Harry Potter dan si Anak Terkutuk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Harry Potter dan si Anak Terkutuk
Poster resmi drama teater produksi West End 2016
PenulisJack Thorne (naskah)
J.K. Rowling, John Tiffany, & Jack Thorne (cerita)
Tokoh
Bahasa asliInggris
SeriHarry Potter
SubjekHarry Potter dan putranya, Albus Severus Potter
Genre
LatarDunia sihir

Harry Potter dan si Anak Terkutuk (Inggris: Harry Potter and the Cursed Child) adalah pertunjukkan panggung dua babak yang dipentaskan Teater West End berdasarkan kisah baru yang ditulis oleh Jack Thorne, J.K. Rowling dan John Tiffany.[1] Pertunjukan pratinjau untuk drama ini mulai ditampilkan di Palace Theatre, London pada 7 Juni 2016[2] dan dipentaskan secara perdana pada 30 Juli 2016. Naskah pementasan (bukan dalam bentuk novelisasi dari drama)[3] dirilis pada 31 Juli 2016 dan menjadi buku kedelapan dari kisah dunia sihir Harry Potter.[4] Kisah ini berlatar sembilan belas tahun kemudian setelah berakhirnya Pertempuran Hogwarts dalam epilog Harry Potter dan Relikui Kematian yang di dalamnya berfokus pada hubungan Harry Potter yang kini menjadi seorang pegawai Kementerian Sihir dengan putra keduanya, Albus Severus Potter.

Dasar pikiran[sunting | sunting sumber]

Sinopsis resmi drama dirilis oleh penerbit (Pottermore) pada 23 Oktober 2015:[5]

Selalu sulit menjadi Harry Potter dan sekarang pun tidak lebih mudah bahwa ia kini adalah seorang pegawai yang sangat sibuk dengan pekerjaannya di Kementerian Sihir, sekaligus seorang suami dan ayah dari tiga anak usia sekolah. Sementara Harry bergulat dengan masa lalu, putra keduanya, Albus harus berjuang menyandang warisan keluarga yang tidak pernah ia inginkan. Seperti masa lalu yang kering dan menakutkan, ayah dan anak ini sama-sama belajar satu kebenaran tak mengenakkan: kadang-kadang kegelapan datang dari tempat-tempat yang tak terduga.

Alur[sunting | sunting sumber]

Bagian 1[sunting | sunting sumber]

Adegan I[sunting | sunting sumber]

Sembilan belas tahun setelah kekalahan Voldemort, kini Harry Potter adalah Kepala Departemen Penegakan Hukum Sihir dan memiliki tiga anak dengan Ginny Weasley: James Sirius, Albus Severus dan Lily Luna. Hermione Granger menjadi Menteri Sihir dan telah menikah dengan Ron Weasley — yang mengelola Weasleys' Wizard Wheezes — dan memiliki dua anak: Rose dan Hugo, yang menggunakan nama belakang ganda Granger-Weasley.

Di Stasiun King's Cross, Albus dan Rose menumpangi Hogwarts Express untuk memulai tahun pertama mereka di Hogwarts. Mereka bertemu dengan Scorpius Malfoy, putra dari Draco Malfoy, musuh bebuyutan orang tua mereka. Meskipun Rose memperlihatkan ketidaksukaan dan sikapnya yang dingin terhadap Scorpius, pertemuan ini adalah awal pertemanan Albus dan Scorpius. Kedua anak lelaki tersebut terpilih untuk masuk ke asrama Slytherin, sementara Rose ke asrama Gryffindor. Selama tiga tahun pertama mereka di sekolah, Albus adalah siswa yang tidak istimewa ataupun populer, dan hubungannya dengan sang ayah menegang saat ia harus menanggung beban nama besar Harry Potter. Scorpius sangat terpukul akan kematian ibunya, Astoria, dan ia pun menderita atas rumor yang beredar bahwa ia sebenarnya adalah putra dari Voldemort melalui penggunaan pembalik waktu (Time-Turner). Hal tersebut membuat mereka semakin menarik diri dari teman-temannya. Di sisi lain, Rose adalah siswa yang sangat populer dan menjadi Chaser di Tim Quidditch Gryffindor pada akhir tahun ketiga. Hubungannya dengan Albus pun menjadi meregang dan mereka tidak lagi menghabiskan waktu bersama-sama.

Musim panas berikutnya, Kementerian Sihir menyita sebuah Time-Turner ilegal dari seorang mantan Pelahap Maut. Ketika Amos, ayah dari Cedric Diggory, mendengar kabar bahwa Kementerian Sihir telah menemukan Time-Turner, ia meminta Harry untuk kembali ke masa lalu dan menyelamatkan Cedric. Bagi Amos, kematian Cedric adalah tanggung jawab Harry. Harry menolak karena menurutnya terlalu bahaya mencampuri masa lalu. Sementara itu, Albus berkenalan dengan Delphini Diggory, keponakan dari Amos, saat mereka sedang menguping percakapan kedua orang tersebut.

Harry kemudian memberikan selimut bayi miliknya ke Albus yang merupakan satu-satunya peninggalan dari ibunya, Lily Potter, sebagai hadiah; namun Albus menolak pemberian tersebut dan keduanya pun berargumen sehingga botol berisi ramuan cinta dari Ron secara tidak sengaja tumpah mengenai selimut. Terbawa emosi, Albus menyatakan bahwa ia berharap Harry bukanlah ayahnya dan begitu pun sebaliknya.

Saat berada di Hogwarts Express untuk bersiap memulai tahun keempat mereka, Rose yang berupaya memperbaiki hubungannya dengan Albus, membenarkan keberadaan Time-Turner. Albus segera menemui Scorpius dan keduanya mencoba kabur dari kereta dengan misi untuk mendapatkan Time-Turner dan menyelamatkan Cedric Diggory, serta untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan oleh Harry Potter karena membiarkan Cedric tewas. Mereka melompat dari atap kereta dan memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka, lalu keduanya pergi menemui Amos dan Delphi. Sementara itu, Harry mulai mengalami mimpi buruk dan muncul rasa sakit di bekas lukanya. Ia dan Hermione mengadakan pertemuan publik tentang kemungkinan risiko yang terjadi dari para Pelahap Maut dan Voldemort, namun masyarakat tidak merasa yakin ada bahaya yang mengancam. Harry, Ginny dan Draco mengetahui bahwa Albus dan Scorpius menghilang setelah ketiganya menerima surat dari Profesor McGonagall; Ginny menyimpulkan bahwa Albus melarikan diri setelah ia berargumen dengan Harry. Draco pun kesal karena Scorpius telah ditarik ke dalam masalah keluarga mereka. Sementara itu, Delphi menyediakan Ramuan Polijus untuk Albus dan Scorpius, ketiganya menyamar sebagai Harry (Scorpius), Ron (Albus), dan Hermione (Delphi). Trio ini menyusup masuk ke dalam Kementerian dan berhasil mencuri Time-Turner dari kantor Hermione.

Adegan II[sunting | sunting sumber]

Albus memutuskan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan Cedric adalah dengan mencegahnya dari memenangkan Turnamen Triwizard, sebuah kontes sihir yang diceritakan dalam novel keempat Harry Potter. Albus dan Scorpius memutuskan Delphi untuk tetap di belakang karena ia terlalu tua untuk menyamar sebagai siswa Hogwarts. Albus dan Scorpius menyamar sebagai siswa Durmstrang dan melakukan perjalanan waktu ke tugas pertama di Turnamen Triwizard, yakni mengambil telur emas dari sarang naga. Dari bangku penonton, mereka berhasil melucuti tongkat sihir Cedric, sehingga menyebabkan Cedric gagal melewati tugas pertama Turnamen. Selanjutnya, terungkap bahwa Time-Turner hanya memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu lima menit saja pada masa lalu; mereka tidak mampu mengendalikan kepulangan mereka ke masa kini dan Albus pun terluka.

Sementara itu, para orang dewasa sibuk mencari anak-anak mereka yang hilang. Mimpi Harry mengungkapkan bahwa Albus sedang berada di Hutan Terlarang. Saat ia sedang melakukan pencarian, kentaur Bane memperingatkan bahwa ada "awan gelap" yang mengelilingi Albus. Harry, Ron dan Ginny menemukan kedua anak tersebut setelah mereka kembali dari masa lalu. Albus dibawa ke rumah sakit sekolah, di mana Harry berbicara dan meminta saran dari potret Albus Dumbledore. Harry menuntut agar Albus memutuskan pertemanannya dengan Scorpius dan ia juga menyuruh dan memaksa Kepala Sekolah Minerva McGonagall untuk menjaga agar mereka tetap terpisah dengan menggunakan Peta Perampok. Selanjutnya, Albus menemukan bahwa kehidupan pada masa kini telah berubah: ia sekarang adalah seorang Gryffindor; Ron menikah dengan Padma Patil dan mereka memiliki seorang putra bernama Panju, sementara Rose tidak pernah ada dan Hermione adalah Profesor Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Hal ini menunjukkan bahwa Albus dan Scorpius secara tidak sengaja membuat Hermione muda menaruh curiga pada Durmstrang; ia menghadiri pesta dansa sebagai teman Ron dan bukan sebagai teman kencan Viktor Krum, sehingga Ron tidak pernah mengalami cemburu yang ternyata menjadi dasar kisah cinta mereka.

Albus menghindari Scorpius, tapi Delphi muncul di Hogwarts dan membujuk Scorpius untuk berdamai dengan Albus, yang berhasil dilakukannya dengan mengatakan bahwa Albus adalah teman yang buruk. Albus juga membujuk Scorpius bahwa mereka harus melakukan percobaan kedua untuk menyelamatkan Cedric, dan juga suatu hal yang sangat berkaitan dengan Scorpius karena cintanya kepada Rose. Mereka melakukan perjalanan waktu ke tugas kedua, yakni saat Cedric harus berenang jauh ke dalam danau untuk menyelamatkan seorang sandera. Sekali lagi berusaha untuk membuat Cedric gagal, mereka menggunakan mantra untuk memaksa Cedric mengapung dan keluar dari air — sesuatu yang sangat memalukkan — sebagaimana yang telah mereka diskusikan bersama Delphi sebelumnya.

Pada masa kini, Draco dan Harry berdebat hebat tentang putra mereka, sehingga terjadilah duel sihir antara mereka berdua. Draco secara mengejutkan mengakui bahwa ia iri dengan persahabatan Harry karena saat itu Draco terjebak bersama si kasar Crabbe dan Goyle, dan Harry menyadari bahwa perbuatannya dengan memisahkan Albus dapat membahayakan anaknya tersebut. Mereka kembali ke Hogwarts dan Harry meminta maaf kepada Profesor McGonagall. Mereka berusaha untuk menemukan kedua anak tersebut dan akhirnya mendapati bahwa mereka memiliki Time-Turner.

Saat Scorpius kembali ke masa kini, Albus malah menghilang. Dalam garis waktu baru ini, Voldemort berkuasa atas dunia sihir. Dolores Umbridge adalah Kepala Sekolah Hogwarts yang kini menjadi sekolah sihir hitam. Harry Potter pun sudah tewas setelah dikalahkan oleh sekutu-sekutunya di Pertempuran Hogwarts, sehingga hal ini menjelaskan tentang menghilangnya Albus — ia tidak pernah ada. Setiap kalimat kini diakhiri dengan ucapan "For Voldemort and Valour" dan sekolah sedang melakukan persiapan untuk pesta dansa 'Blood Ball'.

Bagian 2[sunting | sunting sumber]

Adegan III[sunting | sunting sumber]

Terkejut dan ngeri, Scorpius menyadari bahwa apa yang dilakukannya terhadap Cedric Diggor, yakni dengan mempermalukannya di turnamen, telah mengubahnya menjadi pemuda yang kejam dan bengis, serta ikut bergabung dengan Pelahap Maut dan membunuh Neville Longbottom. Dengan tewasnya Neville di tangan Cedric, Horcrux Voldemort, Nagini berhasil selamat dari Pertempuran Hogwarts Kedua, sehingga hal ini berujung pada kemenangan Voldemort dan tewasnya Harry Potter. Voldemort kini menguasai dunia sihir. Scorpius sendiri adalah siswa populer yang paling dihormati (dan ditakuti) di Hogwarts, sementara ayahnya, Draco adalah Kepala Departemen Penegakkan Hukum Sihir. Seorang penyihir hebat bernama Augurey adalah tangan kanan Voldemort. Scorpius mulai memutar otak apakah ia mampu mengembalikan garis waktu atau tidak.

Scorpius lantas menemui dan memperoleh kepercayaan dari Profesor Snape yang masih hidup dan tetap mengajar di Hogwarts, meskipun ia sebenarnya adalah anggota gelap Laskar Dumbledore. Snape membawanya ke markas perlawanan rahasia di mana Ron dan Hermione — keduanya adalah buronan paling dicari — tinggal. Scorpius meyakinkan mereka dan menceritakan tentang kebenaran akan asal-usulnya, mereka pun setuju untuk membantunya meskipun Snape nantinya akan kembali mati. Scorpius diberitahu bahwa dengan kembali sekali lagi ke garis waktu tersebut dan menggagalkan upaya dirinya (yang saat itu mencoba menghalangi Cedric Diggory di tugas kedua Turnamen) dengan menggunakan Mantra Pelindung akan menyelesaikan masalah ini. Ia berhasil melakukannya, sampai akhirnya Snape, Ron dan Hermione diserang oleh para Dementor dan memberikan Kecupan Dementor terhadap mereka. Walaupun Ron dan Hermione tidak menikah dalam kehidupan nyata di garis waktu ini, keduanya menyatakan rasa cintanya terhadap satu sama lain dan saling berpegangan tangan saat jiwa mereka dihisap dari jasad mereka. Snape meminta Scorpius untuk mengatakan pada Albus bahwa ia bangga Albus menggunakan namanya (Albus Severus), sebelum akhirnya jiwanya ikut dihisap oleh para Dementor.

Kembali ke masa kini, Albus telah muncul kembali. Setelah berhasil menggagalkan rencana mereka untuk mempermalukan Cedric di tugas kedua, tampaknya hal tersebut telah mengembalikan semua hal menjadi sediakala, meskipun keduanya kehilangan Time-Turner. Mereka mengakui semua yang telah mereka lakukan kepada Profesor McGonagall. Ia mengingatkan bahwa banyak orang yang telah kehilangan nyawa mereka, termasuk semua yang mereka cintai; rela berkorban untuk menciptakan dan mempertahankan dunia mereka sekarang. Keduanya pun paham. Setelah itu, Harry mengunjungi Albus di asramanya. Meskipun awalnya Harry hampir tidak bisa menahan amarahnya, ia akhirnya mampu menenangkan dirinya dan mengakui bahwa ia merasa bersalah dan cemas terhadap anaknya.

Scorpius kemudian diam-diam memberitahu Albus bahwa ia berbohong mengenai hilangnya Time-Turner dan ia masih memilikinya karena ia merasa tidak percaya bila para dewasa akan tetap menjaga benda tersebut. Kedua anak tersebut memutuskan untuk menghancurkannya. Mereka berencana untuk melakukannya di Owlery agar tidak terlalu menarik perhatian; namun ternyata Albus mengundang Delphi untuk bergabung bersama mereka karena Albus menyukainya. Delphi pun tiba. Jubahnya yang mengendur secara tidak sengaja menyingkap tato Augurey di lehernya, mengingatkan Scorpius akan makhluk menyeramkan yang pernah ia dengar saat di perjalanan waktu sebelumnya. Terungkap bahwa selama ini Delphi telah menyimpan rencana rahasia, ia lalu menyandera kedua anak tersebut dengan memborgol mereka menggunakan sihir, menghancurkan tongkat sihir mereka dan membunuh prefek yang sedang mencari mereka. Delphi kemudian memaksa mereka untuk melakukan perjalanan waktu ke tugas ketiga di Turnamen Triwizard yang berlangsung di sebuah labirin dengan berbagai rintangan dan makhluk gaib di dalamnya.

Di dalam labirin, Albus dan Scorpius berencana untuk menghentikan aksi Delphi mengingat mereka hanya memiliki waktu lima menit sebelum Time-Turner menarik kembali mereka ke masa kini. Waktu pun berlalu, mereka secara tidak sengaja bertemu dengan Cedric Diggory yang mengira bahwa trio tersebut adalah salah satu rintangan yang harus dilewati. Ia membantu membebaskan Albus dan Scorpius dan sejenak melumpuhkan Delphi, namun sayangnya Delphi dapat menguasai kembali situasi. Ia lalu menggunakan Time-Turner untuk sekali lagi melakukan perjalanan waktu sebelum benar-benar menghancurkannya, serta meninggalkan Albus dan Scorpius pada masa lalu. Mereka mencoba mengejarnya, namun tidak berhasil.

Adegan IV[sunting | sunting sumber]

Kembali pada masa kini, Harry dan teman-temannya akhirnya mengetahui bahwa Albus dan Scorpius terakhir kali terlihat bersama Delphi. Mereka pun menanyakan hal ini kepada Amos Diggory dan mendapati bahwa ia telah diperdaya menggunakan mantra Confundo (sehingga menjadi bingung, linglung dan pelupa, serta mengikuti perintah) oleh Delphi dengan meyakini bahwa ia adalah keponakan dan perawat dari Amos; kenyataan sebenarnya adalah ia dan istrinya sama sekali tidak memiliki saudara apalagi keponakan. Mereka lalu menelusuri kamar untuk mencari petunjuk dan mereka menemukan sebuah ramalan yang apabila terpenuhi, maka dapat mengembalikan kehadiran Voldemort. Selain itu, mereka juga menyadari identitas Delphi yang sebenarnya, ia adalah anak Voldemort yang dirahasiakan. Namun karena mereka tidak mengetahui Delphi, Albus dan Scorpius sedang berada di garis waktu kapan, mereka pun hanya mampu menunggu.

Terungkap bahwa Delphi, Albus dan Scorpius kembali ke tahun 1981. Dengan menggunakan jadwal perjalanan di stasiun kereta api, Albus dan Scorpius mengetahui bahwa hari itu tanggal 30 Oktober 1981, satu hari sebelum Halloween pada tahun 1981, malam di mana Voldemort membunuh kedua orang tua Harry. Menyadari bahwa Delphi berencana untuk membunuh Harry dengan tangannya sendiri sehingga dapat mencegah Kutukan Pembunuh Voldemort yang nantinya berbalik menyerang dirinya, mereka pun mendatangi Godric's Hollow di mana mereka melihat Harry kecil dan orang tuanya. Berpikir bagaimana caranya berkomunikasi dengan masa depan, Albus mengingat kembali selimut yang diberikan ayahnya. Ia teringat saat melempar selimut selama mereka bertengkar, botol ramuan cinta pecah dan cairannya tumpah ke selimut tersebut. Scorpius dan Albus berpendapat jika menulis pesan tak terlihat menggunakan Tingtur Demiguise, tulisan tersebut menjadi terlihat karena adanya reaksi magis dari tingtur dengan serbuk mutiara yang terkandung dalam ramuan cinta. Kemudian, diharapkan Harry akan melihat tulisan tersebut, seperti yang telah ia katakan sebelumnya bahwa ia selalu melewatkan 31 Oktober memeluk selimut tersebut sebagai peninggalan terakhir orangtuanya. Keduanya mencuri beberapa Tingtur Demiguise dari rumah Bathilda Bagshot, penulis buku Sejarah Sihir, dan mulai menulis di selimut tersebut. Harry dan Ginny yang saat itu berada di kamar Albus, menyadari dan menguraikan pesan yang berisi lokasi dan waktu di mana mereka berada sekarang. Harry dan Ginny pun segera memberitahu Ron dan Hermione. Draco yang juga ikut bergabung bersama mereka mengungkapkan bahwa keluarganya memiliki sebuah Time-Turner yang lebih kuat dan canggih daripada yang dimiliki oleh Kementerian, yang hanya berupa purwarupa dan tidak diminati Pelahap Maut sejati.

Mereka lalu melakukan perjalanan waktu untuk menyelamatkan Albus dan Scorpius. Atas desakan dari Ginny, mereka menyadari bahwa saat ini Delphi memilih untuk tidak membunuh Harry kecil, melainkan untuk mencegah Voldemort dan menghalanginya menyerang keluarga Potter. Bila hal ini terjadi, maka teror Voldemort akan terus berlanjut dan kekuatannya menjadi semakin bertambah pada masa kini. Bersembunyi di dalam sebuah gereja dekat kediaman Harry, mereka setuju untuk mengubah Harry menjadi wujud Voldemort itu sendiri; selain itu, Harry juga masih mengerti bahasa Parseltongue untuk berkomunikasi dengan Delphi. Harry yang menyamar sebagai Voldemort didatangi oleh Delphi. Di sini, terkuak bahwa Delphi sebenarnya adalah putri dari Voldemort dengan Bellatrix Lestrange yang lahir di Malfoy Manor pada akhir 1997 atau awal 1998 saat Voldemort tinggal di sana selama peristiwa Harry Potter dan Relikui Kematian, tepatnya sebelum Pertempuran Hogwarts Kedua. Ia pun meyakinkan "ayah"nya tersebut bahwa ia adalah anaknya. Karena mantra Transfigurasi pada Harry semakin memudar, Delphi menyadari bahwa ia sedang diperdaya dan mereka berdua terlibat duel hebat. Harry yang kemudian dibantu oleh teman-temannya dan Albus, berhasil menaklukkan Delphi. Ia pun memohon bahwa ia hanya ingin mengetahui ayahnya. Harry menjelaskan bahwa itu tidak mungkin terjadi karena mereka tidak dapat mengubah masa lalu.

Saat mendengar Voldemort yang asli tiba untuk membunuh orang tua Harry, Delphi mencoba memanggilnya, namun Hermione dan Malfoy segera membungkamnya dan mengirimnya kembali ke masa kini. Harry memutuskan untuk menyaksikan adegan pembunuhan orangtuanya sekali lagi, dengan ditemani Albus di sisinya. Setelah Voldemort melakukan pembunuhan, mereka semua kembali ke masa kini. Hagrid tiba di tempat kejadian untuk membawa Harry kecil ke Keluarga Dursley yang selanjutnya mendorong terjadinya peristiwa Harry Potter dan Batu Bertuah.

Kembali di Hogwarts, Scorpius telah memupuk segala keberaniannya untuk mengajak Rose berkencan. Meskipun Rose menolaknya, namun ia yakin bahwa inisiatifnya tersebut akan menjadi dasar persahabatan mereka. Sementara itu, Harry mengajak Albus berjalan-jalan di bukit sore itu. Harry menunjukkan makam Cedric Diggory kepada Albus yang selalu ia kunjungi untuk sekadar meminta maaf atas kematiannya.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Pada Desember 2013, dikabarkan bahwa sebuah pementasan panggung yang diangkat berdasarkan kisah Harry Potter telah dikembangkan dalam kurun waktu satu tahun[6] dan diharapkan dapat ditampilkan di atas panggung Teater West End pada tahun 2016.[7] Serial Harry Potter yang ditulis oleh J.K. Rowling mencakup tujuh buah novel yang terjual lebih dari 450 juta kopi dan telah diadaptasi menjadi sebuah film seri sebanyak delapan bagian dengan pendapatan lebih dari £4,4 miliar di seluruh dunia.[8] Selain itu, taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter[9] dan tur studio lokasi yang digunakan dalam film Harry Potter juga telah dibuka.[10] Pada saat pengumuman, Rowling mengungkapkan bahwa produksi drama ini akan "mengeksplorasi kisah sebelumnya yang tak terungkap pada tahun-tahun awal Harry sebagai seorang yatim piatu dan orang buangan".[11] Pada bulan Mei tahun berikutnya, Rowling mulai mendirikan tim kreatif untuk proyek tersebut.[12]

Pada 26 Juni 2015, proyek ini resmi dikonfirmasi dengan judul Harry Potter dan si Anak Terkutuk,[13] dan dilaporkan bahwa pertunjukan tersebut akan diadakan di Palace Theatre pada musim panas 2016.[14] Pengumuman tersebut menandakan hari jadi ke-18 novel pertama dari serial Harry Potter, yakni Harry Potter dan Batu Bertuah saat pertama kali diterbitkan di Britania Raya[15] pada 26 Juni 1997.[16]

Rowling lewat akun Twitter-nya menyatakan bahwa drama ini bukanlah "prekuel" dari kisah Harry Potter.[17] Dalam responnya, Rowling menyatakan, "Untuk menjawab pertanyaan jelas (dan masuk akal) - kenapa kisah ini tak jadi novel baru? Saya yakin ketika penonton melihat pertunjukan panggung ini, mereka akan setuju bahwa cerita ini hanya cocok dalam bentuk pementasan panggung."[18] Pada 24 September 2015, Rowling mengumumkan bahwa pementasan akan dibagi menjadi dua bagian.[19] Kedua bagian direncanakan untuk dipentaskan dalam satu hari yang sama atau pada dua malam berturut-turut.[20][21]

Pada 23 Oktober, Rowling membenarkan bahwa pementasan akan mengambil latar sembilan belas tahun setelah adegan penutup dalam novel terakhir Harry Potter dan Relikui Kematian[22] dan pementasan akan resmi dibuka pada Juli 2016.[23] Pementasan ini pada dasarnya menceritakan Harry yang kini menjadi Kepala Departemen Penegakkan Hukum Sihir dengan putra keduanya, Albus Severus Potter.[24]

Produksi[sunting | sunting sumber]

Harry Potter dan si Anak Terkutuk, sebuah pertunjukkan panggung dua babak, ditulis oleh penulis drama asal Inggris, Jack Thorne berdasarkan cerita asli oleh Thorne, John Tiffany dan J.K. Rowling. Beberapa situs web memasukkan nama ketiganya sebagai penulis naskah tersebut,[25] namun pada 26 Juli 2016, situs web resmi untuk pementasan ini[26] dan situs web lainnya (termasuk BBC)[27] hanya memasukkan nama Thorne sebagai satu-satunya penulis naskah tersebut.

Pertunjukkan pratinjau di West End Palace Theatre, London dimulai pada 7 Juni 2016,[2] sementara malam pembukaan resmi untuk dua bagian tersebut berlangsung pada 30 Juli.[28] Sebanyak 175.000 tiket habis terjual dalam waktu 24 jam saat tiket pementasan ini mulai dijual Oktober 2015 lalu.

Pemain asli dan peran utama[sunting | sunting sumber]

Penerbitan naskah[sunting | sunting sumber]

Harry Potter dan si Anak Terkutuk
Sampul Special Rehearsal Edition
PengarangJack Thorne (naskah)
J.K. Rowling, John Tiffany, & Jack Thorne (cerita)
NegaraBritania Raya
BahasaInggris
SeriHarry Potter
Nomor rilis
Ke-8 dalam seri
GenreFantasi, Drama
Diterbitkan31 Juli 2016 (Special Rehearsal Edition)
Penerbit
Tanggal terbit
31 Juli 2016
Halaman320 (Special Rehearsal Edition)
ISBNISBN 978-1338099133 (AS); 978-0751565355 (Britania Raya)
Didahului olehHarry Potter dan Relikui Kematian 

Kedua bagian naskah pementasan panggung telah diterbitkan dalam bentuk cetak dan digital dengan judul Harry Potter dan si Anak Terkutuk Bagian I & II.[29][30]

Edisi pertama yang berjudul "Special Rehearsal Edition" berhubungan dengan naskah yang digunakan dalam pertunjukkan pratinjau dan dijadwalkan akan diterbitkan pada tanggal 31 Juli 2016[31] yang juga bertepatan dengan tanggal ulang tahun Harry dan Rowling.[32] Karena revisi naskah tetap berlanjut meskipun buku telah dicetak, versi yang sudah disempurnakan akan dirilis pada tahun 2017 sebagai "Definitive Collector's Edition".[33] Menurut CNN, buku ini adalah buku dengan pra-pemesanan terbanyak sepanjang tahun 2016.[34]

Penjualan[sunting | sunting sumber]

Di Amerika Serikat dan Kanada, buku ini telah terjual sebanyak lebih dari dua juta buku pada dua hari pertama penerbitan.[35] Sementara itu, 847.885 buku terjual dalam minggu pertama penerbitan di Britania Raya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Harry Potter and the Cursed Child". Harry Potter The Play. harrypottertheplaylondon.com. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-21. Diakses tanggal 26 Juli 2016. 
  2. ^ a b "'Harry Potter and the Cursed Child' Begins Previews in London, as Magic Continues". The New York Times. 7 Juni 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-15. Diakses tanggal 29 Juni 2016. 
  3. ^ Grice, Elizabeth (21 Juli 2016). "Harry Potter and the Cursed Child exclusive cast interview: 'Being a wizard is the best job ever'". The Telegraph. London, UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-22. Diakses tanggal 21 Juli 2016. 
  4. ^ "Pottermore – How to pre-order Cursed Child Parts I & II". Pottermore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-08. Diakses tanggal 24 Mei 2016. 
  5. ^ "About The Show". Harrypottertheplay.com. 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-25. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  6. ^ "J.K. Rowling's "Harry Potter" in Development for West End Stage Premiere". Playbill. 19 Desember 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  7. ^ "Harry Potter turned into stage play". The Guardian. 20 Desember 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  8. ^ "Harry Potter To Make West End Theatre Debut". Sky (United Kingdom). 26 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  9. ^ "Universal hopes Harry Potter's magic will last". Orlando Sentinel. 17 Juni 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-19. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  10. ^ Williams, Holly (18 Maret 2015). "The Railway Children stage show and Harry Potter studio celebrate the golden age of steam". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  11. ^ Battersby, Matilda (26 Juni 2015). "JK Rowling confirms new Harry Potter story for the theatre". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-10. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  12. ^ "JK Rowling to collaborate on Harry Potter play for West End". The Guardian. 9 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-26. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  13. ^ "Harry Potter and the Cursed Child, a new play by JK Rowling, will hit the West End in 2016". The Daily Telegraph. London. 26 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-23. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  14. ^ "JK Rowling reveals new Harry Potter theatre show". The Scotsman. Edinburgh Evening News. 26 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-24. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  15. ^ "Harry Potter and the Cursed Child to open in 2016". bbc.co.uk/news. BBC News. 26 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-26. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  16. ^ "Harry Potter and the Philosopher's Stone". bloomsbury.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-26. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  17. ^ "Here's The One Thing J.K. Rowling Wants Everyone To Know About The New Harry Potter Play". BuzzFeed. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-05. Diakses tanggal 23 Desember 2015. 
  18. ^ "Harry Potter and the Cursed Child play to debut in London in 2016". The Sydney Morning Herald. 26 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-11. Diakses tanggal 9 Agustus 2015. 
  19. ^ "JK Rowling reveals new Harry Potter play will be two-part epic". The Independent. 25 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 16 Oktober 2015. 
  20. ^ "First peek at Harry Potter and the Cursed Child play". bbc.co.uk/newsbeat. BBC Newsbeat. 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-08. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  21. ^ "Harry Potter and the Cursed Child play to be split in two". The Guardian. 25 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 16 Oktober 2015. 
  22. ^ "In New Play, Harry Potter Is a Father". The New York Times. 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-09. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  23. ^ "ere's How You Can See 'Harry Potter and the Cursed Child' Without Robbing Gringotts". MTV. 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-24. Diakses tanggal 30 Oktober 2015. 
  24. ^ "Grown-up Harry must juggle working at the Ministry of Magic with being a father to three children, including his youngest Albus". Sky (United Kingdom). 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  25. ^ "EXPLORE THE STORY - Harry Potter and the Cursed Child". Pottermore. J.K. Rowling's Wizarding World. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-02. Diakses tanggal 22 Juli 2016. 
  26. ^ "Harry Potter and the Cursed Child". harrypottertheplaylondon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-21. Diakses tanggal 26 Jul 2016. 
  27. ^ "Harry Potter and the Cursed Child gets five star reviews". 26 Juli 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 26 Juli 2016. The play, written by Jack Thorne, is set 19 years after the seventh and final book in the series by JK Rowling. 
  28. ^ "How to get tickets to Harry Potter and the Cursed Child". whatsonstage.com. 23 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-07. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  29. ^ "Harry Potter and the Cursed Child to be eighth book". bbc.co.uk/news. BBC News. 10 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-11. Diakses tanggal 10 Februari 2016. 
  30. ^ "How to pre-order the Harry Potter and the Cursed Child Parts I & II script book". Pottermore. J.K. Rowling's Wizarding World. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-08. Diakses tanggal 22 Juli 2016. 
  31. ^ "Harry Potter and the Cursed Child Will Be Published in Book Form". Time. 10 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-01. Diakses tanggal 10 Februari 2016. 
  32. ^ "New Harry Potter book coming out in July: the play script". The Guardian. 10 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 10 Februari 2016. 
  33. ^ "Exciting publishing programme from J.K. Rowling's Wizarding World". pottermore.com. 10 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-02. Diakses tanggal 10 Februari 2016. 
  34. ^ Fashingbauer Cooper, Gael (21 Juli 2016). "Harry Potter script the most preordered book of 2016". CNN. CBS Interactive Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-22. Diakses tanggal 22 Juli 2016. 
  35. ^ 8/3/2016, "'Harry Potter and the Cursed Child' Script Book Sells Over 2 Million Copies in 2 Days" (http://www.hollywoodreporter.com/news/harry-potter-cursed-child-script-916817 Diarsipkan 2020-09-27 di Wayback Machine.). The Hollywood Reporter. Diakses tanggal 4 Agustus 2016.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]