Interferensi bahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Interferensi bahasa merupakan bentuk-bentuk kesalahan atau penyimpangan dari kaidah bahasa yang benar. Interferensi bahasa dapat terjadi karena masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan. Dengan demikian, interferensi bahasa dapat terjadi akibat penguasaan dua bahasa atau lebih.

Definisi menurut para ahli[sunting | sunting sumber]

Berikut merupakan beberapa definisi interferensi bahasa menurut ahli-ahli bahasa. Interferensi adalah bentuk kekeliruan dalam berbahasa yang diakibatkan oleh kecenderungan untuk mengujarkan suatu bahasa lain dalam hal bunyi, kosa kata, dan tata bahasa yang masuk pada pengujaran bahasa yang sedang digunakan[1]. Interferensi dimaknai juga sebagai bentuk penyusupan unsur atau aspek suatu bahasa ke bahasa lain yang terjadi akibat dwibahasawan menerapkan satu sistem bahasa pertama ke dalam bahasa kedua[2]. Ahli lain menyebut bahwa Interferensi adalah bentuk-bentuk kekeliruan yang diakibatkan oleh terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa atau dialek ibu ke dalam bahasa atau dialek kedua[3]. Interferensi diartikan sebagai unsur bahasa lain yang terbawa ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga terjadi bentuk penyimpangan dalam bahasa yang sedang digunakan tersebut[4]

Jenis interferensi[sunting | sunting sumber]

Berikut merupakan jenis-jenis interferensi[2].

Interferensi ditinjau dari asal unsur serapan[sunting | sunting sumber]

Interferensi ditinjau dari asal unsur serapan dibagi menjadi interferensi sekerabat (internal interference) dan interferensi bukan kerabat (external interference). Interferensi skerabat adalah bentuk kesalahan yang terjadi antara bahasa serumpun. Contohnya adalah bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Sedangkan interferensi bukan kerabat adalah bentuk kesalahan pada penggunaan salah satu bahasa yang dimasuki oleh unsur bahasa lain yang tidak memiliki hubungan khusus, tetap penggunaannya masih dianggap penting. Contohnya adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Interferensi ditinjau dari arah unsur serapan[sunting | sunting sumber]

Interferensi ditinjau dari arah unsur serapan dibagi menjadi dua, yakni Interfernsi Produktif dan Interferensi Reseptif. Interferensi Produktif adalah fenomena penyerapan bahasa sebagai sumber, penyerap, atau penerima yang terjadi secara dua arah atau timbal balik. Interferensi reseptf adalah fenomena penyerapan bahasa sebagai sumber, penyerap, atau penerima yang terjadi secara satu arah. Satu bahasa hanya memilki satu peran, bukan timbal balik.

Interferensi ditinjau dari segi pelaku[sunting | sunting sumber]

Interferensi ditinjau dari segi pelaku dibagi menjadi dua, yakni interferensi perlakuan (performance interference) dan interferensi perlakuan (performance interference). Interferensi perkembangan (performance interference) adalah fenomena interferensi bahasa yang terjadi pada perorangan. Sedangkan interferensi perlakuan (performance interference) adalah fenomena interferensi bahasa yang terjadi dalam proses belajar bahasa kedua, ketiga, dan lain seterusnya.

Interferensi ditinjau dari segi bidang[sunting | sunting sumber]

Interferensi ditinjau dari segi bidang dibagi menjadi:

  1. Interferensi fonologi, yakni interferensi yang terjadi pada tataransistem bunyi.
  2. Interferensi morfologi, yakni interferensi yang terjadi pada tataran pembentukan kata.
  3. Interferensi leksikon, yakni interferensi yang terjadi pada tataran kosa kata.
  4. Interferensi sintaksis, yakni interferensi yang terjadi pada tataran tata kalimat.
  5. Interferensi semantik, yakni interferensi yang terjadi pada tataran makna.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Alwasilah, A Chaedar (1985). Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa. hlm. 131. 
  2. ^ a b Jendra, I Wayan (1991). Dasar-Dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana. 
  3. ^ Nababan, P W J (1984). Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia. 
  4. ^ Chaer, Abdul (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.