Asam gelugur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Garcinia atroviridis)
Asam gelugur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. atroviridis
Nama binomial
Garcinia atroviridis
Griffith et Anders.

Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griffith et Anders.) adalah pohon penghasil asam potong atau asam keping. Asam potong diperoleh dari irisan buah asam gelugur yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Asam potong dimanfaatkan untuk bumbu masak, bahan perasa minuman, bahan dasar pengobatan, dan bahan dasar kosmetika. Sebagian masyarakat Melayu pesisir mengolah buah asam gelugur ini menjadi manisan atau halwa untuk hidangan pada hari raya.

Tumbuhan asam gelugur ini masih sekerabat dengan manggis dan asam kandis, dipercaya berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Asam gelugur dikatakan juga sebagai tumbuhan abadi, karena dapat bertahan hidup sampai ratusan tahun, dan berbuah makin banyak. Satu batang tumbuhan asam gelugur yang sudah berumur lebih dari tiga puluh tahun dapat menghasilkan buah sebanyak empat ratus kilogram dalam setahun.

Menurut ukuran dan sifat buahnya, asam gelugur dibagi menjadi dua jenis: asam batu dan asam air. Asam batu buahnya kecil-kecil (diameter 7–10 cm), bersifat berat seperti batu, serta tekstur buahnya padat, liat, dan cenderung kering. Satu kilogram asam potong berasal dari empat kilogram asam batu. Sedangkan asam air buahnya besar-besar (diameter 10–14 cm), tidak seberat asam batu, serta tekstur buahnya lebih renyah, kenyal dan berair. Satu kilogram asam potong berasal dari lima kilogram asam air.

Ekstrak daun asam gelugur yang diberikan secara oral dengan dosis 360 mg/kg terhadap mencit memberi efek inhibitor terhadap perkembangan Plasmodium berghei penyebab malaria.[1]

Morfologi[sunting | sunting sumber]

Asam gelugur dipercaya berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Banyak tumbuh secara liar di peladangan dan halaman rumah. Salah satu vektor penyebarnya adalah hewan musang. Musang suka memakan biji asam gelugur yang rasanya asam agak manis. Kotoran musang yang berisi biji asam gelugur ini kemudian menjadi bakal bibit asam gelugur, yang mungkin akan tumbuh bila berada dalam kondisi yang ideal. Masa dormansi biji asam gelugur nyaris tidak ada. Biji asam gelugur dengan mudah dapat dikecambahkan dalam waktu beberapa hari saja. Daya tahan biji asam gelugur juga tidaklah lama, terutama dalam keadaan kering. Karena itulah, biji asam gelugur yang tersebar lewat hewan musang dan babi hutan umumnya hanya berhasil tumbuh pada musim penghujan.

Asam gelugur termasuk tumbuhan berumah tunggal. Artinya, pohon betina dan jantan ada dalam pohon yang berbeda. Di alam, jarang sekali ditemukan pohon asam gelugur yang murni jantan. Yang banyak adalah yang berkelamin ganda alias hermafrodit. Asam gelugur hermafrodit ini mampu menghasilkan bunga, tetapi akan gugur seluruhnya hingga tidak ada atau jarang sekali menghasilkan buah. Karena tidak menghasilkan buah, maka kebanyakan orang menyebutnya sebagai pohon asam gelugur jantan.

Buah Asam Gelugur dari desa Petatal, Batu Bara, Sumut.

Asam gelugur dapat tumbuh dengan pada ketinggian 5–1700 m di atas permukaan laut. Ada pun ketinggian tumbuh idealnya adalah pada level 400–1200 mdpl. Tidak dibutuhkan syarat jenis tanah yang ketat. Pohon dapat tumbuh di tanah berpasir, tanah liat, tanah berbatu, tanah basah tepi sungai, tanah kapur, sampai pada tanah kritis di tepian pegunungan. Namun kesuburan tanah tentu saja tetap berpengaruh pada produksi buah. Asam gelugur berbuah tidak mengenal musim, setiap saat ada saja buahnya. Terkadang dalam satu pohon ada bunga, putik, buah muda sampai buah yang sudah menguning dan jatuh. Namun begitu, panen raya biasanya setahun dua kali, di ujung musim hujan dan di ujung musim kemarau.

Asam gelugur adalah tumbuhan berkayu, berakar tunggang, bertajuk tinggi dan besar. Tingginya bisa mencapai 30 meter, dengan lebar tajuk 8 meter. Bunga asam gelugur betina biasanya hanya satu kuntum dalam satu tangkai, sedangkan bunga jantan ada banyak dalam satu tangkai. Buah asam gelugur berwarna hijau pada waktu muda dan berwarna kuning sesudah tua. Diameter buah antara 7–15 cm, dengan berat rerata 300 gram perbutir. Buahnya berbentuk bulat berbilah-bilah. Jumlah bilah sama dengan jumlah biji yang ada di dalam buah, meski kebanyakan biji itu hanyalah biji semu. Biji asam gelugur berkeping dua. Biji diselaputi semacam gel. Biji asam gelugur tidak memiliki dormansi.

Bunga asam gelugur betina.

Budi daya[sunting | sunting sumber]

Asam gelugur dapat diperbanyak melalui biji, sambung pucuk dan stek akar. Sifat kelamin tanaman asam gelugur adalah kuat, artinya tidak bisa diubah dengan cara perlakuan. Hal ini berbeda dengan pepaya, yang bisa diubah jenis kelaminnya dengan beberapa cara; dengan aplikasi hormon misalnya.

Pembibitan[sunting | sunting sumber]

Keuntungan membenihkan asam gelugur dari biji adalah hal itu mudah dilakukan, persentase perkecambahan tinggi, persentase keberhasilan sampai menjadi bibit siap tanam di atas 50%. Asam gelugur yang dikembangkan dari biji baru berbuah pada umur 7 tahun. Tanaman kokoh dan kuat karena berakar tunggang, serta dapat terus hidup dan berproduksi dengan baik sampai umur ratusan tahun. Kelemahan pembenihan dari biji adalah pohon baru berbuah setelah berumur 7 tahun serta persentase pohon jantan biasanya antara 20 sampai 30 persen.

Menurut penelitian Sasithorn Pangsuban dan kawan-kawan, pohon asam gelugur betina membutuhkan polen dari pohon asam gelugur jantan. Penyerbukan putik oleh polen akan menghasilkan buah yang baik dan biji yang subur. Sebaliknya putik yang diisolasi dari polen akan mudah gugur, kecil-kecil dan memiliki biji yang tidak subur atau sulit untuk ditumbuhkan.

Bunga asam gelugur jantan

Ada beberapa teori dari orang-orang tua kita dahulu, yang menerangkan ciri-ciri kelamin pohon asam gelugur. Ada yang mengatakan bila bijinya berbentuk bulat dan gemuk, maka akan tumbuh menjadi pohon asam gelugur betina, sedangkan bila biji berbentuk panjang lonjong akan menjadi asam gelugur jantan. Ada pula yang mengatakan bahwa jika bentuk ujung daunnya meruncing, maka itu adalah asam gelugur berkelamin jantan, sedangkan daun yang ujungnya membulat adalah ciri pohon asam gelugur betina. Sebagian yang lain mengatakan bahwa bila cabang dan ranting pohon tumbuh terkulai mengarah ke bawah menandakan bahwa itu adalah pohon asam gelugur betina, sedangkan yang cabang serta rantingnya tumbuh mendatar atau mengarah ke atas adalah ciri pohon asam gelugur jantan. Pada kenyataannya, semua teori kuno itu tidaklah semuanya benar.

Asam gelugur dapat juga dibiakkan secara vegetatif dengan cara sambung pucuk dan persusuan. Keuntungannya pembiakan ini adalah: cepat berbuah, tumbuh tak terlalu tinggi, dan sama sifatnya dengan induknya, pasti betina. Namun kesulitan pembiakan asam gelugur secara vegetatif ini adalah terbatasnya cabang ideal yang baik untuk dikembangkan. Hanya cabang puncak yang tegak ke atas (roof top) yang bisa disambungkan atau disusukan. Jika menggunakan cabang lain yang mengarah ke samping, maka tajuk pohon akan tetap ke samping. Tak mau tumbuh ke atas, meski sudah ditopang atau disangga dengan baik. Pemotongan cabang sambung yang sudah tumbuh (cutting top) tidak juga berhasil menumbuhkan tunas yang tumbuh mengarah ke atas.

Bibit asam gelugur siap tanam. Desa Petatal, Batu Bara, Sumut.

Adapun kekurangan asam gelugur jika dikembangkan dari stek akar adalah jumlah yang didapat hanya sedikit, mengingat pohon induk bisa mati jika akarnya terlalu banyak yang dipotong dan diambil. Pohon yang dihasilkan juga akan mudah tumbang karena tidak memiliki akar tunggang, dan umumnya akan mati pada umur 30–35 tahun. Selain itu, jumlah buah per pohonnya juga lebih sedikit, karena postur tajuk pohon yang lebih kecil. Kelebihannya adalah, bibit yang ditanam pasti betina, mengikut sifat indukannya, dan cepat berbuah (antara 5–5,5 tahun sesudah tanam).

Penanaman[sunting | sunting sumber]

Buat lubang ukuran 40×40×40 cm dengan jarak tanam 8×9 atau 8×8 meter, bersusun mata lima atau segitiga sama sisi atau segitiga sama kaki. Pisahkan tanah galian atas dengan tanah galian bawah. Campur tanah galian bawah dengan pupuk dasar berupa pupuk kandang/kompos matang sebanyak lima kilogram, dolomit satu kilogram, dan NPK-Mgo setengah kilogram. Masukkan ke dalam lubang. Biarkan seminggu. Tanam bibit dengan posisi tegak lurus. Uruk dengan sisa tanah galian. Sisakan lubang sedalam 7 cm untuk lembah tangkapan air. Siram dengan air secukupnya. Bila penanaman dilakukan di musim kemarau, maka buatkanlah teduhan dari dedaunan atau rerumputan. Tanaman asam gelugur muda rentan mati karena panas sinar matahari. Penyiraman selanjutnya dilakukan bila kondisi tanah terlalu kering.

Pemeliharaan[sunting | sunting sumber]

Pemupukan menggunakan pupuk NPK-MgO 12:12:17:2 dengan kadar setengah kilogram dikali tahun umur tanaman/batang/tahun. Jika tanaman berumur empat tahun, maka jumlah pupuknya dua kilogram per batang per tahun. Aplikasi satu kilogram setiap enam bulan, di awal dan di akhir musim penghujan. Pada tanaman muda, pupuk ditaburkan di tepi lubang bagian dalam lembah tangkapan air, sedangkan pada tanaman yang sudah besar, pupuk ditaburkan merata berjarak satu meter dari pangkal batang hingga tepiannya di bawah tajuk daun. Pengendalian gulma dilakukan di sekitar titik tanam, dengan diameter piringan bersih selebar tajuk pohon. Penggunaan herbisida sistemik sebaiknya dihindarkan guna mencegah rusaknya perakaran. Akar-akar yang timbul tidak perlu dibumbun.

Pengendalian penyakit

Penyakit yang sering menyerang bibit atau tanaman asam gelugur muda adalah bercak daun atau hawar daun yang disebabkan oleh jamur Fusarium Oxisporum. Pengendalian dengan penyemprotan larutan fungisida berbahan aktif Difenokonazol (sebagian orang menulisnya Difekonazol).

Buah asam gelugur bergelantungan di pohonnya.

Penyakit utama tanaman asam gelugur dewasa adalah kumbang penggerek batang. Ciri pohon yang terserang pengerek batang adalah batang mengeluarkan getah berwarna cokelat kehitaman, permukaan kulit batang menjadi kasar dan berdingkil-dingkil. Cara tradisional penanganannya adalah dengan menaburkan karbofuran. Cara terbaru yang lebih cepat dan tuntas adalah dengan sistem infus batang. Pangkal batang dibor dengan mata bor diameter 3 milimeter untuk tanaman berumur 3 tahun, atau ukuran 5 milimeter untuk tanaman berumur lima tahun atau lebih. Kedalaman lubang sepertiga diameter batang. Arah lubang mengarah sedikit ke bawah. Pengeboran harus menghindarkan kenanya inti batang. Suntikkan ke dalam lubang hasil bor tadi larutan 30% insektisida sampai lubang penuh. Tutup lubang dengan tanah liat. Sebulan kemudian, bersihkan lubang bor dengan tongkat besi kecil. Lakukan proses penyuntikan insektisida ulang. Jenis insektisida adalah insektisida yang sistemik dan berspektrum luas. Misalnya yang berbahan aktif Deltamethrin.

Pemanenan[sunting | sunting sumber]

Buah Asam Gelugur dan Bijinya

Buah asam gelugur yang matang dipanen dengan menggunakan galah atau aluminium yang mempunyai pisau dan kantung. Ada juga yang memanjat pokok untuk memanen. Buah dikumpul dan dibersihkan untuk proses pengeringan. Untuk dijadikan asam keping, buah asam gelugur diris dengan ketebalan antara 2–4 mm. Irisan disusun dan dikeringkan menggunakan cahaya matahari atau peralatan mesin pengering. Jika potongan asam keping dijemur, ia memerlukan antara 4–6 hari sebelum cukup kering untuk dijual. Harga buah segar per 2 Januari 2016 di tingkat petani adalah Rp4.500/kg. Harga asam potong kering jemur adalah Rp32.000/kg di tingkat grosir.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Buah asam gelugur berguna sebagai bumbu masakan, bahan pembuatan maisan halwa, perasa minuman, manisan, bahan dasar obat, bahan dasar kosmetika, peluruh lemak tubuh, pembersih daging yang akan dimasak, dan penghilang bau amis ikan segar. Daun asam gelugur sudah dikenal sebagai bahan obat herbal sejak dahulu kala.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Syamsudin, Rita Marleta Dewi, Simotiyan Hernita 2004. Efek Ekstrak Daun Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff TAnders) Terhadap Plasmodium berghei Pada Mencit. Majalah Farmasi Airlangga. Vol. 4 No. 3

Pranala luar[sunting | sunting sumber]