Ernst Röhm

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ernst Röhm
Ernst Röhm (1933)
Stabschef dari Sturmabteilung
Masa jabatan
5 Januari 1931 – 1 Juli 1934
PemimpinAdolf Hitler (sebagai Oberste SA-Führer)
Sebelum
Pendahulu
Otto Wagener
Pengganti
Viktor Lutze
Sebelum
Reichsleiter
Masa jabatan
2 Juni 1933 – 1 Juli 1934
Informasi pribadi
Lahir
Ernst Julius Günther Röhm

(1887-11-28)28 November 1887
Kekaisaran Jerman Munich, Bavaria, Kekaisaran Jerman
Meninggal1 Juli 1934(1934-07-01) (umur 46)
Jerman Nazi Stadelheim Prison, Munich, Jerman Nazi
Sebab kematianEksekusi selama pembersihan politik
MakamWestfriedhof, Munich
KebangsaanJerman
Partai politikNational Socialist German Workers' Party (NSDAP)
Afiliasi politik
lainnya
Partai Buruh Jerman
Orang tuaGuido Julius Josef Röhm (ayah)
Sofia Emilie (ibu)
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Kekaisaran Jerman
 Republik Weimar
 Bolivia
 Jerman Nazi
Dinas/cabangAngkatan Darat Bayern
Reichswehr
Tentara Bolivia
Sturmabteilung
Masa dinas1906–1923
PangkatHauptmann
Letnan kolonel (Bolivia)
Stabschef (Sturmabteilung)
Pertempuran/perangPerang Dunia I
PenghargaanIron Cross First Class
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ernst Julius Röhm (Jerman: [ˈɛɐ̯nst ˈʁøːm]; 28 November 1887 – 1 Juli 1934) adalah perwira Jerman pada Perang Dunia I. Setelah perang, ia menjadi anggota NSDAP pada tahun 1920. Ia mendukung upaya kudeta Adolf Hitler yang gagal pada tahun 1923. Sejak 1931, ia menjadi kepala SA. Ia dibunuh atas perintah Hitler pada tahun 1934 dalam peristiwa Malam Pisau Panjang.

Röhm adalah salah satu teman dekat dari Hitler saat mereka berada di Partai Nazi. Ia adalah seorang perwira angkatan darat yang mendirikan Sturm Abteilung (SA) yang berarti Pasukan Badai. Pasukan ini adalah kumpulan dari tukang pukul pelindung bagi Partai Nazi.

Karier[sunting | sunting sumber]

Röhm lahir di Munich pada 28 November 1887. Ia merupakan anak dari Julius Röhm dan Emilie née Baltheiser. Pada Perang Dunia I, ia bertugas di Resimen Infantri ke-13 Bavaria dan berpangkat Oberleutnan (Letnan Satu). Röhm kemudian naik pangkat menjadi Hauptmann (Kapten). Setelah perang berakhir, ia bergabung dengan Freikorps di Munich yang merupakan organisasi paramiliter sayap kanan.

Pada tahun 1923, ia menjadi anggota NSDAP. Pada tahun itu juga NSDAP melakukan pemberontakan Beer Hall Pustsche (Warung Bir) di Munich. Ia pun ditangkap dan bebas pada tahun 1924. Setelah bebas, ia membangun kembali Partai Nazi dan ia pun terpilih sebagai anggota Reichstag (Parlemen Jerman Nazi). Pada 1925, ia mundur dari parlemen dan pergi ke Bolivia dan menjabat sebagai penasihat militer pemerintah.

Tahun 1930, Adolf Hitler menjadi Oberster SA-Führer. Röhm pun dipanggil kembali ke Jerman untuk menjadi Stabschef (Kepala Staf) dari Pasukan SA. Pada 1933, Nazi berkuasa di Jerman. Röhm memimpin faksi sosialis di dalam Partai Nazi. Faksi sosialis ini ingin menjadikan Partai Nazi sebagai partai sosialis dan melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan Hitler yang tidak menyukai ajaran sosialis dan menganggap bahwa sosialis itu sama dengan komunis dan Bolshevik yang berasal dari Yahudi. Pertentangan dengan Hitler pun semakin sengit. Apalagi ditambah dengan isu-isu dari orang-orang di dekat Hitler yang menyebutkan bahwa Röhm adalah seorang gay dan ingin melakukan pemberontakan kepada Hitler. Hitler pun diancam oleh para kapitalis untuk tidak mendanai partainya jika partai itu menjadi partai sosialis dan rencana Röhm untuk melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman jadi dilaksanakan. Röhm pun ingin menyatukan pasukan SA dengan Reichswehr (Angkatan Darat). Para petinggi angkatan darat tentu tidak setuju jika pasukannya yang terkenal disiplin dan tertib harus digabungkan dengan SA yang merupakan tukang pukul dan tidak disiplin. Presiden Hindeburg pun menekan Hitler untuk menghentikan kekacauan yang dilakukan oleh SA. Karena jika tidak, maka Hindeburg akan memberlakukan hukum darurat perang yang akan menjegal Hitler menjadi presiden.

Hitler pun melakukan pembersihan internal partainya yang dikenal dengan nama Malam Pisau Panjang pada 29 sampai 30 Juni 1934. Dalam pembersihan itu, Röhm dan 99 orang-orang lainnya dibunuh karena mereka dianggap berkianat atau sebagai lawan politik. Röhm ditangkap di Bad Wiesse oleh SS Brigadeführer Theodor Eicke dan SS Sturmbannführer Michael Lippert. Röhm menolak untuk bunuh diri dengan pistol yang diberikan kepadanya. Akhirnya, Michael Lippert menembaknya dari jarak dekat. Ia pun tewas dengan kata-kata terakhirnya “Mein Führer, mein Führer!”. Röhm pun dikuburkan di Westfriedhof, Munich.