dideskripsikan. Kebingungan visual dengan mandar simpatrik tidak mungkin. Mandar berwajah-biru mirip dalam ukuran, tetapi cokelat di atas dan hitam di bawah, dan mandar bergaris kekuning-kuningan telah kuat ditandai bagian atas, dada dan kepala. Mandar berdada-kelabu lebih kecil dan bagian atas bergaris.[11]

Panggilan, diberikan sering, adalah wheez singkat diikuti dengan mendengkur khas ee-orrrr. Sebuah suara hmmmm mendalam juga telah direkam.[11]

Kebiasaan

Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang[12].

Makanan

Mandar dengkur adalah pemakan segala atau omnivora, akan tetapi burung ini lebih sering memakan tumbuhan.

Habitat

Habitat mandar dengkur adalah hutan primer dan hutan sekunder berpohon tinggi di dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter dpl[13].

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Aramidopsis plateni". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ a b Hoyo, Josep del; Elliott, Andrew; Sargatal, Jordi; Christie, David A; de Juana, Eduardo (eds.) (2013). "Rails, Gallinules and Coots". Handbook of the Birds of the World Alive. Barcelona: Lynx Edicions. Diakses tanggal 13 April 2014.  (perlu berlangganan)
  3. ^ Sharpe, Richard Bowdler (1893). "Aramidopsis, gen. nov". Bulletin of the British Ornithologists' Club. 1: 54. 
  4. ^ Hoyo, Josep del; Elliott, Andrew; Sargatal, Jordi; Christie, David A; de Juana, Eduardo (eds.) (2013). "Snoring Rail (Aramidopsis plateni)". Handbook of the Birds of the World Alive. Barcelona: Lynx Edicions. Diakses tanggal 28 May 2014.  (perlu berlangganan)
  5. ^ Kirchman, Jeremy J (2012). "Speciation of flightless rails on islands: a DNA-based phylogeny of the typical rails of the Pacific". The Auk. 129 (1): 56–59. doi:10.1525/auk.2011.11096. 
  6. ^ Jobling (2010) p. 52.
  7. ^ Olson, Storrs L (1973). "A classification of the Rallidae" (PDF). Wilson Journal. 85 (4): 381–416. JSTOR 4160386. 
  8. ^ Jobling (2010) p. 309.
  9. ^ Meyer & Wiglesworth (1898) vol. 1, pp. 7–8.
  10. ^ Heinrich (2007) pp. 103–105.
  11. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama taylor
  12. ^ Burung terancam punah
  13. ^ Mengenal Hewan & Tumbuhan Asli Indonesia - Hasil Google Books

Teks yang dikutip

Pranala luar