Lompat ke isi

Hukum Okun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Hukum Okun adalah hubungan empiris yang ditemukan oleh ekonom Arthur Okun pada tahun 1962, yang menggambarkan hubungan antara tingkat pengangguran dan output ekonomi suatu negara. Hukum ini menyatakan bahwa penurunan tingkat pengangguran sebesar 1% akan diikuti dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sekitar 2% di atas tingkat pertumbuhan potensialnya. Hubungan ini biasanya berlaku ketika tingkat pengangguran berada antara 3% hingga 7,5% [1].

Versi Hukum Okun

[sunting | sunting sumber]

Terdapat dua versi utama dari Hukum Okun:

Versi Gap

[sunting | sunting sumber]

Versi ini menghubungkan perbedaan antara PDB aktual dan PDB potensial dengan perbedaan antara tingkat pengangguran aktual dan tingkat pengangguran alami. Rumusnya adalah:

\[ \frac{\overline{Y} - Y}{\overline{Y}} = c(u - \overline{u}) \]

Di mana:

  • \( Y \) = PDB aktual
  • \( \overline{Y} \) = PDB potensial
  • \( u \) = tingkat pengangguran aktual
  • \( \overline{u} \) = tingkat pengangguran alami
  • \( c \) = faktor yang menghubungkan perubahan pengangguran dengan perubahan output

Versi Perbedaan

[sunting | sunting sumber]

Versi ini menghubungkan perubahan tahunan dalam PDB dengan perubahan tahunan dalam tingkat pengangguran. Rumusnya adalah:

\[ \frac{\Delta Y}{Y} = k - c \Delta u \]

Di mana:

  • \( \Delta Y \) = perubahan PDB aktual dari tahun ke tahun
  • \( \Delta u \) = perubahan tingkat pengangguran aktual dari tahun ke tahun
  • \( k \) = tingkat pertumbuhan tahunan PDB pada kondisi pengangguran penuh
  • \( c \) = koefisien yang menggambarkan sensitivitas output terhadap perubahan pengangguran

Penerapan dan Keterbatasan

[sunting | sunting sumber]

Hukum Okun sering digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memperkirakan dampak perubahan tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, hukum ini memiliki keterbatasan, antara lain:

  • Perubahan Struktural: Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti kemajuan teknologi atau pergeseran industri, dapat mempengaruhi hubungan antara pengangguran dan PDB.
  • Keterlambatan Waktu: Terdapat jeda waktu antara perubahan dalam PDB dan dampaknya terhadap tingkat pengangguran.
  • Variasi Antar Negara: Koefisien Hukum Okun dapat bervariasi antar negara dan periode waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan pasar tenaga kerja dan fleksibilitas ekonomi [1].

Relevansi dalam Kebijakan Ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Meskipun memiliki keterbatasan, Hukum Okun tetap menjadi alat yang berguna bagi pembuat kebijakan untuk memahami hubungan antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dinamika ekonomi saat merancang kebijakan yang efektif [2].

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Investopedia. "Okun's Law: Definition, Formula, History, and Limitations". Diakses dari: [1](https://www.investopedia.com/terms/o/okunslaw.asp)
  2. ^ Okun, A. M. (1962). Potential GNP: Its Measurement and Significance. American Statistical Association, Proceedings of the Business and Economics Statistics Section.