Kereta rel listrik BN-Holec: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
| gauge = 1067 mm
| gauge = 1067 mm
|transmission = Static Inverter (SIV)|formation = 4 kereta per set|coupling = Automatic coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour|doors = 3 pintu di setiap sisi|maxspeed = 120 km/h|carbody = Stainless Steel|yearscrapped = 2012-2014|brakes = Electropneumatic Regenerative Brake|height = 3.460 mm|width = 3.180 mm|carlength = 20.000 mm|traction = VVVF-GTO}}
|transmission = Static Inverter (SIV)|formation = 4 kereta per set|coupling = Automatic coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour|doors = 3 pintu di setiap sisi|maxspeed = 120 km/h|carbody = Stainless Steel|yearscrapped = 2012-2014|brakes = Electropneumatic Regenerative Brake|height = 3.460 mm|width = 3.180 mm|carlength = 20.000 mm|traction = VVVF-GTO}}
'''Kereta rel listrik BN-Holec''' adalah [[kereta rel listrik]] non-AC buatan Indonesia yang pernah beroperasi di lintas KRL [[Jabodetabek]]. KRL ini diproduksi oleh [[PT Inka|PT INKA]] [[Kota Madiun|Madiun]] dan bekerja sama dengan Belgien-Nederlandsch (BN) -[[Bombardier]] serta [[Holland Electric]] (Holec) [[Ridderkerk]]. KRL ini paling bermasalah sepanjang operasionalnya, namun demikian KRL ini memiliki teknologi penggerak Variable Voltage Variable Frequency–thyristor Gate Turn-Off (VVVF-GTO).<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
'''Kereta rel listrik BN-Holec''' adalah [[kereta rel listrik]] non-AC buatan Indonesia yang pernah beroperasi di lintas KRL [[Jabodetabek]]. KRL ini diproduksi oleh [[PT Inka|PT INKA]] [[Kota Madiun|Madiun]] dan bekerja sama dengan [[:en:La Brugeoise et Nivelles SA|Belgien-Nederlandsch (BN)]] - [[:en:Bombardier Transportation|Bombardier]] serta [[Holland Electric]] (Holec) [[Ridderkerk]] (sekarang dimiliki oleh [[Alstom]] dari [[Perancis]]). KRL ini paling bermasalah sepanjang operasionalnya, namun demikian KRL ini memiliki teknologi penggerak Variable Voltage Variable Frequency–thyristor Gate Turn-Off (VVVF-GTO).<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>


KRL ini dibangun pada tahun 1994 (24 unit, 6 set), 1996 (24 unit, 6 set), 1997 (28 unit, 7 set), 1998 (20 unit, 5 set), 1999 (16 unit, 4 set), 2000 (8 unit, 2 set), dan terakhir tahun 2001 (8 unit, 2 set)
KRL ini dibangun pada tahun 1994 (24 unit, 6 set), 1996 (24 unit, 6 set), 1997 (28 unit, 7 set), 1998 (20 unit, 5 set), 1999 (16 unit, 4 set), 2000 (8 unit, 2 set), dan terakhir tahun 2001 (8 unit, 2 set)

Revisi per 4 Oktober 2015 14.55

KRL BN-Holec
KRL BN-Holec memasuki Stasiun Manggarai
BeroperasiBeroperasi sebagai KRL Holec AC
PembuatPT INKA
Belgien Nederlandsch-Bombardier
Holec Ridderkerk
Tahun pembuatan1994-2001
Mulai beroperasi1994-2013
Tahun diafkirkan2012-2014
Jumlah sudah diproduksi128 unit (32 set)
Formasi4 kereta per set
OperatorPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi keretaStainless Steel
Panjang kereta20.000 mm
Lebar3.180 mm
Tinggi3.460 mm
Pintu3 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum120 km/h
Sistem traksiVVVF-GTO
TransmisiStatic Inverter (SIV)
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusPantograf
Rem keretaElectropneumatic Regenerative Brake
Alat perangkaiAutomatic coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour
Lebar sepur1067 mm

Kereta rel listrik BN-Holec adalah kereta rel listrik non-AC buatan Indonesia yang pernah beroperasi di lintas KRL Jabodetabek. KRL ini diproduksi oleh PT INKA Madiun dan bekerja sama dengan Belgien-Nederlandsch (BN) - Bombardier serta Holland Electric (Holec) Ridderkerk (sekarang dimiliki oleh Alstom dari Perancis). KRL ini paling bermasalah sepanjang operasionalnya, namun demikian KRL ini memiliki teknologi penggerak Variable Voltage Variable Frequency–thyristor Gate Turn-Off (VVVF-GTO).[1]

KRL ini dibangun pada tahun 1994 (24 unit, 6 set), 1996 (24 unit, 6 set), 1997 (28 unit, 7 set), 1998 (20 unit, 5 set), 1999 (16 unit, 4 set), 2000 (8 unit, 2 set), dan terakhir tahun 2001 (8 unit, 2 set)

KRL ini adalah satu-satunya KRL non AC yang masih beroperasi sampai saat ini sebagai KRL Holec AC (sementara KRL ini tidak beroperasi hingga waktu yang tidak diketahui), karena KRL non-AC lainnya telah dirucat di Purwakarta.

Sejarah KRL BN-Holec

Pada tahun 1994, PT INKA di Madiun mendapat pesanan KRL ini dari Departemen Perhubungan Indonesia (Dephub, nama Kemenhub pada masa itu), dan awalnya KRL ini dibangun pada tahun 1994 (24 unit, 6 set), 1996 (24 unit, 6 set), 1997 (28 unit, 7 set), 1998 (20 unit, 5 set), 1999 (16 unit, 4 set), 2000 (8 unit, 2 set), dan tahun 2001 (8 unit, 2 set).

KRL Holec terkenal sebagai KRL yang kontroversial karena kurang andalnya. Karena spesifikasinya yang terlalu canggih untuk lintas Jabodetabek, KRL ini sering mengalami masalah karena sering mogok dan masalah lainnya. Dari seluruh rangkaian KRL ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari/langka (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (overload), salah satu penyebabnya (yang juga dialami oleh semua jenis KRL ekonomi sejak era 1990an hingga 2013) akibat maraknya penumpang yang naik di atap kereta atau bergelantungan di pintu, sehingga banyak KRL Holec yang rusak, lalu mangkrak di Balai Yasa Manggarai. Apalagi, KRL ini sering dioperasikan di Jalur Serpong dan Tangerang sistem kelistrikannya tidak cocok dengan KRL ini sehingga membuat KRL ini banyak yang rusak dan akhirnya mangkrak.

Sepanjang 1994-2013, tersisa 6 set (24 unit) yang beroperasi sebelum ditarik dari peredaran dan ikut dirucat di Purwakarta bersama sisa KRL Rheostatik. Sementara rangkaian yang beroperasi dijadikan KRL Holec AC oleh PT INKA.

Rehabilitasi KRL BN-Holec

Pensiun dini tak membuat KRL BN-Holec kehilangan fungsi. Sebanyak 50 unit dari total 128 unit yang pernah diproduksi ini dikonversi menjadi KRDE yang dioperasikan di luar Jakarta, seperti Baraya Geulis, Prambanan Ekspres, Sriwedari, C-KRDE Kaligung, dll. Ada pula 24 unit yang dikonversi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi sejak Mei 2014 lalu, dan sebagian ada yang dirucat di Purwakarta. Sisanya disimpan di Balai Yasa Manggarai.

Galeri

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014

Pranala luar