Inkardinasi dan ekskardinasi
Inkardinasi adalah istilah formal dalam Gereja Katolik untuk pastor yang berada di bawah uskup atau atasan gerejawi lainnya. Kadang-kadang juga digunakan untuk merujuk pada kaum awam yang mungkin pindah ke bagian lain dalam gereja. Contohnya termasuk perpindahan dari Gereja Latin Barat ke Gereja Katolik Timur atau dari keuskupan teritorial ke salah satu dari tiga ordinariat personal untuk mantan penganut Anglikan.
Terikat dengan keuskupan atau atasan
[sunting | sunting sumber]Sebagai salah satu bagian dari hierarki Gereja Katolik, setiap Imam Katolik atau diakon harus memiliki ordinaris sebagai atasan. Ordinaris tersebut paling sering adalah seorang uskup diosesan, tetapi bisa juga menjadi pemimpin suatu ordo religius, seperti Yesuit atau Fransiskan, atau pemimpin gerejawi lainnya.
Tujuan inkardinasi adalah untuk memastikan bahwa tidak ada klerikus yang “lepas”, tanpa atasan gerejawi yang jelas kepada siapa klerus tersebut bertanggung jawab dan siapa yang pada gilirannya bertanggung jawab atas klerikus tersebut.[1]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ndi, Joseph Clifford N. (28 August 2018). Contracts Between Ecclesiastical Entities According to Canon Law. Berlin: Logos Verlag. hlm. 222. ISBN 978-3-8325-4748-6. Diakses tanggal 22 April 2019.