Hydroxyzine

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alprazolam merupakan obat untuk gangguan mental golongan Benzodiazepin. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit mental seperti gangguan kecemasan dan gangguan panik. Alprazolam sendiri merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengurangi gangguan psikologis seseorang. Alprazolam sendiri bekerja di dalam saraf otak untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminonutirat (GABA).

Nama lain[sunting | sunting sumber]

  • Xanax
  • Frixitas
  • Zypraz
  • Atarax
  • Opizolam
  • Zolastin

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Penemuan Aprozolam didapat dengan adanya perkembangan dalam perawatan oleh psikiater. Perkembangan ini dimulai pada tahun 1960an. Penemuan dimulai dengan mencari cara untuk menolong orang-orang yang terkena insomnia karena gangguan kecemasan. Dr. Leo Sternbach membuat benzodiazepine pertama kali yaitu Librium pada 1956. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kecanduan dan secara teori aman untuk obat penenang seperti obat bius. Dr. Sternbach membuatnya dengan komposisi ''Valium'', ''Klonopin'', dan obat lainnya yang mirip. Pasien pertama untuk Alprazolam yaitu pada tahun 1969 dan diberikan pada 1976. Alprazolam atau yang biasa dikenal dengan Xanax pertama kali dirilis oleh perusahaan Upjohn pada 1981. Perusahaan ini sekarang adalah bagian dari ''Pfizer''. Aprozolam pertama kali diperbolehkan penggunaannya pada tahun 1981.

Peringatan sebelum memakai Aprazolam[sunting | sunting sumber]

  • Berhati hati jika alergi terhadap obat golongan benzodiazepine
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, gangguan ginjal, gangguan hati,''sleep apnea'',glaukoma,obesitas, dan depresi.
  • Waspada jika pernah menyalahgunakan NAPZA dan sedang mengonsumsi obat jamur ''ketoconazole''.
  • Informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat menjalani pengobatan dengan alprazolam.
  • Hindari konsumsi alkohol dan merokok selama penggunaan obat.
  • Orang lanjut usia lebih sensitif pada alprazolam, sehingga mudah mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Penggunaan[sunting | sunting sumber]

  • Penggunaan untuk Orang Dewasa (Gangguan Kecemasan)

biasanya dalam bentuk tablet, penggunaannya sendiri 0,25 mg sampai 0,5 mg di mana diminum 3 kali sehari. Penggunaan maksimum 4 mg/hari

  • Penggunaan untuk Orang Dewasa (Gangguan Panik)

Dosisnya untuk tablet 0,5 mg diminum 3 kali sehari, dosis maksimum 10 mg/hari Untuk pengunaan lebih baik disesuaikan dengan resep dokter.

Efek Samping[sunting | sunting sumber]

Ketika memakai Alprazolam pengguna akan mengalami beberapa efek samping sebagai berikut:

  • Masalah memori
  • Gangguan berbicara
  • Sembelit
  • Perubahan berat badan
  • Ketergantungan
  • Kecanduan
  • Ketergantungan

Kecanduan lebih mungkin terjadi pada dosis tinggi yang diberikan selama jangka waktu yang lama. penghentian secara tiba tiba akan memberikan efek sebagai berikut:

  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Berkeringat
  • Kegelisahan
  • Kelelahan

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ https://www.alodokter.com/alprazolam
  2. ^ https://www.therecoveryvillage.com/xanax-addiction/who-discovered-xanax
  3. ^ https://www.drugs.com/dosage/alprazolam.html
  4. ^ https://www.honestdocs.id/alprazolam