Hantu Aborsi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hantu Aborsi
SutradaraToto Hoedi
ProduserShankar RS
SkenarioToto Hoedi
PemeranHappy Salma
Okan Kornelius
Bulan Ayu
Andi Soraya
Sujiwo Tejo
Rizal Syahdan
Yodi F.P.
Ida Zein
Penata musikAri Bias
SinematograferAryo Chiko Budij
PenyuntingEko Hing Pekalongan
Perusahaan
produksi
DistributorBatavia Pictures
Tanggal rilis
21 Agustus 2008
Durasi90 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Hantu Aborsi adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Toto Hoedi ini dibintangi oleh Happy Salma, Okan Kornelius, Bulan Ayu, Andi Soraya, Sujiwo Tejo, Rizal Syahdan, Yodi F.P. dan Ida Zein.

Plot[sunting | sunting sumber]

Berawal dari seorang bidan (Ida Zein) yang diserang oleh potongan tangan bayi berdarah saat ia membereskan peralatan medisnya di klinik pada malam hari hingga ia tewas. Sementara itu, di rumah yang besar, seorang gadis berusia tujuh tahun bernama Caca (Bulan Ayu) dan ibunya, Devi (Happy Salma), dihantui oleh suara misterius menjelang tidur malam serta ayunan yang bergerak sendiri di halaman rumah mereka. Keesokan harinya, Caca berangkat ke sekolah diantar oleh Devi dan suaminya, Handy (Okan Kornelius), lalu asap hitam muncul dari ayunan rumah mengikuti mereka bertiga. Ketika Caca tiba di sekolah, ia bertemu dengan sosok gadis kecil berbaju putih hingga mereka berdua bermain bersama di lapangan sekolah, tetapi sekolah gaduh karena angin puting beliung dari asap hitam itu hingga pohon dan lampu tumbang. Guru pembimbing Caca (Andi Soraya) berhasil menyelamatkan Caca yang masih bermain di lapangan sekolah hingga ia menghubungi Devi agar Caca istirahat di rumah dengan alasan Caca terjatuh di sekolah.

Di rumah, Devi memberikan kabar kepada Handy tentang kejadian yang dialami oleh Caca di sekolah, tetapi telepon tiba-tiba terputus, lalu Devi mendengar suara tangisan bayi, melihat foto keluarga yang pecah sendiri dan melihat sosok gadis kecil berbaju putih hingga ia berlari ketakutan. Ketika Devi berlari ke kamar Caca, ia sangat terkejut dengan perilaku Caca yang aneh. Caca mengaku bahwa ia memiliki teman khayalan yang menemaninya saat kesepian hingga Devi tidak percaya. Malamnya, Devi berseteru dengan Handy karena Handy tidak percaya hantu hingga ia mendengar teriakan Caca. Ketika Devi masuk ke kamar Caca dan mencarinya, Caca tidak ada dan Devi justru terkunci di kamar. Handy kemudian pergi ke klub malam dan bertemu dengan sahabatnya (Rizal Syahdan) untuk menceritakan semua teror yang dialami keluarganya hingga ia, istri dan putrinya lima kali pindah rumah. Sahabat Handy menyarankannya untuk mencari paranormal terbaik yang bisa memecahkan masalahnya.

Keesokan harinya, sang paranormal (Sujiwo Tejo) memeriksa rumah Handy dan Devi bersama sahabat Handy, lalu paranormal itu merasakan amarah dan dendam di dalam rumah itu. Ketika Handy, Devi, sahabat Handy dan paranormal itu melihat Caca di halaman rumah, mereka terkejut melihat ayunan di samping Caca yang bergerak sendiri serta perilaku Caca yang aneh. Malamnya, paranormal itu melakukan ritual terhadap Caca hingga Caca berteriak histeris dan pingsan. Keesokan harinya, guru pembimbing Caca datang ke rumah Devi untuk menemui Caca dan melihat kondisinya. Ketika sang guru melihat Caca yang baik-baik saja, ia memberitahu Devi bahwa ia mendapatkan laporan kekerasan terhadap Caca, lalu Devi langsung membantahnya dan menganggap laporan itu sebagai fitnah. Setelah ia selesai berkunjung, ia bertanya tentang latar belakang Caca kepada Devi, tetapi Devi mengaku bahwa Caca adalah putri tunggalnya, membuat guru itu ketakutan dan langsung meninggalkan rumah Devi. Ketika Devi mendengar Caca tertawa sendiri di kamar, ia diteror oleh sosok gadis kecil berbaju putih itu hingga jarinya terjepit pintu dan berdarah.

Saat hujan deras sore hari, Caca masuk ke kamar Devi dan memberitahunya agar ia bermain bersama teman khayalannya di halaman rumah, tetapi Devi sangat marah dan trauma dengan kejadian tadi siang hingga ia menyeret Caca keluar rumah agar Caca bisa menunjukkan teman khayalannya itu hingga Caca menangis. Devi sangat tertekan karena Caca bersikeras bahwa ia memiliki teman khayalan yang setia menemaninya bermain di kamar setiap sore hari pukul 17.32 menjelang maghrib hingga Caca memberikan bola kristal kepada Devi, membuat Devi terkejut. Setelah itu, Devi berseteru dengan Handy dan tidak tahan dengan perilaku Caca hingga Handy memutuskan membawa Caca keluar kota pukul 17.00 dan meninggalkan Devi sendirian di rumah untuk mengetahui apakah makhluk halus yang mengganggu keluarga mereka adalah penghuni rumah atau memang hanya mengganggu Caca saja. Tepat pukul 17.32, Devi diganggu oleh suara tangisan bayi hingga ia berteriak histeris karena tertekan, sementara Handy terkejut mendengar Caca tertawa sendiri hingga mereka mengalami kecelakaan di hutan dan Caca menghilang. Malamnya, Handy pulang ke rumah untuk memberitahu Devi bahwa Caca menghilang di hutan hingga Devi tertekan, sedangkan sahabat Handy dan beberapa orang berusaha mencari Caca di tengah hutan.

Keesokan harinya, Devi memberitahu Handy tentang guru pembimbing Caca yang datang ke rumah mereka dan membawa laporan palsu tentang kekerasan terhadap Caca, lalu Handy dan Devi memutuskan untuk pergi ke rumah guru itu. Ketika mereka melihat guru itu di tengah jalan, guru itu langsung tewas tertabrak mobil hingga mereka terkejut dan melihat kondisinya di antara kerumunan orang. Devi sempat melihat berkas milik guru pembimbing Caca yang terlempar ke bawah mobil mereka dan mengambilnya, tetapi Handy melihat Devi memegang berkas itu sambil ketakutan. Di rumah, mereka memeriksa berkas guru itu yang berisi gambar-gambar yang menunjukkan latar belakang mereka berdua serta nomor telepon pengadu yang menghubungi guru pembimbing itu, yang sebenarnya sudah terputus sejak setahun yang lalu. Ketika Devi sedang memikirkan Caca sambil membawa boneka, boneka itu tiba-tiba hidup dan mencengkeram lengan Devi hingga berdarah, lalu boneka itu mengejar Devi hingga Devi mengurung diri di kamar. Di kamar, Devi kembali dihantui dan diteror hingga ia melihat nama "Cinta" di kaca jendela yang mengembun, mengingatkannya akan masa lalunya bersama Handy dan keinginannya untuk memberikan nama "Cinta" kepada anak pertama mereka kelak. Ketika Devi pergi ke kamar mandi, ia bertemu dengan boneka yang menyerangnya dan lari ke kamar Caca. Ia melihat bola kristal milik Caca yang bertuliskan "Cinta", tetapi bola kristal tersebut tiba-tiba berubah hingga Devi terkejut dan memecahkannya. Ia kemudian melihat boneka itu yang membawa kalung, membuat Devi menangis dan berteriak histeris.

Sementara itu, pihak kepolisian memberikan kabar pencarian Caca di tengah hutan kepada Handy yang telah melaporkan Caca yang hilang, tetapi ia tiba-tiba menderita sakit kepala hingga ia keluar dari kantor polisi dan tertidur di dalam mobil. Handy bermimpi bahwa ia dikelilingi oleh sekumpulan sosok anak kecil hingga ia ketakutan. Setelah ia bangun, ia berusaha menelepon Devi, tetapi teleponnya tidak aktif. Ketika Handy kembali ke rumah, Devi tidak ada di rumah dan ia menemukan gambar sebuah rumah tua dan mengetahui lokasinya hingga ia pergi ke sana. Sementara Devi pergi ke rumah tua itu (yang diketahui sebagai klinik aborsi) membawa boneka dan berkas-berkas milik guru pembimbing Caca, lalu ia menelepon Handy, tetapi teleponnya tidak aktif. Ia kemudian masuk ke rumah itu dan mendengar suara-suara tangisan bayi. Ia berhalusinasi menggendong bayi dan bertemu dengan Caca yang kerasukan. Caca yang kerasukan itu marah kepada Devi sambil menangis hingga Devi juga ikut menangis histeris.

Diketahui bahwa sepuluh tahun yang lalu ketika Handy dan Devi masih remaja, mereka berdua melakukan hubungan intim hingga Devi hamil di luar nikah. Handy yang tidak siap menjadi seorang ayah meminta Devi untuk menggugurkan kandungannya. Meskipun Devi tidak menginginkannya, ia akhirnya melakukannya demi Handy. Handy kemudian membawa Devi ke klinik aborsi untuk menggugurkan kandungannya. Kembali ke masa kini, Handy tiba di rumah tua itu dan menemukan Devi di dalam rumah itu. Caca yang kerasukan itu menceritakan segala ketidakadilan yang dilakukan oleh orang tuanya hingga ia memberitahu mereka berdua bahwa ia adalah Cinta, kakak Caca yang tidak diharapkan dan diaborsi oleh mereka. Cinta yang masih marah menjatuhkan lampu gantung hingga Handy pingsan, sedangkan Devi meminta maaf berkali-kali kepada Cinta hingga arwah Cinta keluar dari tubuh Caca. Ketika Devi menghampiri Caca yang pingsan, Cinta menjatuhkan tongkat kayu ke arah Devi hingga ia tewas. Keesokan harinya, Handy dibawa ke rumah sakit jiwa oleh sahabatnya, lalu ia berhalusinasi berkumpul bersama Devi dan Cinta, sementara Caca berziarah ke makam Devi dan Cinta serta mendoakan mereka berdua.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]