Hananeel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Menara Hananeel (Ibrani: חננאל hanan'e-el, khanan'e-el, "El (Allah) pemurah";[1] Inggris: Hananel, Versi Raja James: Hananeel) terletak di tembok kota Yerusalem, bersebelahan dengan Menara Mea (Hammeah) yang di sebelah timur (Nehemia 3:1; 12:39).[2][3] Menara ini ada di bagian utara kota dekat ke sisi timur dan di Kitab Zakharia dijadikan titik paling utara Yerusalem.[4]

Tembok Yerusalem[sunting | sunting sumber]

Menara Hananeel di tembok kota Yerusalem pada zaman Nehemia.

Nabi Yeremia menubuatkan di awal abad ke-6 SM bahwa Yerusalem yang segera akan dihancurkan oleh musuhnya, akan diberi kemurahan pada masa kemudian:[5]

Sekitar 150 tahun kemudian tembok kota Yerusalem dibangun kembali di bawah pimpinan Nehemia:[6]

Setelah tembok kota itu jadi, maka diadakanlah upacara pentahbisan dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan.[7]

Nubuat Zakharia[sunting | sunting sumber]

Nabi Zakharia menyebut menara ini dalam nubuatnya mengenai masa depan kota Yerusalem yang dibangun dari utara (menara Hananeel) ke selatan (tempat pemerasan anggur raja).[4]

Tradisi Kristen[sunting | sunting sumber]

Paus Gregorius Agung memberikan interpretasi alegoris dari bagian Kitab Yeremia, bahwa sebagaimana "kota Tuhan dibangun dari menara Hananeel ke gerbang sudut", maka "Gereja Suci, atas keagungan rahmat Ilahi, dibangun menjadi pintu masuk kedua bangsa, yaitu, Yahudi dan bukan Yahudi."[8]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Smith, William. Smith's Bible Dictionary.
  2. ^ "Easton, Matthew George. "Easton's Bible Dictionary" (juga dikenal sebagai "Illustrated Bible Dictionary"). 1897". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-21. Diakses tanggal 2012-02-24. 
  3. ^ Nave, Orville James. "Nave's Topical Bible". 1896.
  4. ^ a b Zakharia 14:10
  5. ^ Yeremia 31:38
  6. ^ Nehemia 3:1
  7. ^ Nehemia 12:39
  8. ^ Morals on the Book of Job, papa Gregorio Magno, trad. J. Bliss, Libro XXVI, p. 112: Kutipan (bahasa Italia): "E' anche detto dal Profeta Geremia, La città sarà costruita al Signore, dalla torre di Ananehel fino alla porta dell'angolo, e andrà avanti aldilà dello standard di misura. Giacche' nessuno in verità ignora che la Santa Chiesa è la città del Signore. Ma Ananehel è interpretato la grazia di Dio, e due mura si incontrano in un angolo. La città del Signore sarà dunque costruita dalla torre di Ananehel fino alla porta dell'angolo: poiché la Santa Chiesa, iniziando dall'altezza della grazia Divina, si costruisce fino all'entrata di entrambe le genti, ossia, Ebrei e Gentili."

Lihat pula[sunting | sunting sumber]