Gua Son Doong
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2016. |
Gua Son Doong | |
---|---|
Hang Sơn Đòng (Gua Sungai Gunung)ñ | |
Lokasi | Provinsi Quang Binh, Vietnam para |
Kedalaman | Max 150m / 490ft |
Panjang | Kira-kira 9.000m / 30.000 kaki |
Ditemukan | 1991 [AD] oleh Hồ-Khanh |
Geologi | batu kapu |
Pintu masuk | Sekitar 2 |
Tingkat kesulitan | 6 (Tingkat lanjut) |
Bahaya | sungai bawah tanah |
Survei gua | 2009 Inggris / Vietnam |
Gua Son Doong (bahasa Vietnam yang berarti: gua sungai gunung) adalah nama dari sebuah gua yang terletak di Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, Provinsi Quang Binh, Vietnam.[1] Gua ini dinyatakan sebagai gua terbesar didunia dengan panjang mencapai 3,8 km, dengan lebar sekitar 90 m, dan pada beberapa bagiannya, memiliki tinggi hingga 180 meter.[1] Gua ini ditemukan oleh penjelajah dari Inggris pada tahun 2009, setelah ditunjukkan jalan masuk oleh petani lokal.[2] Gua ini dinyatakan lebih besar dari Gua Deer Cave, di Taman Nasional Gunung Mulu, Kalimantan, Malaysia.[3] Walaupun penduduk lokal telah mengetahui keberadaannya sejak lama, namun mereka tidak berani masuk karena suara sungai yang mengalir didalamnya begitu kencang, sehingga cukup mengintimidasi.[2] Peneliti Inggris sendiri tidak dapat menemukan ujungnya pada pertama kali mereka melakukan ekspedisi karena beberapa bagian dari gua tertutup air.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]2 – 5 juta tahun yang lalu, sebuah ruang bawah tanah terbentuk saat air sungai yang mengalir di atas batu kapur menembus patahan dan melarutkan batu gamping. Aliran air ini menciptakan lubang berukuran raksasa di dalam pegunungan. Perluasan akibat erosi dan keruntuhan yang berkesinambungan lebih cepat dari sapuan air yang mengalir. Air mengalir mengikuti retakan di bawah tanah, melarutkan jaringan terowongan gua. Aktivitas tektonik mengangkat dan melobangi batuan kapur. Keruntuhan atap ruangan, membentuk dan kolonisasi pepohonan dan Pakis di tempat terbuka.[2] Pada tahun 1941, Ho Chi Minh merencanakan revolusi terhadap Jepang dan Prancis di Gua Pac Bo, sebelah utara Hanoi, dan selama Perang Vietnam, ribuan warga Vietnam bersembunyi dari serangan bom Amerika di dalam gua.
Eksotisme gua
[sunting | sunting sumber]Batuan licin berlumut serta jurang sepuluh meter terletak di pintu masuk Gua yang diselimuti hutan Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang (seluas 857,5 km2) Di pintu masuk selatan, sungai Rao Thuong, sungai bawah tanah dengan bilah dinding batu kapur penuh ukiran alam setinggi enam meter. Di bagian tengah gua terdapat Taman edam. Taman Edam merupakan hutan di dalam gua yang terbentuk akibat runtuhnya atap Hang Son Doong dan menciptakan lubang sedalam 450 meter, dengan lebar mencapai 200 meter, serta membiarkan cahaya masuk. Taman ini memiliki pepohonan setinggi 30 meter menutupi kerucut dinding.[4] Tembok Besar Vietnam yang terletak di pintu utara berdinding kalsit berlumpur setinggi 60 meter berbentuk V dengan parit berisi air sedalam setengah meter di bagian bawah. Di balik tembok, terdapat kolam kering dengan mutiara gua da dalamnya. Mutiara gua terbentuk ketika setetes air dari langit-langit menghantam lantai batu kapur dan memecahnya menjadi butiran-butiran batu kecil. Setelah proses selama ribuan tahun, terciptalah mutiara kalsit hampir bulat sempurna.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Gua Terbesar didunia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-27. Diakses tanggal 2013-08-02.
- ^ a b c d e (Inggris) National Geographic.com: World's Biggest Cave Found in Vietnam Diarsipkan 2015-02-28 di Wayback Machine.
- ^ (Inggris)Vietnewsonline: Explorers find world's largest cave in Vietnam Diarsipkan 2009-04-26 di Wayback Machine.
- ^ (Inggris)Son Doong cave is World's largest cave, discovered in 2009 Diarsipkan 2015-08-26 di Wayback Machine.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- World’s biggest cave found in Vietnam Diarsipkan 2015-02-28 di Wayback Machine. National Geographic