Qatar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari ISO 3166-1:QA)
Negara Qatar

دولة قطر
Daulah Qaṭar (Arab)
State of Qatar (Inggris)
Bendera Qatar
Semboyanالله, الوطن, الأمير
Allah, Al-Waṭan, Al-Amīr
(Arab: "Allah, Negara, Emir")
Lagu kebangsaan
السلام الأميري
As-Salām al-Amīrī
(Indonesia: "Himne Salam untuk Emir")
Lokasi Qatar
Ibu kota
Doha
25°18′N 51°31′E / 25.300°N 51.517°E / 25.300; 51.517
Bahasa resmi
PemerintahanKesatuan parlementer monarki semi-konstitusional
• Emir
Tamim bin Hamad al-Tsani
Khalid bin Khalifa bin Abdul Aziz Al Thani
Legislatifمجلس الشورى
Majlis asy-Syura
Kemerdekaan 
• Hari nasional
18 Desember 1878
• Diumumkan
1 September 1970
• Bergabung dengan PBB
3 September 1970
Luas
 - Total
11.571 km2 (164)
 - Perairan (%)
dapat diabaikan
Populasi
 - Perkiraan 2020
3.278.489 [1] (139)
 - Sensus Penduduk 2010
1.715.435[2]
176/km2 (76)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $315,299 miliar[3] (51)
Kenaikan $112.789[3] (4)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $236,257 miliar[3] (56)
Kenaikan $84.514[3] (6)
Gini (2013)Steady 41,1[4]
sedang
IPM (2021)Kenaikan 0,855[5]
sangat tinggi · 42
Mata uangRiyal Qatar (ر.ق)
(QAR)
Zona waktuWaktu Standar Arab (AST)
(UTC+3)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+974
Kode ISO 3166QA
Ranah Internet.qa
قطر.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Qatar, resminya bernama Negara Qatar (Arab: دولة قطر, Daulah Qaṭar), adalah negara-keamiran di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab di Asia Barat. Satu-satunya batas daratnya adalah Arab Saudi di selatan dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.

Setelah berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, Qatar menjadi protektorat Inggris pada awal abad ke-20 hingga merdeka pada tahun 1971. Qatar dipimpin oleh Keluarga Thani sejak awal abad ke-19. Syekh Jassim bin Mohammed Al Thani adalah pendiri Qatar. Qatar merupakan negara monarki dan kepala negaranya saat ini adalah Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Qatar dapat disebut sebagai negara monarki konstitusional[6][7] maupun monarki absolut[8][9][10][11] tergantung opini. Pada tahun 2003, konstitusi baru disetujui oleh 98% penduduk.[12][13] Awal tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta jiwa: 313.000 warga negara Qatar dan 2.3 juta ekspatriat.[14]

Qatar adalah negara dengan pendapatan ekonomi tinggi, ditopang oleh cadangan gas alam dan minyaknya yang terbesar ketiga sedunia.[15] Negara ini masuk dalam negara berpendapatan per kapita tertinggi sedunia. Qatar digolongkan sebagai negara yang memiliki indeks pembangunan manusia sangat tinggi dan paling baik di antara negara Arab lainnya.[16] Qatar memiliki pengaruh cukup kuat di Jazirah Arab, mendukung beberapa kelompok pemberontak selama Musim Semi Arab baik secara finansial dan melalui grup media global mereka Jaringan Media Al Jazeera.[17][18][19] Untuk ukurannya, Qatar memegang pengaruh yang cukup penting di dunia.[20][21] Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, menjadi negara Arab pertama yang mendapatkannya.[22]

Pada tahun 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan melabeli negara ini sebagai negara teroris, menyebabkan krisis diplomatik Qatar 2017.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Setelah dominasi Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September 1971. Dahulu, Inggris menguasai Qatar sebagai tempat transito kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris yang dihentikan pada tahun 1916.

Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah India mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Pemerintah Inggris menyatakan akan menghentikan penguasaan politik tetapi tetap meneruskan penguasaan ekonomi di Qatar. Hal ini tidak dibiarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi Arab Teluk bersama dengan Bahrain.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Dataran Qatar hanya sebesar 160 km dan lebih kecil dari negara bagian Connecticut di Amerika Serikat. Dataran Qatar terdiri dari gurun pasir. Tempat tertinggi di Qatar adalah di Jabal Dukhan. Area ini mengandung jumlah gas alam yang sangat besar.

Politik[sunting | sunting sumber]

Emir Tamim bin Hamad Al Thani dengan Presiden A.S. Donald Trump bulan Mei 2017

Qatar dapat dianggap sebagai negara monarki konstitusional[6][7] maupun monarki absolut[9][11] yang dipimpin oleh keluarga Al Thani.[23][24] Dinasti Al Thani telah memimpin Qatar sejak 1825.[25] Tahun 2003, Qatar mengadopsi konstitusi yang memilih langsung 30 dari 45 anggota Dewan Legislatif.[25][26][27] Konstitusi ini disetujui mutlak dalam referendum dengan angka 98%.[12][13]

Emir kedelapan Qatar adalah Tamim bin Hamad Al Thani, ayahnya adalah Hamad bin Khalifa Al Thani yang menyerahkan kekuasaan padanya 25 Juni 2013.[28] Kanselir tertinggi memiliki kekuasaan eksklusif untuk memilih dan mencopot perdana menteri dan menteri kabinet yang semuanya membentuk Dewan Menteri. Dewan Menteri adalah otoritas eksekutif tertinggi di negara ini.[29] Dewan Menteri juga memulai legislasi. Hukum dan dekrit yang diusulkan Dewan Menteri akan dirujuk ke Dewan Penasihat (Majilis Al Shura) untuk didiskusikan kemudian diberikan ke Emir untuk diratifikasi.[29] Majelis Konsultatif memiliki otoritas legislatif terbatas untuk menyusun dan menyetujui hukum, tapi Emir yang menentukan semuanya di akhir.[25] Anggota dewan saat ini terdiri dari anggota yang ditunjuk oleh Emir,[25] karena tidak ada pemilihan legislatif sejak 1970.[25] Pemilihan legislatif ditunda sampai paling tidak tahun 2019.[30]

Hukum Qatar tidak memperbolehkan pembentukan badan politik atau persatuan dagang.[31]

Hukum syariat[sunting | sunting sumber]

Menurut konstitusi Qatar, hukum Syariat adalah sumber semua kebijakan Qatar.[32][33] Dalam praktiknya, sistem hukum Qatar merupakan campuran antara hukum sipil dan hukum Syariat.[34][35] Hukum Syariat diberlakukan ke hukum keluarga, keturunan, dan beberapa tindakan kriminal (termasuk zina, perampokan, dan pembunuhan). Dalam beberapa kasus, sidang pengadilan keluarga memperlakukan testimoni wanita berharga setengah dari testimoni pria.[36] Poligini Islam diperbolehkan.[37]

Judicial corporal punishment adalah sesuatu yang umum di Qatar akibat interpretasi Hanbali hukum Syariat. Cambukan diberlakukan sebagai hukuman untuk pengonsumsi alkohol atau hubungan seksual terlarang.[38] Kitab Pidana Qatar Artikel 88 menuliskan bahwa hukuman bagi pelaku zina adalah 100 cambukan,[39] dan pada tahun 2006, seorang wanita Filipina mendapat hukuman ini.[39] Pada tahun 2010, paling tidak 18 orang (sebagian besar warga asing) dihukum antara 40-100 cambuk akibat hubungan seksual terlarang atau konsumsi alkohol.[40] Tahun 2011, paling tidak 21 orang dihukum,[41] dan tahun 2012, ada 6 ekspatriat dihukum.[38] Hanya Muslim yang sehat yang akan menjalani hukuman. Tidak diketahui pasti apakah hukuman benar dijalankan.[42] Pada bulan April 2013, seorang ekspatriat Muslim dihukum 40 cambukan karena ketahuan mengonsumsi alkohol,[43][44][45] dan bulan Juni 2014, seorang ekspatriat Muslim juga dihukum 40 cambukan karena mengonsumsi alkohol dan mengendarai mobil di bawah pengaruh alkohol.[46] Rajam adalah hukuman legal di Qatar,[47] dan kemurtadan dan homoseksualitas dapat dijerat dengan hukuman mati.[48][49] Penistaan dapat berujung hingga 7 tahun penjara, sedangkan menarik orang untuk berpindah agama dapat dijatuhi 10 tahun penjara.[48]

Minuman beralkohol legal sebagian di Qatar; beberapa hotel bintang lima diperbolehkan menjual alkohol pada konsumen non-Muslim.[50][51] Muslim dilarang mengonsumsi alkohol, dan yang kedapatan mengonsumsi dapat berujung hukuman cambuk atau deportasi. Ekspatriat non-Muslim dapat memperoleh izin untuk membeli alkohol untuk konsumsi pribadi. Qatar Distribution Company (anak usaha Qatar Airways) diizinkan untuk mengimpor alkohol dan bagi; perusahaan ini mengoperasikan satu-satunya toko alkohol di negara ini, juga menjual babi kepada pemegang lisensi.[52][53] Otoritas Qatar kelihatannya juga akan memperbolehkan alkohol di "zona fans" ketika Piala Dunia FIFA 2022.[54]

Tahun 2014, sebuah imbauan kesopanan diluncurkan untuk mengingatkan turis mengenai gaya berpakaian di negara ini.[55] Turis wanita disarankan untuk tidak mengenakan legging, rok mini, atasan tanpa lengan, dan pakaian ketat di publik. Pria diingatkan tidak hanya mengenakan celana pendek dan singlet.[56]

Hukum[sunting | sunting sumber]

Meskipun berada di kawasan Arab, hukum di Qatar cenderung lebih bebas dan liberal. Di bawah kepemimpinan Emir Qatar, Hamad bin Khalifa Al-Thani, Qatar mengalami liberalisasi. Seperti misalnya, alkohol diperbolehkan dalam jumlah terbatas saja.

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Munisipalitas di Qatar sejak tahun 2004

Sejak tahun 2004, Qatar dibagi menjadi 7 munisipalitas (baladiyah):

  1. Madinat ash Shamal
  2. Al Khor
  3. Umm Salal
  4. Al Daayen
  5. Al Rayyan
  6. Doha
  7. Al Wakrah

Untuk keperluan statistik, munisipalitas ini dibagi lagi menjadi 98 zona (hingga 2010),[57] yang dibagi lagi menjadi blok-blok.[58]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Doha.
Gambaran grafik produk ekspor Qatar dalam 28 kategori warna (2011).
Distrik komersial di Doha.

Awalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940, yaitu ketika ditemukan minyak bumi di Lapangan Dukhan.[59] Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi. Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³). Dengan tidak adanya pajak penghasilan, Qatar (bersama Bahrain) adalah salah satu negara dengan tingkat pajak terendah di dunia. Tingkat pengangguran bulan Juni 2013 adalah 0,1%.[60] Hukum korporat mewajibkan perusahaan Qatar memegang minimum 51% saham perusahaan di negara ini.[37]

Untuk beberapa tahun ke depan, Qatar diperkirakan akan tetap fokus pada minyak dan gas bumi, namun sudah mulai mengembangkan sektor swasta. Pada 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar.

Per 2016, PDB per kapita Qatar menempati posisi nomor 4 tertinggi di dunia, menurut Dana Moneter Internasional.(IMF) [61] Negara ini sangat mengandalkan tenaga asing untuk pertumbuhan ekonominya, sampai pada taraf pekerja migran mencapai 86% populasi penduduk dan 94% angkatan kerja.[62][63] Qatar juga sering dikritik oleh Konfederasi Serikat Dagang Internasional.[64] Pertumbuhan ekonomi Qatar hampir selalu ditopang oleh minyak bumi dan gas alam sejak ditemukan tahun 1940.[65]

Negara ini hampir tidak menerapkan pajak, namun otoritas negara berencana untuk menerapkannya pada makanan siap saji dan barang mewah. Pajak ini akan diimplementasikan pada barang yang membahayakan tubuh - seperti makanan siap saji, rokok, dan minuman ringan. Awal mula rencana kebijakan ini diperkirakan akibat jatuhnya harga minyak dan menyebabkan negara ini defisit tahun 2016. Selain itu, jumlah pemotongan kerja juga meningkat dari perusahaan minyak dan sektor lembaga negara lainnya.[66][67]

Komunikasi[sunting | sunting sumber]

Qatar memiliki sistem komunikasi yang modern di Doha. Sistem ini memakai penggunaan 2 Intelsat dan 1 Arabsat. Perusahaan telekomunikasi resmi di Qatar adalah Qtel dan Vodafone. Qtel juga menjadi ISP di Qatar yang dinamai Internet Qatar. Stasiun televisi Al Jazeera berasal dari Qatar dan didukung oleh Emir Qatar.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Panorama Doha

Jumlah penduduk di Qatar berfluktuasi tergantung musim, karena negara ini sangat bergantung dari migran asing. Pada tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta, di mana warga negara Qatar hanya 313.000 orang (12%) dan 2,3 juta lainnya adalah ekspatriat.[14] Warga asing non-Arab menyumbang mayoritas populasi Qatar; Orang India merupakan yang terbesar, mencapai 650.000 orang (2017),[14] diikuti 350.000 orang Nepal, 280.000 orang Bangladesh, 260.000 orang Filipina, 200.000 orang Mesir, 145.000 orang Sri Lanka dan 125.000 orang Pakistan.[14][68]

Catatan demografi pertama Qatar dilakukan tahun 1892, dan dilakukan oleh gubernur Ottoman di provinsi ini. Menurut sensus itu, yang hanya memasukkan penduduk di kota, total populasi tahun 1892 adalah 9.830.[69]

Populasi
Tahun Jumlah
Pend.
  
±%  
1904 27.000—    
1970 111.133+311.6%
1986 369.079+232.1%
1997 522.023+41.4%
2004 744.029+42.5%
2010 1.699.435+128.4%
2013 1.903.447+12.0%
2016 2.545.000+33.7%
Sumber: Otoritas Statistik Qatar (1904–2004);[70] 2010 Census;[2] 2013 est.[71][72] 2016[73]

Sensus tahun 2010 mencatat total penduduk 1.699.435.[2] Bulan Januari 2013, Otoritas Statistik Qatar memperkirakan jumlah penduduk 1.903.447, di mana 1.405.164 adalah pria dan 498.283 wanita.[71] Ketika dilakukan sensus pertama tahun 1970, jumlah penduduk adalah 111.133.[70] Populasinya bertambah 3 kali lipat dalam satu dekade per tahun 2011, dari hanya 600.000 orang tahun 2001, sehingga warga negara Qatar tersisa kurang dari 15% total populasi.[72] Jumlah pekerja kasar pria menyebabkan ketidakseimbangan jender, dan jumlah wanita saat ini hanya seperempat jumlah populasi.

Agama[sunting | sunting sumber]

Masjid di Qatar

Agama di Qatar (2010)[74][75]

  Islam (67.7%)
  Kristen (13.8%)
  Hindu (13.8%)
  Buddha (3.1%)
  Lainnya (0.7%)
  Tidak terafiliasi (0.9%)

Kebanyakan penduduk Qatar beragama Islam. Islam juga merupakan agama resmi negara.[76] Selain etnik Arab, Qatar juga terdiri dari banyak ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Kebanyakan Muslim di Qatar mengikuti aliran Islam Sunni, sedangkan Muslim yang mengikuti Syiah sekitar 20%.[77][78][79][80] Penduduk Qatar 67.7% Muslim, 13.8% Kristen, 13.8% Hindu dan 3.1% Buddha- agama dan kepercayaan lainnya 1.6%.[81] Hukum Syariat adalah sumber utama legislasi Qatar menurut Konstitusi Qatar.[32][33]

Sedangkan penganut Kristen kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa yang bekerja di Qatar. Sejak tahun 2008, penganut Kristen diperbolehkan untuk membangun gereja yang didanai pemerintah,[82] meski kegiatan misionaris asing tidak diperbolehkan.[83] 3 Gereja yang Pembangunannya di inisiasi oleh Pemerintah Qatar adalah Gereja Katolik Our Lady of Rosary, Gereja Ortodoks Suriah Malankara Mar Thoma, dan Gereja Anglikan Epiphany.[84][85][86]

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Bahasa Arab adalah bahasa resmi Qatar, dengan Arab Qatar menjadi dialek lokal. Bahasa Tanda Qatar adalah bahasa bagi kaum tunarungu. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua,[87] dan lingua franca yang sedang populer terutama untuk komersial.[88] Bahasa Inggris sangat berguna untuk berkomunikasi dengan komunitas asing Qatar yang besar. Banyak bahasa lain yang juga diucapkan di sini, seperti bahasa Baluchi, Hindi, Malayalam, Urdu, Pashto, Tamil, Telugu, Nepal, Sinhala, Bengali, dan Tagalog.[89]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Kawasan utama Universitas Qatar
Tampak timur Universitas Qatar

Qatar mempekerjakan RAND Corporation untuk mereformasi sistem pendidikan K–12-nya.[90] Melalui Yayasan Qatar, negara ini membangun Kota Pendidikan, sebuah kampus yang di dalamnya terdapat cabang lokal dari Sekolah Ilmu Komputer Carnegie Mellon, Sekolah Layanan Asing Universitas Georgetown, Universitas Texas A&M, Virginia Commonwealth University, dan Sekolah Kedokteran Weill Cornell.[90]

UNESCO Institute for Statistics Literacy Rate Qatar population plus 15 1985-2015

Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani telah membentuk Dewan Pendidikan Tertinggi pada tahun 2002.[91] Dewan ini mengarahkan dan mengontrol pendidikan mulai dari balita sampai universitas.[92][93]

Tingkat buta huruf di Qatar adalah 3.1% untuk pria dan 4.2% untuk wanita tahun 2012, terendah di dunia Arab namun urutan ke-86 di dunia.[94] Warga negara diwajibkan untuk sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.[95] Universitas Qatar yang didirikan tahun 1973 adalah lembaga pendidikan tertinggi tertua dan terbesar di negara ini.[96][97]

Budaya[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Population structure". Ministry of Development Planning and Statistics. 31 January 2020. 
  2. ^ a b c "Populations". Qsa.gov.qa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2010. Diakses tanggal 2 October 2010. 
  3. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2018 – Report for Selected Countries and Subjects". International Monetary Fund (IMF). April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2018. 
  4. ^ "GINI index". World Bank. Diakses tanggal 22 Januari 2013. 
  5. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  6. ^ a b BBC News, How democratic is the Middle East? Diarsipkan 2021-02-11 di Wayback Machine., 9 September 2005.
  7. ^ a b United States Department of State Country Reports on Human Rights Practices for 2011: Qatar Diarsipkan 2017-05-20 di Wayback Machine., 2011.
  8. ^ "US State Dept's Country Political Profile - Qatar" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-02. 
  9. ^ a b Gardener, David. "Qatar shows how to manage a modern monarchy". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-24. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  10. ^ "The World Factbook". CIA Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-07. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  11. ^ a b "Canada – Qatar Bilateral Relations". Government of Canada. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  12. ^ a b "IFES Election Guide - Elections: Qatar Referendum Apr 29 2003". www.electionguide.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-13. Diakses tanggal 5 June 2017. 
  13. ^ a b "Qatar 2003". www.princeton.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 5 June 2017. 
  14. ^ a b c d "Population of Qatar by nationality - 2017 report". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-22. Diakses tanggal 7 February 2017. 
  15. ^ "Indices & Data | Human Development Reports". United Nations Development Programme. 14 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2013. Diakses tanggal 27 June 2013. 
  16. ^ "Qatar human development". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-01. 
  17. ^ Dagher, Sam (17 October 2011). "Tiny Kingdom's Huge Role in Libya Draws Concern". Online.wsj.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-27. Diakses tanggal 30 December 2013. 
  18. ^ "Qatar: Rise of an Underdog". Politicsandpolicy.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-10. Diakses tanggal 30 December 2013. 
  19. ^ Ian Black in Tripoli. "Qatar admits sending hundreds of troops to support Libya rebels". Theguardian.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-15. Diakses tanggal 30 December 2013. 
  20. ^ Cooper, Andrew F. "Middle Powers: Squeezed out or Adaptive?". Public Diplomacy Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-17. Diakses tanggal 12 March 2015. 
  21. ^ Kamrava, Mehran. "Mediation and Qatari Foreign Policy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-10-07. Diakses tanggal 12 March 2015. 
  22. ^ Paul Rhys in Doha. "Blatter reaches out to Arabia". Aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal 30 December 2013. 
  23. ^ "BBC NEWS - Middle East - How democratic is the Middle East?". news.bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 5 June 2017. 
  24. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-20. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  25. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CIA
  26. ^ Lambert, Jennifer (2011). "Political Reform in Qatar: Participation, Legitimacy and Security". 19 (1). Middle East Policy Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-16. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  27. ^ "Qatar to hold advisory council elections in 2013". Reuters (UK edition). Reuters. 1 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-20. Diakses tanggal 4 March 2012. 
  28. ^ "Qatari emir Sheikh Hamad hands power to son Tamim". BBC. 25 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 25 June 2013. 
  29. ^ a b "Council of Ministers". Embassy of the State of Qatar in Washington DC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 June 2010. Diakses tanggal 4 March 2012. 
  30. ^ "Legislative elections in Qatar postponed until at least 2019". Doha News (dalam bahasa Inggris). 2016-06-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-29. Diakses tanggal 2017-05-26. 
  31. ^ "The People Want Reform… In Qatar, Too". Jadaliyya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  32. ^ a b "The Permanent Constitution of the State of Qatar". Government of Qatar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  33. ^ a b "Constitution of Qatar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. Menurut Article 1: Qatar adalah negara Arab independen. Islam adalah agamanya dan hukum Syariat adalah sumber hukumnya. 
  34. ^ "The World Factbook". U.S. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-23. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  35. ^ "Qatar" (PDF). US Department of State. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  36. ^ "Qatar Gender Equality Profile" (PDF). UNICEF. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-06-29. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  37. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama nobs
  38. ^ a b "Amnesty International Annual Report 2012 – Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-24. Diakses tanggal 19 March 2014. 
  39. ^ a b "Filipino woman gets 100 lashes for giving birth in Qatar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  40. ^ "Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-20. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  41. ^ "Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-03. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  42. ^ "Annual Report". Amnesty International. 23 October 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-24. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  43. ^ "Qatar sentences man to 40 lashes for drinking alcohol". Arabian Business. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  44. ^ "Qatar sentences man to lashes for drinking alcohol". Al Akhbar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  45. ^ "Qatar court orders lashing of Muslim barber over drinking alcohol". Al Arabiya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-29. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  46. ^ "Indian expat sentenced to 40 lashes in Qatar for drink-driving". Arabian Business. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  47. ^ "Special report: The punishment was death by stoning. The crime? Having a mobile phone". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-28. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  48. ^ a b Jenifer Fenton. "Religious law, prison for "blasphemy", severe sexual inequalilty: Qatar's human rights review". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-18. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  49. ^ "What are the worst countries in the world to be gay?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  50. ^ Alex Delmar-Morgan (7 January 2012). "Qatar, Unveiling Tensions, Suspends Sale of Alcohol". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-08. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  51. ^ Jenifer Fenton (16 January 2012). "Qatar's Impromptu Alcohol Ban". The Arabist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-17. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  52. ^ "Qatar Distribution Company". Qatar Loving. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-24. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  53. ^ "Purchasing Alcohol in Qatar". Qatar Visitor. 2 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-01. Diakses tanggal 1 May 2011. 
  54. ^ Walid, Tamara (11 November 2009). "Qatar would 'welcome' Israel in 2022". The National. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-31. Diakses tanggal 10 August 2013. 
  55. ^ Elgot, Jessica (28 May 2014). "'Leggings Are Not Pants' Qatar's New Modesty Campaign Aimed At Westerners'". Huffington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  56. ^ Aningtias Jatmika (29 May 2014). "Qatar Bans Tourists from Wearing Leggings in Public". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  57. ^ "Administrative Division of the State" (PDF). The General Census of Population and Housing, and Establishment Apr 2010. State of Qatar Statistics Authority. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-28. Diakses tanggal 2017-06-10. 
  58. ^ "Population By Gender, Municipality And Zone, March 2004". General Secretariat for Development Planning. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2006. 
  59. ^ Rasoul Sorkhabi (2010). "The Qatar Oil Discoveries". GEO ExPro Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-05. Diakses tanggal 2017-06-08. 
  60. ^ Nordland, Rod (25 June 2013). "New Hope for Democracy in a Dynastic Land". NYTimes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal 26 June 2013. 
  61. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama imfoct
  62. ^ Bill Crane (20 April 2015). Gravediggers of the Gulf Diarsipkan 2017-10-10 di Wayback Machine.. Jacobin. Retrieved 20 April 2015.
  63. ^ "Qatar: Migrant Construction Workers Face Abuse". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-16. Diakses tanggal 2017-06-08. 
  64. ^ Robert Tuttle (22 May 2014). World Cup Host Qatar Ranked Among Worst Places to Work by Unions Diarsipkan 2015-01-08 di Wayback Machine.. Bloomberg. Retrieved 29 July 2014.
  65. ^ "Qatar tourist guide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-16. Diakses tanggal 14 February 2012. 
  66. ^ "Taxes on junk food, luxury items to be rolled out in Qatar soon". 16 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 5 June 2017. 
  67. ^ "layoffs Archives - Doha News". Doha News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 5 June 2017. 
  68. ^ many other nationalities Diarsipkan 2018-11-22 di Wayback Machine..
  69. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Fromhertz2012
  70. ^ a b "History of Census in Qatar". Qatar Statistics Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-11. Diakses tanggal 16 June 2013. 
  71. ^ a b "Population structure". Qatar Statistics Authority. 31 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  72. ^ a b "Qatar's delicate balancing act". BBC News. 16 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-30. Diakses tanggal 23 May 2013. 
  73. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-20. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  74. ^ Global Religious Landscape Diarsipkan 2013-11-16 di Wayback Machine.. Pew Forum.
  75. ^ "Population By Religion, Gender And Municipality March 2004". Qatar Statistics Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-18. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  76. ^ "Report on International Religious Freedom – Qatar". US Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-21. Diakses tanggal 2017-06-07. The official state religion follows the conservative Wahhabi tradition of the Hanbali school of Islam 
  77. ^ "Tiny Qatar's growing global clout". BBC. 30 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-01. Diakses tanggal 12 March 2015. 
  78. ^ "Qatar's modern future rubs up against conservative traditions". Reuters. 27 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  79. ^ "Rising power Qatar stirs unease among some Mideast neighbors". Reuters. 12 February 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-02. Diakses tanggal 13 June 2013. 
  80. ^ "2011 Report on International Religious Freedom – Qatar". US Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-26. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  81. ^ "Religious Composition by Country" (PDF). Global Religious Landscape. Pew Forum. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-09-09. Diakses tanggal 9 July 2013. 
  82. ^ "Christians to Welcome Qatar's First Christian Church". Christianpost.com. 24 February 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-21. Diakses tanggal 22 January 2013. 
  83. ^ "CIA The World Fact Book". State.gov. 29 June 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-10. Diakses tanggal 28 March 2010. 
  84. ^ "Report on Qatar". Cumorah Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-23. Diakses tanggal 12 March 2015. 
  85. ^ "The Anglican Centre in Qatar". Epiphany-qatar.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 22 January 2013. 
  86. ^ David B. Barrett; George Thomas Kurian; Todd M. Johnson (2001). World Christian encyclopedia: a comparative survey of churches and religions in the modern world. 1. Oxford University Press. hlm. 617. ISBN 978-0-19-510318-2. 
  87. ^ Baker, Colin; Jones, Sylvia Prys (1998). Encyclopedia of Bilingualism and Bilingual Education. Multilingual Matters. hlm. 429. ISBN 978-1853593628. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-11. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  88. ^ Guttenplan, D. D. (11 June 2012). "Battling to Preserve Arabic From English's Onslaught". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-20. Diakses tanggal 24 November 2013. 
  89. ^ "Qatar Facts". First Qatar Orthodontic Conference. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-12. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  90. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama strangepow
  91. ^ "World Data on Education – Qatar" (PDF). UNESCO. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-08-04. Diakses tanggal 21 July 2015. 
  92. ^ Anderson, Margery K.; Tarfa Nasser Alnaimi; Shaikha Hamad Alhajri (1 November 2010). "National student research fairs as evidence for progress in Qatar's Education for a New Era". Improving Schools. 13 (3): 235–248. doi:10.1177/1365480210390083. Diakses tanggal 5 June 2017 – via SAGE Journals. 
  93. ^ "Education for a New Era". Supreme Education Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-09-13. Diakses tanggal 25 March 2008. 
  94. ^ "In the occasion of Literacy Arab Day, Qatar has the Lowest Illiteracy Rates in 2012". Qatar Statistics Authority. 8 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-10. 
  95. ^ "Qatar constitution". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2013. 
  96. ^ "Our history". Qatar University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-25. Diakses tanggal 12 March 2015. 
  97. ^ Hendengren, Adam (25 June 2013). "SPECIAL REPORT: UNIVERSITY STUDIES IN THE MIDDLE EAST". Your Middle East. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-06. Diakses tanggal 12 June 2015. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]