Gula invert
Gula Invert, produk yang dihasilkan dari pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dalam perbandingan 1:1. Proses ini biasanya dilakukan melalui hidrolisis, yang dapat menggunakan asam atau enzim sebagai katalis. Gula invert memiliki beberapa sifat unggulan, seperti rasa yang lebih manis dibandingkan sukrosa, kelarutan yang lebih tinggi, serta kemampuan untuk mempertahankan kelembapan, menjadikannya bahan yang populer dalam industri makanan.[1][2][3]
Proses Pembuatan Gula Invert
[sunting | sunting sumber]Pembuatan gula invert dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
Hidrolisis Asam: Dalam metode ini, sukrosa dicampurkan dengan air dan asam (seperti asam sitrat atau jus lemon) dan dipanaskan. Proses ini memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Penggunaan asam kuat atau lemah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi dan hasil akhir gula invert.
Hidrolisis Enzimatis: Metode ini menggunakan enzim untuk memecah sukrosa menjadi komponen penyusunnya. Ini sering dianggap lebih efisien dan menghasilkan gula invert dengan kualitas lebih tinggi.
Sifat dan Kelebihan Gula Invert
[sunting | sunting sumber]Gula invert memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya lebih unggul dibandingkan sukrosa:
Rasa Lebih Manis: Gula invert sekitar 1,3 kali lebih manis daripada sukrosa, sehingga hanya membutuhkan jumlah yang lebih sedikit untuk mencapai tingkat kemanisan yang sama.[4]
Kelarutan Tinggi: Gula invert larut lebih cepat dalam air dibandingkan dengan sukrosa, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi kuliner.
Retensi Kelembapan: Gula invert berfungsi sebagai humectant, membantu menjaga kelembapan dalam produk makanan, sehingga memperpanjang umur simpan dan meningkatkan tekstur.
Pengawet Alami: Sifat pengawetnya membantu mencegah pertumbuhan mikroba dalam makanan, membuatnya cocok untuk produk seperti selai dan kue.
Penggunaan dalam Industri Makanan
[sunting | sunting sumber]Gula invert banyak digunakan dalam berbagai produk makanan, termasuk:
Pembuatan Roti dan Kue: Dalam proses pemanggangan, gula invert meningkatkan pencoklatan dan memberikan tekstur yang lebih halus pada produk akhir.
Permen dan Sirup: Gula invert digunakan dalam pembuatan permen seperti fondant dan sirup karena kemampuannya mencegah kristalisasi sukrosa.
Minuman: Banyak minuman manis menggunakan gula invert sebagai pemanis karena kelarutannya yang tinggi dan rasa manisnya yang bersih.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Suwarno, Suwarno; Ratnani, Rita Dwi; Hartati, Indah (2015-10-28). "PROSES PEMBUATAN GULA INVERT DARI SUKROSA DENGAN KATALIS ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN ASAM KLORIDA". Majalah Ilmiah Momentum (dalam bahasa Inggris). 11 (2). doi:10.36499/jim.v11i2.1382. ISSN 2406-9329.
- ^ "Inverted sugar syrup". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2025-02-15.
- ^ Suwarno, Suwarno; Ratnani, Rita Dwi; Hartati, Indah (2015). "Proses Pembuatan Gula Invert Dari Sukrosa Dengan Katalis Asam Sitrat, Asam Tartrat Dan Asam Klorida". Jurnal Momentum UNWAHAS. 11 (2): 114961. doi:10.36499/jim.v11i2.1382. ISSN 0216-7395.
- ^ "Inverted sugar syrup". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2025-02-15.
- ^ Suwarno, Suwarno; Ratnani, Rita Dwi; Hartati, Indah (2015-10-28). "PROSES PEMBUATAN GULA INVERT DARI SUKROSA DENGAN KATALIS ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT DAN ASAM KLORIDA". Majalah Ilmiah Momentum (dalam bahasa Inggris). 11 (2). doi:10.36499/jim.v11i2.1382. ISSN 2406-9329.