Fusu (wafat 210 SM) adalah putra sulung dan ahli warisQín Shǐ Huáng yang dibuang oleh ayahandanya untuk menjaga perbatasan di mana Meng Tian ditugaskan, dikarenakan ia mencegah ayahandanya mengubur hidup-hidup para sarjana. Fusu menyatakan bahwa, dengan negara yang baru disatukan, dan musuh masih belum tenang, tindakan keras seperti itu yang dikenakan pada mereka yang menghormati Konfusius akan menimbulkan ketidakstabilan.[1] Namun akhirnya ia juga dibunuh melalui surat perintah palsu kaisar Qín Shǐ Huáng yang dipalsukan oleh Zhao Gao dan Li Si.