Gelanggang
Gelanggang adalah sebuah nama ruangan atau sebuah tempat berkumpul maupun pertemuan kebudayaan dalam warta sepekan Siasat (majalah Siasat).[1] Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Gelanggang adalah ruang atau lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu (kuda), berolahraga, dsb.[2] Pada mulanya Majalah Siasat ini diasuh oleh Chairil Anwar dan Ida Nasution, kemudian dilanjutkan oleh Asrul Sani, Rivai Apin, Siti Nuraini yang terakhir oleh Ramadhan K.H., akan tetapi sejak tahun 1955 sampai tahun 1961 ketika pada saat itu majalah Siasat ini dilarang untuk terbit, maka gelanggang ini biasanya hanya dianggap sebagai corong para sastrawan Angkatan-45.[1] Majalah Siasat ini memuat karya-karya sastra baik asli maupun terjemahan, disampig sketsa-sketsa, reproduksi lukisan, kadang-kadang juga ciptaan musik, disertai pembahasan tentang kehidupan seni dan budaya.[1] Mula-mula terbit setiap minggu, tetapi sejak 1956 hanya muncul pada setiap minggu akhir bulan. Ketika majalah Siasat menjadi Siasat baru, ruangan kebudayaan Gelanggang dihapus walupu karangan-karangan seni sastra masih mendapat tempat dalam majalah tersebut, sedangkan nama majalah kebudayaan umum diterbitkan oleh Lesbumi dengan redaktur Asrul Sani, Anas Ma’ruf dan lain-lain.[1] Majalah ini memuat karya-karya sastra, prosa dan puisi, baik asli maupun terjemahan disamping memuat bahasa dan juga telaah tentang masalah aktual dalam dunia seni sastra.[1] Majalah ini hanya terbit beberapa nomor saja pada tahun 1966.[1]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7. Jakarta: Ichtiar Baru. hlm. 1098.
- ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia Online". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-07. Diakses tanggal 4 Juni 2014.