Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Andriana08 (bicara | kontrib)
k Andriana08 memindahkan halaman IAIN Bukittinggi ke STIAIN Bukittinggi: nama sekarang
k Riswan.wijanarko memindahkan halaman STIAIN Bukittinggi ke IAIN Bukittinggi menimpa pengalihan lama: Perubahan bentuk perguruan tinggi
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 11 Desember 2015 02.16

IAIN Bukittinggi
Berkas:Logo STAIN Syekh M. Djamil Djambek.jpg
JenisPerguruan tinggi Islam negeri di Indonesia
Didirikan25 Jumadil Akhir 1427 H / 20 Juli 2006
(SK Presiden RI No. 78, tahun 2006)
AfiliasiIslam
KetuaDr. H. Ismail Novel, M.Ag.
Alamat
Jl. Paninjauan Garegeh Koto Selayan
,
Situs webwww.stainbukittinggi.ac.id

IAIN Bukittinggi atau IAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi adalah perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia yang berada Bukittinggi. IAIN ini didirikan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11 Tanggal 21 Maret 1997 bertepatan dengan Tanggal 12 Zulkaidah 1417 H. IAIN Bukittinggi diberi nama Syekh M. Djamil Djambek, diambil dari nama ulama pelopor pembaruan Islam dari Sumatera Barat awal abad ke-20.

Sejarah

Bila melihat sejarah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), maka tidak akan terlepas dari pembicaraan mengenai sejarah Institut Agama Islam Negeri (IAIN), karena STAIN lahir dari adanya IAIN Imam Bonjol Padang. Dan bila berbicara tentang sejarah IAIN Imam Bonjol Padang maka tidak akan terlepas dari sejarah IAIN itu sendiri.

IAIN merupakan perwujudan dari gagasan dan hasrat umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa Indonesia untuk mencetak kader pemimpin Islam bagi keperluan perjuangan bangsa Indonesia. Gagasan tersebut sudah tumbuh sejak zaman penjajahan Belanda. Almarhum Dr. Satiman Wirjosandjojo berusaha mendirikan pesantren luhur sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama. Akan tetapi usaha itu belum berhasil karena hambatan dari pihak Belanda. Pada tahun 1940 Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Islam Tinggi (SIT), tapi hanya berjalan sampai tahun 1942 karena pendudukan Jepang di Indonesia. Di zaman pendudukan Jepang, usaha mendirikan perguruan tinggi Islam terus dilakukan, hingga akhirnya pemerintah Jepang menjanjikan kepada umat Islam Indonesia untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta kemudian beberapa tokoh Islam segera mendirikan satu yayasan yang diketuai oleh Muhammad Hatta dan sekretarisnya Muhammad Natsir. Pada tanggal 8 Juli 1945 (27 Rajab 1364 H) yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) berkedudukan di Jakarta dengan pimpinannya Abdul Kahar Mudzakkir.

Akibat pindahnya pusat pemerintahan RI ke Yogyakarta, setelah merdeka (tahun 1946), maka STI pun ikut pindah dan berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia.(UII) terhitung mulai tanggal 22 maret 1948, dan diadakan penambahan-penambahan fakultas baru. Sehingga UII mempunyai empat fakultas, yaitu:

  1. Fakultas Agama
  2. Fakultas Hukum
  3. Fakultas Ekonomi
  4. Fakultas Pendidikan

Fakultas agama UII kemudian ditingkatkan dan dinegerikan menjadi PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri), berdasarkan peraturan pemerintah No. 34 tahun 1950 dengan tujuan memberikan pengajaran tingkat tinggi (Islam) dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam.

Program Studi

  • Hukum Pidana Islam
  • Hukum Ekonomi Islam
  • Hukum PPI
  • Ekonomi Islam
  • Pendidikan Agama Islam
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
  • Teknologi Informatika
  • Bimbingan Konseling
  • Perbankan

Lihat pula

Pranala luar