Etika manajerial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Etika manajerial adalah standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.

Kategori etika manajerial[sunting | sunting sumber]

Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam tiga kategori:

Perilaku Terhadap Karyawan[sunting | sunting sumber]

Kategori ini meliputi aspek [perekrutan], [PHK|pemecatan], [gaji|kondisi upah] dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.

Perilaku terhadap organisasi[sunting | sunting sumber]

Permasalahan [etika] juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.

Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya[sunting | sunting sumber]

Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain — seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.