Medan magnetik Bumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: clean up, removed: {{Link GA|de}}
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Baris 8: Baris 8:
Medan magnetik bumi memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi.<ref>{{cite journal |title=Solar wind hammers the ozone layer |first=Quirin |last=Shlermeler |date=3 March 2005 |doi=10.1038/news050228-12 |journal=News@nature |url=http://www.nature.com/news/2005/050228/full/news050228-12.html}}</ref> Gas-gas yang terkena angin matahari dapat terperangkap dalam gelembung medan magnet yang dapat terbawa arus angin matahari, sebuah proses yang mungkin pernah terjadi di [[planet Mars]].<ref>{{cite news |title=Solar wind ripping chunks off Mars |url=http://www.cosmosmagazine.com/news/2369/solar-wind-ripping-chunks-mars |work=Cosmos Online |date=25 November 2008 |accessdate=21 October 2013}}</ref><ref>{{harvnb|Luhmann|Johnson|Zhang|1992}}</ref><ref>[http://scign.jpl.nasa.gov/learn/plate1.htm Structure of the Earth]. Scign.jpl.nasa.gov. Diakses 2012-01-27.</ref>
Medan magnetik bumi memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi.<ref>{{cite journal |title=Solar wind hammers the ozone layer |first=Quirin |last=Shlermeler |date=3 March 2005 |doi=10.1038/news050228-12 |journal=News@nature |url=http://www.nature.com/news/2005/050228/full/news050228-12.html}}</ref> Gas-gas yang terkena angin matahari dapat terperangkap dalam gelembung medan magnet yang dapat terbawa arus angin matahari, sebuah proses yang mungkin pernah terjadi di [[planet Mars]].<ref>{{cite news |title=Solar wind ripping chunks off Mars |url=http://www.cosmosmagazine.com/news/2369/solar-wind-ripping-chunks-mars |work=Cosmos Online |date=25 November 2008 |accessdate=21 October 2013}}</ref><ref>{{harvnb|Luhmann|Johnson|Zhang|1992}}</ref><ref>[http://scign.jpl.nasa.gov/learn/plate1.htm Structure of the Earth]. Scign.jpl.nasa.gov. Diakses 2012-01-27.</ref>


Studi mengenai medan magnetik bumi di masa lalu disebut dengan [[Paleomagnetisme]].<ref name="McElhinny2000">{{cite book |last1=McElhinny |first1=Michael W. |last2=McFadden |first2=Phillip L. |title=Paleomagnetism: Continents and Oceans |publisher=Academic Press |year=2000 |isbn=0-12-483355-1 |ref=harv}}</ref> Polaritas dari medan magnetik bumi terekam dalam bebatuan, dan pembalikan medan magnetik bumi terkema di dalam garis-garis yang terbentuk ketika pembentukan bebatuan terjadi. Paleomagnetisme juga dapat menjadi sarana perekaman [[geokronologi]] batuan dan sedimen.<ref>{{cite book |last1=Opdyke |first1=Neil D. |last2=Channell |first2=James E. T. |title=Magnetic Stratigraphy |publisher=Academic Press |year=1996 |isbn=978-0-12-527470-8 |ref=harv}}</ref> Medan mangetik bumi juga menyebabkan bebatuan yang mengandung [[bijih tambang]] dari unsur ferromagnetik lebih mudah dicari karena menyebabkan [[anomali magnetik]] bumi.<ref>{{cite book |last1=Mussett |first1=Alan E. |last2=Khan |first2=M. Aftab |title=Looking into the Earth: An introduction to Geological Geophysics |year=2000 |publisher=Cambridge University Press |isbn=0-521-78085-3 |ref=harv}}</ref>
Studi mengenai medan magnetik bumi pada masa lalu disebut dengan [[Paleomagnetisme]].<ref name="McElhinny2000">{{cite book |last1=McElhinny |first1=Michael W. |last2=McFadden |first2=Phillip L. |title=Paleomagnetism: Continents and Oceans |publisher=Academic Press |year=2000 |isbn=0-12-483355-1 |ref=harv}}</ref> Polaritas dari medan magnetik bumi terekam dalam bebatuan, dan pembalikan medan magnetik bumi terkema di dalam garis-garis yang terbentuk ketika pembentukan bebatuan terjadi. Paleomagnetisme juga dapat menjadi sarana perekaman [[geokronologi]] batuan dan sedimen.<ref>{{cite book |last1=Opdyke |first1=Neil D. |last2=Channell |first2=James E. T. |title=Magnetic Stratigraphy |publisher=Academic Press |year=1996 |isbn=978-0-12-527470-8 |ref=harv}}</ref> Medan mangetik bumi juga menyebabkan bebatuan yang mengandung [[bijih tambang]] dari unsur ferromagnetik lebih mudah dicari karena menyebabkan [[anomali magnetik]] bumi.<ref>{{cite book |last1=Mussett |first1=Alan E. |last2=Khan |first2=M. Aftab |title=Looking into the Earth: An introduction to Geological Geophysics |year=2000 |publisher=Cambridge University Press |isbn=0-521-78085-3 |ref=harv}}</ref>


Manusia telah menggunakan [[kompas]] yang bergantung pada medan magnetik bumi untuk menentukan arah, sejak abad ke 11 masehi.<ref>{{cite book |last=Temple |first=Robert |title=The Genius of China |publisher=Andre Deutsch |year=2006 |isbn=0-671-62028-2 |ref=harv}}</ref> Hewan juga diketahui memanfaatkan medan magnetik bumi sebagai sarana untuk bermigrasi.<ref>http://www.antaranews.com/berita/417786/ikan-salem-punya-sistem-gps-untuk-bermigrasi</ref> Variasi medan magnetik bumi diketahui berhubungan dengan variasi curah hujan di negara tropis.<ref>{{cite news |url=http://planetearth.nerc.ac.uk/news/story.aspx?id=296 |title=Link found between tropical rainfall and Earth's magnetic field |work=Planet Earth Online |date=20 January 2009 |publisher=National Environment Research Council |accessdate=19 April 2012}}</ref>
Manusia telah menggunakan [[kompas]] yang bergantung pada medan magnetik bumi untuk menentukan arah, sejak abad ke 11 masehi.<ref>{{cite book |last=Temple |first=Robert |title=The Genius of China |publisher=Andre Deutsch |year=2006 |isbn=0-671-62028-2 |ref=harv}}</ref> Hewan juga diketahui memanfaatkan medan magnetik bumi sebagai sarana untuk bermigrasi.<ref>http://www.antaranews.com/berita/417786/ikan-salem-punya-sistem-gps-untuk-bermigrasi</ref> Variasi medan magnetik bumi diketahui berhubungan dengan variasi curah hujan di negara tropis.<ref>{{cite news |url=http://planetearth.nerc.ac.uk/news/story.aspx?id=296 |title=Link found between tropical rainfall and Earth's magnetic field |work=Planet Earth Online |date=20 January 2009 |publisher=National Environment Research Council |accessdate=19 April 2012}}</ref>

Revisi per 24 September 2015 05.56

Simulasi komputer mengenai medan magnetik bumi[1][2]

Medan magnetik bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah medan magnetik yang menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke batas di mana medan magnet bertemu angin matahari. Besarnya medan magnet bumi bervariasi antara 25 hingga 65 mikrotesla (0.25 hingga 0.65 gauss). Kutub-kutub medan magnetik bumi diperkirakan miring sepuluh derajat terhadap aksis bumi, dan terus bergerak sepanjang waktu akibat pergerakan besi paduan cair di dalam inti luar bumi. Kutub magnet bumi bergerak begitu lambat sehingga kompas masih dapat berfungsi dengan baik sejak digunakan pertama kali (abad ke 11 masehi). Namun setiap beberapa ratus ribu tahun sekali, kutub magnetik bumi berbalik antara utara dan selatan. Pembalikan ini terekam di dalam pola bebatuan purbakala bumi yang mengandung unsur yang bersifat ferromagnetik. Pergerakan lempeng benua juga dipengaruhi oleh medan magnetik.

Lapisan di atas ionosfer disebut juga dengan magnetosfer, yaitu lapisan di mana medan magnetik bumi melindungi bumi dari radiasi kosmik yang dapat mengionisasi setiap partikel di atmosfer dan membuatnya terlepas dari medan gravitasi. Tanpa magnetosfer, atmosfer bumi termasuk lapisan ozon akan hilang dan menjadikan kehidupan di bumi tidak dapat berkembang sekompleks sekarang.

Peran medan magnetik bumi

Medan magnetik bumi memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi.[3] Gas-gas yang terkena angin matahari dapat terperangkap dalam gelembung medan magnet yang dapat terbawa arus angin matahari, sebuah proses yang mungkin pernah terjadi di planet Mars.[4][5][6]

Studi mengenai medan magnetik bumi pada masa lalu disebut dengan Paleomagnetisme.[7] Polaritas dari medan magnetik bumi terekam dalam bebatuan, dan pembalikan medan magnetik bumi terkema di dalam garis-garis yang terbentuk ketika pembentukan bebatuan terjadi. Paleomagnetisme juga dapat menjadi sarana perekaman geokronologi batuan dan sedimen.[8] Medan mangetik bumi juga menyebabkan bebatuan yang mengandung bijih tambang dari unsur ferromagnetik lebih mudah dicari karena menyebabkan anomali magnetik bumi.[9]

Manusia telah menggunakan kompas yang bergantung pada medan magnetik bumi untuk menentukan arah, sejak abad ke 11 masehi.[10] Hewan juga diketahui memanfaatkan medan magnetik bumi sebagai sarana untuk bermigrasi.[11] Variasi medan magnetik bumi diketahui berhubungan dengan variasi curah hujan di negara tropis.[12]

Referensi

  1. ^ Glatzmaier, Gary A. (1995). "A three-dimensional self-consistent computer simulation of a geomagnetic field reversal". Nature. 377 (6546): 203–209. Bibcode:1995Natur.377..203G. doi:10.1038/377203a0. 
  2. ^ Glatzmaier, Gary. "The Geodynamo". University of California Santa Cruz. Diakses tanggal 20 October 2013. 
  3. ^ Shlermeler, Quirin (3 March 2005). "Solar wind hammers the ozone layer". News@nature. doi:10.1038/news050228-12. 
  4. ^ "Solar wind ripping chunks off Mars". Cosmos Online. 25 November 2008. Diakses tanggal 21 October 2013. 
  5. ^ Luhmann, Johnson & Zhang 1992
  6. ^ Structure of the Earth. Scign.jpl.nasa.gov. Diakses 2012-01-27.
  7. ^ McElhinny, Michael W.; McFadden, Phillip L. (2000). Paleomagnetism: Continents and Oceans. Academic Press. ISBN 0-12-483355-1. 
  8. ^ Opdyke, Neil D.; Channell, James E. T. (1996). Magnetic Stratigraphy. Academic Press. ISBN 978-0-12-527470-8. 
  9. ^ Mussett, Alan E.; Khan, M. Aftab (2000). Looking into the Earth: An introduction to Geological Geophysics. Cambridge University Press. ISBN 0-521-78085-3. 
  10. ^ Temple, Robert (2006). The Genius of China. Andre Deutsch. ISBN 0-671-62028-2. 
  11. ^ http://www.antaranews.com/berita/417786/ikan-salem-punya-sistem-gps-untuk-bermigrasi
  12. ^ "Link found between tropical rainfall and Earth's magnetic field". Planet Earth Online. National Environment Research Council. 20 January 2009. Diakses tanggal 19 April 2012. 

Bahan bacaan terkait

Pranala luar